Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Menerima Vaksin COVID-19, Bahayakan ASI Enggak Sih?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 04 Jan 2021 12:26 WIB

Mid adult Caucasian woman smiles as she prepares to get a shot from a nurse or pharmacist. Pharmacist is mid adult Caucasian woman who is wearing gloves and using a syringe to give vaccine for flu to customer.
Vaksin Corona untuk ibu menyusui/ Foto: Getty Images

Jakarta - Kabar menggembirakan baru saja diumumkan pemerintah nih, Bunda, mengenai vaksin COVID-19 yang sudah tersedia di Indonesia. Selain tenaga kesehatan dan pekerja publik, masyarakat di usia produktif masuk dalam golongan penerima vaksin. Lalu, bagaimana dengan ibu menyusui? Apakah aman menerima vaksin COVID-19?

Melansir Theguardian, ibu menyusui sebenarnya tidak akan ditawari vaksin COVID-19, Bunda. Para penggiat mengklaim bahwa ibu menyusui menghadapi pilihan yang sulit antara memberikan asupan buah hati mereka secara alami atau diinokulasi untuk melawan COVID-19.

Situs NHS sendiri menyarankan agar ibu menyusui untuk menunggu sampai mereka berhenti menyusui sebelum mendapatkan vaksin COVID-19. 

Sementara itu, Dr Vicky Thomas dari The Hospital Infant Feeding Network (HIFN) mengatakan bahwa dirinya memahami kekhawatiran tetapi menggarisbawahi fakta bahwa tidak ada bukti vaksin ini akan berbahaya bagi ibu menyusui atau anak mereka dan risikonya bagi banyak orang tampaknya minimal.

"Vaksin adalah pertahanan terbaik kita melawan COVID. Menegaskan tanpa bukti bahwa perempuan tertentu tidak boleh mengaksesnya ialah tindakan yang tidak bertanggung jawab, terutama karena perempuan merupakan mayoritas pekerja penting dalam pekerjaan berisiko tinggi,"ujar Dr Hannah Barham Brown dari Women Equality Party.

Melansir Utswmed, pasien hamil dan menyusui tidak diikutsertakan dalam uji klinis putaran pertama untuk vaksinasi virus corona baru meskipun ada advokasi yang konsisten dari organisasi seperti Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) dan National Academy of Medicine.

Pada 11 Desember, panel FDA yang mengesahkan vaksin Pfizer/BioNTech untuk penggunaan darurat  yang menyebabkan perdebatan topik mengenai kehamilan dan vaksin. Di antara poin-poin yang didiskusikan adalah fakta bahwa setidaknya 330.000 dari 21 juta petugas kesehatan negara yang termasuk dalam gelombang pertama penerima vaksin diharapkan hamil atau menyusui.

Simak ulasan lengkapnya di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, simak penjelasan mengenai vaksin COVID-19 dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat Pandemi

Vaksin Corona untuk Ibu Menyusui

coronavirus covid-19 vaccine bottle in hands of pharmacuetical and vaccine research scientist in laboratory, coronavirus covid-19 vaccine development

Vaksin Corona untuk ibu menyusui/ Foto: Getty Images/SDI Productions

Vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna telah menunjukkan kemanjuran awal dalam hasil tinjauan sejawat yang baru-baru ini diterbitkan. Keduanya menggunakan teknologi genetik yang mengaktifkan produksi antibodi melawan lonjakan protein pada virus, yang menghalangi masuknya virus ke dalam sel dan mencegah penyakit COVID.

Karenanya, sangat dianjurkan agar pasien mendiskusikan pilihan vaksin dengan penyedia perawatan kebidanan mereka. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah bumil atau busui memiliki kondisi medis lain yang membuat infeksi COVID-19 lebih berbahaya bagi Bunda, seberapa patuh Bunda terhadap tindakan pencegahan yang mengurangi risiko infeksi, dan seberapa umum infeksi COVID-19 di komunitas Bunda.

"Meskipun wanita hamil dan menyusui tidak terlibat dalam uji coba vaksin COVID-19, saya merasa nyaman menerima vaksin berdasarkan prinsip-prinsip dasar tentang cara kerja vaksin mRNA untuk mengembangkan kekebalan virus," ujar Austin Dennard, D.O, seorang obgyn di UT Southwestern.

Perlu juga diketahui bahwa vaksinasi ibu selama akhir kehamilan dapat membantu melindungi bayi baru lahir dari infeksi yang berpotensi mematikan. 

Selama kehamilan, tubuh ibu membentuk antibodi terhadap penyakit seperti influenza atau batuk rejan yang menular ke janin, memberi bayi perlindungan sebelum mereka cukup besar untuk divaksinasi.

Ibu menyusui juga dapat mengeluarkan antibodi melalui ASI. Meskipun belum ada data khusus untuk COVID-19 dan vaksinasi ibu, informasi dari vaksinasi penyakit pernapasan lainnya menunjukkan kemungkinan perlindungan bayi baru lahir.

Karena, vaksin mRNA tidak mengandung bahan virus menular. Sehingga, CDC merasa bahwa vaksin mRNA tidak menimbulkan risiko bagi bayi yang diberi ASI. Dan, tidak perlu menghindari menyusui jika Bunda menerima vaksin COVID-19 baik setelah dosis pertama dan kedua.

Nah, jika Bunda masih khawatir mengenai vaksinasi COVID-19, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter Bunda terlebih dahulu ya. Semoga informasnya membantu, Bunda.
 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda