
menyusui
ASI Eksklusif Sanggup Tingkatkan Antibodi Bayi selama Pandemi
HaiBunda
Minggu, 13 Feb 2022 11:10 WIB

Jakarta - Terinfeksi COVID-19 tentu membuat para ibu menyusui khawatir akan proses menyusu Si Kecil. Apakah Bunda masih tetap menyusui atau tidak mengingat dirinya ataupun Si Kecil dalam kondisi positif COVID-19.
Kondisi itu sepertinya tengah dialami semakin banyak Bunda menyusui ya belakangan ini. Terkait COVID-19 yang masih mewabah khususnya varian Omicron yang mudah sekali menular. Tak pelak, anak-anak dan balita pun juga banyak yang terpapar.Â
Hal ini memang bukan kondisi yang tak mengenakkan khususnya para pejuang ASI. Karena, tantangan menyusui semakin bertambah seiring kondisi COVID-19 Â pada beberapa busui dan buah hatinya.
Tak sedikit pula busui yang akhirnya memutuskan untuk tidak menyusui sementara waktu saat terindikasi COVID-19. Keputusan yang sulit memang, tapi mereka merasa bahwa keputusan tersebut menjadi proteksi yang aman guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 pada buah hati.
Padahal, sesungguhnya pemberian ASI tidaklah direkomendasikan terhenti karena adanya kasus COVID-19 pada keluarga di rumah ya, Bunda. Mengingat manfaat ASI yang begitu besar untuk tumbuh kembang buah hati.
Melansir GVH, sudah terbukti bahwa ASI membawa antibodi yang membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan yang lebih kuat dan melindungi bayi dari sejumlah penyakit, termasuk infeksi telinga, infeksi saluran kemih, pilek, dan flu.Â
ASI juga merupakan makanan yang secara alami memenuhi kebutuhan nutrisi bayi untuk proses tumbuh kembangnya. Di dalam ASI, semua nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang tepat dan mudah dicerna.Â
Di luar manfaat tersebut, ASI juga membantu membangun dan mendukung sistem kekebalan bayi. ASI mengandung antibodi yang dapat melawan infeksi. Antibodi tersebut hadir dalam jumlah tinggi dalam kolostrum, ASI pertama yang keluar dari payudara setelah lahir.
Namun, ada antibodi dalam ASI selama ibu terus menyusui. Melalui antibodi ini, ibu dapat memberikan beberapa perlindungan dari penyakit menular yang dimilikinya di masa lalu, dan yang didapatkannya saat menyusui.
ASI juga benar-benar dapat memberikan langkah awal bagi bayi dalam mencegah dan melawan infeksi, seperti dikutip dari laman Healthy Children.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga video tentang panduan menyusui saat Bunda terinfeksi COVID-19.
BENARKAH ASI EKSKLUSIF BANTU TINGKATKAN ANTIBODI ANAK?
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/isayildiz
Claire McCarthy, MD, FAAP, seorang dokter anak di Boston Children Hospital memaparkan ASI juga terdiri dari protein lain, lemak, gula, dan bahkan sel darah putih yang bekerja melawan infeksi dengan berbagai cara.
Semua nutrisi tersebut sangat membantu dalam memerangi infeksi gastrointestinal karena ASI langsung menuju ke perut dan usus saat bayi makan. Berbagai faktor dalam ASI bekerja langsung dalam usus sebelum diserap dan mencapai seluruh tubuh.
"Inilah yang mengatur panggung untuk sistem kekebalan yang protektif dan seimbang yang membantu dan mengenali serta melawan infeksi dan penyakit lain bahkan setelah menyusui berakhir," kata McCarthy.
Tak hanya itu, Bunda, faktor lain dalam ASI secara langsung merangsang dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Ini termasuk laktoferin dan interleukin. Protein ini membantu menyeimbangkan respons peradangan sistem kekebalan yang diperlukan untuk fungsi kekebalan tetapi dapat merusak secara berlebihan.
Oh ya, Bunda, ASI juga memiliki faktor probiotik. Beberapa di antaranya mendukung sistem kekebalan tubuh dan yang lain berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi  bakteri sehat dalam tubuh yang disebut mikrobioma manusia.Â
Mikrobioma yang sehat dapat memainkan peran seumur hidup tidak hanya dalam mencegah infeksi tetapi juga dalam mengurangi risiko alergi, asma, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.
Dengan semua faktor penambah kekebalan ini dalam ASI, tidak mengherankan bahwa bayi yang disusui cenderung tidak menderita infeksi telinga, muntah, diare, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan jenis meningitis tertentu.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang menyusu lebih dari enam bulan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan risiko leukimia dan limfoma pada masa kanak-kanak jika dibandingkan dengan mereka yang menerima susu formula. Ini mungkin sebagian karena jenis kanker ini dipengaruhi oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Untuk membantu menjaga kesehatan bayi, Bunda dapat mengambil langkah-langkah untuk mendukung para pejuang ASI yang memilih untuk menyusui bayinya.Â
Jangan pernah ragu berkonsultasi dengan dokter anak, konsultan laktasi, dan lainnya jika memiliki pertanyaan dan keluhan seputar menyusui. Serta, carilah dukungan dari komunitas menyusui sehingga proses menyusui dapat berjalan maksimal.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Tetap semangat mengASIhi.
Â
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Jenis Obat COVID-19 yang Boleh & Dilarang untuk Busui, Simak Penjelasan Dokter

Menyusui
Perlukah Busui Pisah Kamar dengan Bayi Positif COVID-19 seperti Audi Marissa?

Menyusui
Inginkan Antibodi untuk Bayi, Makin Banyak Ibu Rajin Menyusui setelah Divaksin COVID-19

Menyusui
Bunda, Ini Pentingnya Tetap Memberikan ASI di Tengah Pandemi COVID-19

Menyusui
Ibu Positif COVID-19, Bolehkan Bayi Baru Lahir Diberikan Susu Formula?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda