Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Penyebab Mastitis & Tips Menyusui saat Bunda Terinfeksi, Tak Perlu Menyapih

Dewi Ratna   |   HaiBunda

Selasa, 07 Sep 2021 12:30 WIB

Ilustrasi payudara bengkak
Ilustrasi mastitis/ Foto: iStock

Ada berbagai macam hal baru saat Bunda pertama kali menyusui, termasuk di antaranya payudara yang menjadi bengkak. Wajar terjadi jika payudara Bunda membengkak di masa menyusui, karena bagian tersebut selalu terisi penuh dengan ASI.

Payudara bengkak pada ibu menyusui jadi berbahaya jika ada rasa sakit, apalagi hingga menimbulkan demam. Bunda mungkin mengalami mastitis jika merasakan hal tersebut. Rasa sakit ini perlu segera ditangani, agar tidak menjadi infeksi atau penyakit lainnya.

Apa itu mastitis?

Dilansir dari What to Expect, didefinisikan bahwa mastitis adalah infeksi jaringan payudara yang ditandai dengan nyeri, payudara bengkak, dan gejala seperti flu. Diperkirakan hingga 10 persen ibu menyusui akan menghadapi serangan mastitis selama masa menyusui.

Risiko mastitis paling banyak terjadi selama enam minggu pertama pasca persalinan. Namun infeksi ini bisa terjadi kapan saja di masa menyusui. Mastitis biasanya hanya menyerang satu payudara, walau ada kemungkinan kedua payudara bisa terinfeksi sekaligus.

Penyebab mastitis

Mastitis terjadi ketika ada bakteri berbahaya yang terperangkap dalam jaringan payudara, dan akhirnya memicu infeksi. Hal ini sering terjadi karena saluran susu di payudara yang tersumbat dan tidak sempat terkuras habis.

Penyebab mastitis lainnya bisa dari kuman, baik itu yang ada di permukaan kulit Bunda, atau dari mulut si bayi, yang masuk ke payudara lewat celah di puting. Bakteri yang kemudian berkembang biak ini yang akhirnya jadi infeksi.

Berikut juga ada beberapa faktor yang mungkin membuat Bunda lebih rentan terkena mastitis:

  1. Terlalu lama saat menyusui atau memompa ASI. Melewatkan jam menyusui yang sudah terjadwal juga bisa menyebabkan pembengkakan yang bisa membuat saluran ASI tersumbat.
  2. Posisi menyusui yang kurang sesuai. Ini bisa mempersulit Si Kecil untuk menghabiskan isi payudara Bunda, sehingga dapat menyebabkan penyumbatan.
  3. Puting yang retak atau pecah-pecah. Keretakan atau luka yang terbuka pada puting dapat memudahkan bakteri masuk ke jaringan payudara Bunda.
  4. Memakai bra yang terlalu ketat. Bra seperti ini akan menekan payudara, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan.
  5. Pernah mengalami mastitis sebelumnya. Para ahli masih belum tahu kenapa, tapi jika Bunda pernah mengalami mastitis sekali saja, akan jadi rentan untuk terserang lagi kemudian hari.

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



AMAN MENYUSUI SAAT MENDERITA MASTITIS

Ilustrasi ibu menyusui

Ilustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Penanganan mastitis

Untuk menangani mastitis, ada dua hal yang disarankan sebagai proses perawatan awal, seperti berikut:

1. Antibiotik

Jika mengalami infeksi karena mastitis, biasanya diperlukan antibiotik yang dikonsumsi selama 10 hari. Seperti pada umumnya, meminum antibiotik harus benar-benar menghabiskan sesuai jumlah yang diresepkan, tanpa tersisa, untuk meminimalkan kemungkinan kambuh.

2. Obat pereda nyeri

Jika mastitis tidak juga reda setelah meminum antibiotik, maka bunda perlu konsultasikan ke dokter. Mungkin dokter akan meresepkan pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen. Atau bisa jadi juga Bunda disarankan untuk pergi ke konsultan laktasi.

Aman menyusui saat mastitis

Aman untuk melanjutkan menyusui jika Bunda menderita mastitis. Menyusui justru bisa membantu membersihkan infeksi. Jika Bunda menyapih bayi secara tiba-tiba, hal ini justru bisa memperburuk gejala mastitis yang ada.

Dokter mungkin akan menyarankan Bunda untuk konsultasi ke ahli laktasi jika memang dibutuhkan. Biasanya akan ada beberapa saran untuk menyesuaikan teknik menyusui, seperti berikut ini:

  1. Menghindari kemungkinan pengisian payudara yang berlebihan sebelum menyusui.
    Memastikan mulut bayi menempel dengan benar saat menyusu, yang bisa jadi akan sulit jika payudara membesar. Memompa sedikit susu dengan tangan sesaat sebelum menyusui juga bisa membantu.
  2. Memijat payudara saat menyusui atau sedang memompa ASI, dari daerah yang terkena mastitis ke arah puting.
  3. Pastikan payudara terkuras habis selama menyusui atau memompa. Jika Bunda kesulitan mengosongkannya, coba untuk mengompresnya dengan handuk lembab yang hangat atau panas sebelum menyusui atau memompa.
  4. Menyusui dari sisi yang sakit terlebih dahulu, saat Si Kecil masih lapar dan akan mengisap lebih kuat.
  5. Variasikan posisi menyusui.

Nah, setelah mengetahui fakta tentang mastitis, apa saja penyebab mastitis, hingga cara penanganan mastitis, kini Bunda bisa lebih tenang dan siap menghadapi masa-masa menyusui yang tentunya seru.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda