Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

6 Cara Mencegah Bayi Gumoh setelah Disusui, Hindari Posisi Tengkurap ya Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 20 Feb 2022 12:45 WIB

Close up woman breastfeeding baby at home.
Ilustrasi bayi menyusu/Foto: iStock

Jakarta - Sebagai ibu yang pertama kali melahirkan dan menyusui, kepanikan sering melanda saat melihat serba serbi menyusui ya, Bunda. Salah satu yang biasanya membuat panik yaitu bayi gumoh usai disusui. Sebenarnya, apakah kondisi tersebut wajar, Bunda?

Ya, gumoh pada bayi memang hal yang lumrah dialami bayi terutama usai menyusui. Bunda pun sebaiknya tidak langsung panik karena hal tersebut normal dialami banyak bayi.

Melansir Mayo Clinic, selama tiga bulan pertama usia bayi, sekitar setengah dari semua bayi mengalami isi perut mereka naik kembali ke kerongkongan, suatu kondisi yang dikenal sebagai refluks gastroesofagus, refluks bayi, atau refluks asam bayi.

Biasanya, otot antara kerongkongan dan perut menjaga isi perut di tempatnya. Sampai otot ini memiliki waktu untuk matang, gumoh mungkin menjadi masalah yang terus muncul terutama saat bayi relatif kenyang.

Gumoh merupakan keluarnya aliran isi perut bayi melalui mulutnya. Berbeda dengan muntah yang alirannya lebih kuat dan seperti gerakan menembak keluar dari mulut.

Mengenai gumoh, Bunda tidak perlu khawatir. Selama bayi tampak nyaman dan makan dengan baik serta bertambah berat badannya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika BB bayi terus bertambah, bayi tak dirugikan oleh kalori yang hilang karena gumoh.

Banner Jojo Keong RacunBanner Jojo Keong Racun/ Foto: HaiBunda

Biasanya, sebagian besar bayi berhenti mengalami gumoh pada usia 12 bulan. Bunda pun dapat melakukan antisipasi dalam meminimalisasi bayi gumoh usai disusui dengan menjaga posisi bayi tetap tegak. Dan, hindari juga memberi makan bayi secara berlebihan ya, Bunda.

Menurut Shelly Nalbone, APRN, CPNP, IBCLC, gumoh merupakan kondisi yang sangat umum pada bayi yang sehat dan biasanya tidak akan menyebabkan masalah apa pun terkait pertumbuhan atau perkembangan bayi.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang penyebab bayi gumoh di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]



 


NORMAL ENGGAK SIH, BAYI GUMOH USAI DISUSUI?

Mother breastfeeding a new born baby boy in a hospital room

Ilustrasi menyusui/Foto: iStock

"Hal ini sering terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga memudahkan isi perutnya mengalir kembali ke kerongkongan," ujar Nalbone, seperti dikutip dari laman Texaschildrens.

Beberapa faktor lainnya yang menyebabkan bayi gumoh yakni bayi terlalu banyak minum susu dan terlalu cepat ketika payudara ibu terlalu penuh. 

Kemudian, sensitivitas makanan juga dapat menyebabkan gumoh berlebihan pada bayi. Produk dengan susu sapi dalam makanan ibu atau bayi bisa menjadi sensitivitas makanan yang umum. 

Guna meminimalisasi bayi gumoh usai disusui, disarankan untuk melakukan beberapa langkah berikut ini ya, Bunda:

1. Hindari terlibat dalam permainan aktif segera setelah setidaknya 30 menit usai menyusui. Permainan aktif meliputi penggunaan kursi goyang, ayunan atau goyangan bayi saat berjalan/digendong.

2. Sering bersendawa selama dan setelah setiap menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi.

3. Hindari memberikan makan berlebihan. Berilah makanan bayi dalam jumlah yang lebih kecil dan lebih sering untuk membantu mengurangi gumoh.

4. Letakkan bayi dalam posisi tidur terlentang. Menempatkan bayi dalam posisi tengkurap tidak dianjurkan ya, Bunda.

5. Pantau pola makan dengan cermat jika sedang menyusui. Jika Bunda merasakan ada makanan tertentu yang mungkin mengganggu perut bayi, cobalah untuk menghindarinya untuk sementara waktu.

6. Jika Bunda melihat adanya penurunan BB, muntah yang kuat, kerewelan, atau gejala lainnya, bicarakan dengan dokter anak sesegera mungkin.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda