Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Faktor Risiko Terjadinya Mastitis Berulang yang Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 10 Aug 2021 09:04 WIB

Mother breastfeeding a new born baby boy in a hospital room
3 Faktor Risiko Terjadinya Mastitis Berulang yang Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock

Mastitis menjadi salah satu musuh terbesar Bunda menyusui. Mastitis bisa bikin kekebalan tubuh menurun hingga membuat Bunda sulit menyusui Si Kecil.

Mastitis disebabkan dua hal, yakni infeksi atau saluran ASI tersumbat. Infeksi terjadi ketika bakteri dari mulut bayi masuk ke payudara Bunda dan memengaruhi jaringan lemak di sekitarnya. Akibat infeksi, payudara bisa bengkak, benjol, dan terasa nyeri.

"Untuk ibu menyusui, saluran ASI tersumbat dapat menyebabkan mastitis. Akibatnya, puting pecah-pecah dan meningkatkan risiko infeksi payudara," kata psikolog dan perawat, Debra Rose Wilson, Ph.D., dilansir Healthline.

Gejala mastitis bisa berkembang tanpa peringatan. Untuk itu, Bunda perlu memerhatikan kondisi tubuh bila terasa tidak enak badan. Biasanya gejala mastitis adalah demam dan sering merasa lelah.

Mastitis yang pernah dialami seorang Bunda bisa terjadi kembali untuk kedua kalinya. Kondisi ini perlu diwaspadai agar tidak menjadi kendala menyusui dan agar segera mendapatkan penanganan.

"Sebagian besar ibu tidak mengalami mastitis berulang atau saluran tersumbat, tetapi bila ada riwayat, ada baiknya untuk melihat faktor risiko tambahan," kata konsultan laktasi Kelly Bonyata, BS, IBCLC.

Nah, berikut 3 faktor risiko dan penyebab mastitis berulang selama menyusui buah hati seperti melansir Kelly Mom:

1. Pengosongan payudara buruk

Masalah pelekatan menyusui bisa memengaruhi pengosongan payudara dan bikin ASI tersumbat. Setiap kali aliran ASI tersumbat, Bunda bisa mengalami mastitis.

Saluran ASI tersumbat bisa disebabkan banyak hal, seperti posisi menyusui salah atau menggunakan bra yang ketat. Bunda perlu memikirkan banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan pengosongan payudara buruk sehingga menyebabkan saluran ASI tersumbat.

Terkadang, Bunda yang sering memompa payudara juga lebih rentan mengalami sumbatan ASI karena tidak bisa mengalirkan ASI seefektif saat menyusui langsung bayinya.

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga tips pola makan sehat untuk ibu menyusui dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




FAKTOR RISIKO MASTITIS BERULANG: MASALAH DI PUTING BUNDA

Ibu menyusui

3 Faktor Risiko dan Penyebab Mastitis Berulang yang Bunda Perlu Tahu/ Foto: iStock

2. Masalah di puting payudara

Kondisi puting payudara yang pecah-pecah hingga berdarah dapat meningkatkan risiko mastitis berulang. Puting yang sakit bisa menjadi pintu masuk bakteri yang membuat penyembuhan mastitis terhambat.

Selain itu, infeksi thrush pun dapat menjadi penyebab peradangan di dalam saluran ASI. Akibatnya, saluran ASI bisa tersumbat dan menyebabkan mastitis berulang. Bunda perlu ke dokter untuk mengurangi peradangan dengan pengobatan yang tepat.

3. Belum sepenuhnya pulih dari mastitis

Faktor risiko utama mastitis berulang, yakni Bunda belum sepenuhnya sembuh dari serangan mastitis sebelumnya. Kondisi ini bisa terjadi karena pengobatan yang lambat, salah, atau sebentar. Pengobatan ini termasuk penggunaan antibiotik ya.

"Apakah Anda memiliki resep berulang untuk antibiotik yang sama? Amoxil seringkali tidak efektif melawan bakteri penyebab mastitis. Beberapa obat "pilihan" untuk mengobati ini adalah Keflex, Dicloxacillin, dan Erythromycin. Perawatan harus dilanjutkan selama 10-14 hari," kata Bonyata.

Selain itu, faktor risiko lainnya adalah lokasi saluran ASI yang tersumbat sebelumnya. Saluran dapat berubah bentuk atau menjadi sedikit meregang di lokasi sumbat yang sebelumnya, sehingga berisiko menyebabkan masalah yang sama di kemudian hari.

Untuk mengurangi risiko ini, Bunda perlu menjaga agar aliran ASI tetap baik. Caranya adalah sering menyusui Si Kecil atau memerah ASI.

Saluran ASI tersumbat berulang juga terjadi karena peradangan dari kasus mastitis subklinis yang sedang berlangsung. Menurut ulasan di Breastfeeding Medicine tahun 2009, mastitis subklinis merupakan kondisi peradangan payudara yang diduga disebabkan oleh infeksi. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kegagalan laktasi, serta berat badan bayi yang buruk.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda