
menyusui
Ibu Menyusui Kekurangan Cairan, Bayi ASI di Gaza Terancam Dehidrasi
HaiBunda
Minggu, 19 Nov 2023 11:06 WIB

Konflik antara Israel dan Palestina tak kunjung usai dan kian memanas. Konflik perebutan wilayah yang berubah menjadi genosida ini membuat masyarakat di Palestina khususnya di Kota Gaza menjadi sangat kesulitan bertahan hidup, Bunda.
Salah satu kelompok masyarakat yang sangat terdampak dari konflik ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan juga anak-anak. Mereka terpaksa harus menjalani hidup yang sulit di tengah situasi yang mencekam dan dengan segala keterbatasan yang ada.
Ibu menyusui di Gaza bahkan banyak yang kekurangan cairan, sehingga tak bisa menyusui bayinya dengan baik. Akibatnya, bayi-bayi malang tersebut terancam mengalami dehidrasi yang bisa berdampak serius terhadap kelangsungan hidupnya.
Merasa bersalah kepada sang anak
Seorang ibu menyusui di Gaza, Fadwa Kullab, membagikan pengalamannya saat menyusui Si Kecil di tengah perang yang tak tau kapan akan berakhir. Fadwa menceritakan bahwa ia merasa sangat bersalah kepada bayinya karena tidak dapat memberikan ASI yang baik.
Pasalnya, ia sendiri sangat kesulitan untuk memproduksi ASI karena kurangnya asupan gizi, bahkan cairan untuk menghidrasi tubuhnya. Kualitas ASI yang kurang baik ini membuat putra ketujuhnya yang baru berusia 7 hari menolak untuk minum ASI.
Saat ini, Fadwa Kullab beserta tujuh anaknya tinggal di pengungsian sementara setelah rumah mereka hancur terkena bom. Selama di pengungsian, mereka hidup seadanya, dan inilah yang membuat Fadwa menjadi sedih karena tak seharusnya sang bayi lahir di tengah situasi seperti itu.
"Tidak seharusnya seseorang dilahirkan dalam keadaan seperti ini," ungkap ibu tujuh anak ini, dikutip dari France 24.
Sulit menemukan air bersih dan makanan
Kondisi di Gaza sudah sangat jauh dari kata layak. Meski hampir seluruh kota sudah hancur lebur karena bom, tentara Israel masih belum menghentikan serangan mereka. Akibat dari serangan ini, masyarakat di pengungsian menjadi kesulitan untuk menemukan air bersih dan makanan yang layak.
Padahal, ibu menyusui diharuskan mengonsumsi minimal 3 liter air setiap hari agar bisa memproduksi ASI dengan baik. Selain minum, ibu menyusui juga perlu makan dengan asupan gizi yang baik.
Sayangnya, semua hal tersebut tak bisa didapatkan oleh para Bunda menyusui yang ada di Gaza. Tak hanya itu, mereka juga terancam kehilangan anak-anak mereka, khususnya bayi yang hanya mengonsumsi ASI, karena dikhawatirkan mengalami dehidrasi yang sangat parah.
Selain masalah dehidrasi, masalah kesehatan lain juga mulai menimpa ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi yang ada di Gaza. Apa saja masalahnya?
Simak lebih lengkap pada halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
MASALAH KESEHATAN MULAI BERDATANGAN
Ibu Menyusui Kekurangan Cairan, Bayi ASI di Gaza Terancam Dehidrasi / Foto: iStock
Laporan soal infeksi di luka bekas caesar
Rumah sakit dan layanan kesehatan di Gaza juga terkena imbas dari konflik. Banyak rumah sakit yang tetap beroperasi dengan alat serta obat-obatan seadanya. Beberapa rumah sakit bahkan tidak memiliki sumber listrik.
Akibat dari keterbatasan ini, ibu hamil yang akan melahirkan secara caesar terpaksa harus menjalaninya tanpa prosedur pembiusan. Selain itu, keterbatasan obat-obatan membuat luka bekas operasi caesar tak bisa dirawat dengan baik, Bunda.
Beberapa perempuan yang melahirkan caesar bahkan mengeluhkan bahwa luka bekas operasi mereka mulai terinfeksi. Hal ini karena luka tersebut tidak bisa dirawat dengan baik dan kondisi di sana membuat banyak perempuan tidur di tempat yang kurang bersih.
Banyak bayi lahir prematur
Konflik yang berujung genosida ini juga menyebabkan banyak bayi lahir dalam kondisi prematur di Gaza. Penyebabnya karena kondisi ibu yang mengalami stres karena situasi sangat mencekam atau bayi harus dilahirkan secara paksa.
Tindakan persalinan darurat banyak dilakukan karena serangan dari tentara Israel membuat para Bunda tak mungkin lagi mempertahankan kehamilan. Selain melahirkan lebih cepat, bayi yang lahir prematur ini juga harus dirawat dengan kondisi yang serba seadanya, bahkan tanpa inkubator. Tak sedikit bayi yang meninggal karena sulit bertahan di situasi ini.Â
"Situasinya sangat mengerikan. Tidak ada kemanusiaan. Tidak ada kemanusiaan bagi orang-orang, bagi pasien, dan bagi semua orang," kata dokter spesialis neonatal di Gaza, Dr. Shireen Abed, dikutip dari NBC News
Itulah kisah pilu dari para Bunda yang bertahan bersama anaknya di Gaza. Mari kita doakan agar konflik ini segera mereda dan semua ibu bisa merawat bayinya dengan baik.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Simak juga 3 manfaat memberikan ASI pada kesehatan mental anak, dalam video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Penyebab Bayi Rewel Meski Sudah Disusui

Menyusui
Trik Menyusui Lebih Mudah untuk Ibu Berpayudara Besar

Menyusui
3 Tips Mudah agar Produksi ASI Lancar dan Melimpah

Menyusui
Teh Herba Rumahan untuk Bantu Tingkatkan Produksi ASI

Menyusui
10 Perlengkapkan Menyusui yang Perlu Dimiliki Ibu Baru


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda