Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

KB Suntik untuk Ibu Menyusui 1 Bulan atau 3 Bulan, Mana yang Lebih Baik & Aman?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 16 Jun 2023 07:45 WIB

Kb suntik
KB Suntik untuk Ibu Menyusui 1 Bulan atau 3 Bulan, Mana yang Lebih Baik & Aman?/ Foto: iStock

KB suntik adalah salah satu pilihan kontrasepsi yang praktis untuk ibu usai melahirkan. KB suntik merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang dapat mencegah dan menunda kehamilan, Bunda.

KB suntik terbagi menjadi dua, yakni KB suntik 1 bulan dan 3 bulan. Pemberian (suntikan) sesuai dengan bulan, yakni 1 dan 3 bulan.

Beda KB suntik 1 bulan dan KB suntik 3 bulan

Hormon yang digunakan dalam KB suntik 1 bulan berbeda dengan KB 3 bulan. Berikut beda, serta kelebihan dan efek samping keduanya:

1. KB suntik 1 bulan

KB suntik 1 bulan disebut juga KB suntik kombinasi. Menurut dokter obgyn RS Brawijaya Woman & Children Jakarta, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, FFAG, KB suntik ini berisi hormon progestin dan estrogen yang disuntikkan satu bulan sekali.

"Kandungan hormon yang digunakan adalah DPMA 25 mg ditambah estradion cypionate 5 mg atau norethisterone enanthanante 50 mg dan estradion valerate 5 mg. Estradiol merupakan kombinasi dari estrogen steroid yang berfungsi mengatur dan meregulasi siklus haid," ujar Dinda dalam Webinar di Zoom, beberapa waktu lalu.

Dilansir laman Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN, KB suntik 1 bulan ini memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah kehamilan. Efektivitasnya mencapai 97 persen bila digunakan dengan tepat.

KB suntuk 1 bulan bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dari indung telur. Selain itu, kontrasepsi hormonal ini juga dapat mengentalkan lendir leher rahim, sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur.

2. KB suntik 3 bulan

KB suntik 3 bulan merupakan kontrasepsi yang mengandung single hormon, yakni DMPA (Depo-Provera) atau medrocyprgesterine acetate 150 mg. Jenis kontrasepsi ini disuntik setiap 3 bulan sekali.

Menurut ulasan MONIKA BKKBN, KB suntik 3 bulan memiliki efektivitas 97 persen dalam mencegah kehamilan. Sayangnya, KB suntik ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan hingga perubahan suasana hati.

Sama seperti KB suntik 1 bulan, KB suntik single hormon juga bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dari indung telur, dan mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur.

Lalu mana di antara keduanya yang cocok untuk ibu menyusui?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

    Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

    PILIHAN KB SUNTIK UNTUK IBU MENYUSUI

    Ilustrrasi Ibu Menyusui

    KB Suntik untuk Ibu Menyusui 1 Bulan atau 3 Bulan, Mana yang Lebih Baik & Aman?/ Foto: Getty Images/iStockphoto

    KB suntik untuk ibu menyusui

    KB suntik bisa dijadikan pilihan kontrasepsi saat menyusui, Bunda. Tapi, pilihannya akan tergantung dari kandungan di dalam KB suntik itu sendiri.

    KB suntik yang cocok untuk ibu menyusui adalah KB suntik 3 bulan, Bunda. Sebab, KB suntik ini hanya mengandung hormon progestin yang tidak akan memengaruhi produksi ASI.

    "KB suntik ini adalah progestin atau satu hormon sama seperti single hormon. Kontrasepsi tidak akan mengubah produksi ASI dan disuntik 3 bulan," ujar Dinda.

    Banner Usia 4 Tahun Masuk TK

    Berbeda dengan KB suntik 3 bulan, KB suntik 1 bulan tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui karena mengandung hormon estrogen. Hormon ini dapat menurunkan produksi ASI pada ibu menyusui.

    La Leche League International (LLLI) menjelaskan bahwa kontrasepsi yang mengandung estrogen telah dikaitkan dengan berkurangnya suplai ASI. Memang tidak semua ibu yang menggunakan kontrasepsi mengandung estrogen akan mengalami penurunan suplai ASI. Tapi, banyak yang sudah mengalaminya.

    "Disarankan untuk hat-hati menggunakan kontarsepsi yang mengandung estrogen, terutama pada ibu-ibu yang mengalami masalah dengan suplai ASI-nya," demikian penjelasan LLLI dalam laman resminya.

    Sebelum memilih kontrasepsi yang aman selama menyusui, ada baiknya Bunda konsultasikan dulu ke dokter atau konsultan laktasi. Pastikan Bunda sudah mendapatkan informasi yang tepat terkait angka kegagalan, risiko, dan efek samping kontrasepsi tersebut.


    (ank/ank)
    Loading...

    TOPIK TERKAIT

    HIGHLIGHT

    Temukan lebih banyak tentang
    Fase Bunda