
menyusui
Manfaat Jamu untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman Dikonsumsi Rutin?
HaiBunda
Kamis, 24 Jun 2021 12:50 WIB

Berbagai cara dan upaya dapat dilakukan para bunda menyusui demi kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI). Salah satunya dengan mengonsumsi jamu. Di balik manfaat jamu, apakah produk herbal ini aman?
Definisi jamu sendiri menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM adalah ramuan yang terbuat dari rempah dan tumbuh-tumbuhan herbal.
Meski belum banyak studi ilmiah terkait keamanan dan manfaat jamu, namun yang lebih perlu diperhatikan yakni porsinya ya, Bunda. Selama tidak  diminum berlebihan, jamu tertentu aman dikonsumsi bunda menyusui.
Dilansir Healthline, konsumsi jamu maupun herbal lainnya membutuhkan waktu untuk membuktikan kecocokannya. Selain itu, diperlukan konsultasi guna mengetahui apakah seseorang memiliki riwayat kesehatan tertentu.
Manfaat jamu untuk ibu menyusui
Meski memiliki bermacam-macam rempah, namun sebagian besar manfaat jamu di antaranya menambah produksi ASI, menjaga kebugaran tubuh pascapersalinan, hingga menjaga nafsu makan.
Jika Bunda ingin mengonsumsi jamu, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Terlebih jika Bunda diberikan obat resep yang perlu diminum rutin.
Konsumsi jamu berbarengan dengan obat medis dikhawatirkan dapat memberikan reaksi tertentu. Beberapa riwayat penyakit tertentu juga sebaiknya tak sembarangan konsumsi jamu, karena mungkin dapat memicu masalah kesehatan.
Yang tak kalah penting, perhatikan reaksi yang muncul pada bayi setelah Bunda minum jamu. Jika bayi menjadi diare, sembelit atau kolik, segera hentikan konsumsi  jamu.
ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi Anda dan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi Anda dan bayi Anda. Anda harus sangat berhati-hati dengan obat herbal dan tradisional apa yang Anda gunakan saat menyusui, terutama saat bayi Anda baru lahir, atau jika bayi Anda lahir prematur.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum minum jamu
Dilansir The Women's, hingga kini masih ada kekhawatiran seputar penggunaan jamu dan obat tradisional bagi bunda menyusui. Sebab sebagian jamu dan obat-obatan herbal berpotensi masuk ke dalam ASI.
Beberapa obat herbal dan tradisional, termasuk jamu, belum terbukti efektif secara ilmiah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan bunda menyusui untuk minum jamu sembarangan, juga obat herbal lainnya. Terlebih jika produk dan dosisnya tidak berdasarkan konsultasi dokter.
Bahan herbal yang umum dikonsumsi ibu menyusui
Ada beberapa jenis bahan herbal yang umum dikonsumsi bunda menyusui karena ragam manfaatnya, yaitu:
Fenugreek
Secara tradisional, fenugreek digunakan untuk meningkatkan suplai susu. Penyerapan fenugreek ke dalam ASI masih belum diketahui. Selain itu, ada potensi juga fenugreek untuk berinteraksi dengan obat lain.
Jahe
Salah satu bahan herbal yang kerap digunakan pada jamu yakni jahe. Meski aman, hindari penggunaan jahe dalam jumlah besar karena belum ada cukup informasi yang tersedia tentang keamanan jahe bagi bunda menyusui.
Milk thistle
Hindari penggunaan milk thistle berlebihan karena belum ada juga informasi keamanan obat tradisional ini bila digunakan oleh bunda menyusui.
Daun kelor
Daun kelor atau moringa juga kerap digunakan sebagai bahan herbal untuk bunda menyusui. Menurut konsultan laktasi Breastfeeding Center for Greater Washington, Gina Boling, IBCLC, kelor memiliki manfaat antioksidan dan anti-inflamasi.
Lecithin
Lecithin juga banyak dimanfaatkan untuk membantu melancarkan aliran ASI. Â Jika Bunda memiliki riwayat atau risiko mastitis, konsumsi lecithin (dalam bentuk suplemen) dapat dilakukan.
Tips menambah jumlah ASI tanpa minum jamu
Tak harus dengan manfaat jamu, Bunda juga bisa menambah produksi ASI dengan beberapa langkah tertentu. Salah satunya rutin menyusui dan memerah ASI. Sebab semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin bertambah pula produksinya.
Selain itu, jangan lupa teratur makan makanan bergizi dan minum cukup air putih. Pemenuhan nutrisi merupakan langkah penting untuk memastikan tubuh Bunda punya 'bekal' untuk memproduksi ASI melimpah.
Yang tak kalah manjur, sebisa mungkin hindari stres dan pikiran negatif. Sebab ini dapat memicu respons hormonal yang justru menghambat produksi ASI.
Demikian ulasan tentang manfaat jamu dan tanaman herbal lainnya bagi bunda menyusui. Ingat, supaya lebih aman dan bebas risiko kesehatan, jangan lupa untuk melakukan konsultasi ke dokter laktasi terlebih dahulu, ya.
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Perlukah Mencatat Waktu atau Jam Perah pada Kantong ASI?

Menyusui
Apakah ASI Perah Harus Selalu Diberikan dalam Suhu Hangat? Ketahui Suhu Terbaiknya

Menyusui
Bolehkah ASI Perah yang Sudah Diminum Disimpan di Kulkas? Bunda Menyusui Perlu Tahu

Menyusui
Bolehkah ASI Beku yang Sudah Cair Dibekukan Lagi?

Menyusui
Bolehkah ASI Perah Dihangatkan Lebih dari Satu Kali?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Kiki Amalia Pamerkan Hasil ASI Perah untuk Baby Aleesya yang Berusia 2 Bulan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda