Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bila Bayi Muntah setelah Menyusu, Kapan Bunda Mesti Waspada?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 09 Jan 2022 15:00 WIB

Sleeping baby
Ilustrasi bayi gumoh/Foto: iStock

Jakarta - Muntah dan gumoh memang wajar dialami bayi, ya Bunda. Bahkan, bayi muntah setelah menyusu pun juga banyak terjadi. Normalkah kondisi ini dan kapan semestinya Bunda harus waspada? 

Menurut Jarret Patton, seorang dokter anak, bayi muntah setelah menyusu biasanya terjadi selama dua minggu pertama kehidupan bayi. Biasanya, itu karena pada beberapa Bunda, payudaranya menghasilkan lebih banyak susu daripada yang bisa diminum bayi. Hal itu pun menyebabkan bayi makan berlebihan dan kemudian muntah.

"Namun ini dapat dengan cepat hilang ketika payudara mulai mengatur jumlah susu yang mereka hasilkan berdasarkan kebiasaan makan bayi. Jika muntah berlanjut bahkan setelah menyusu sedikit, ini dapat mengindikasikan masalah medis dan Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut," kata Patton seperti dikutip dari laman Romper.

Ketika bayi muntah, biasanya bayi mengeluarkan isi perutnya dan ini cenderung memiliki volume yang lebih besar. Jika Si Kecil muntah, pertahankan bayi untuk tetap berbaring tengkurap atau miring sebanyak mungkin untuk meminimalkan kemungkinan bayi menghirup muntahan ke saluran napas bagian atas dan paru-parunya, saran dari the American Academy of Pediatrics (APA).

Banner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan PutusBanner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan Putus/ Foto: HaiBunda/Mia

Jika bayi muntah, APA mencatat sebagian besar akan berhenti tanpa perawatan medis khusus. Namun, Bunda juga perlu mewaspadai risiko dehidrasi. Patton mengatakan, kunci untuk menentukan apakah muntah terlalu banyak terletak pada penambahan berat badan dan jumlah popok basah bayi.

Kalau terdapat penurunan berat badan atau kegagalan untuk menambah berat badan dengan baik, lihat Si Kecil dengan saksama. Juga, jika jumlah popok basah berkurang, ini dapat menandakan dehidrasi dan menyebabkan kunjungan ke dokter jika memang diperlukan. 

Klik di halaman selanjutnya untuk ulasan lebih lanjutnya yuk, Bunda.

Simak juga video tentang tips membuat bayi sendawa setelah menyusui di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




BAYI MUNTAH SETELAH MENYUSU, NORMALKAH?

Ilustrasi bayi

Ilustrasi bayi gumoh/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dmitrii Guldin

Ya, kebanyakan memang bayi muntah dari waktu ke waktu dan biasanya tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena segera membaik dengan sendirinya. Hal terpenting ialah menjaga cairan bayi tetap terpenuhi dengan baik untuk melindunginya dari risiko dehidrasi, seperti dikutip dari laman Baby Center.

Berikan bayi makanan tambahan sepanjang hari dan hindari jus buah karena dapat memperburuk muntah. Jika bayi mengonsumsi makanan padat, tak perlu khawatir jika ia tak memiliki selera makan yang tinggi saat ia sedang tidak sehat. Karena, jauh lebih penting untuk membuatnya tetap terhidrasi.

Saat bayi memiliki gejala lain dan tampak kesakitan, tidak apa-apa untuk memberikannya parasetamol atau ibuprofen yang direkomendasikan untuk bayi. Jika ragu, konsultasikan lebih dulu pada dokter untuk mengetahui seberapa banyak dosis yang aman untuk diberikan.

Jika bayi muntah dalam waktu 30 menit setelah minum parasetamol atau ibuprofen, Bunda bisa memberikannya dosis yang sama lagi. Tetapi, jika dia sakit dan sudah setengah jam atau lebih sejak dosis terakhirnya, tidak perlu diberikan lagi ya, Bunda.

Jangan memberikan obat anti mual kepada anak kecuali jika dokter merekomendasikannya. Yang terbaik ialah menjaga bayi tetap berada di rumah dan segera mencari bantuan medis jika keadaan mereka mengkhawatirkan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda