Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Hukum Ibu Menyusui di Tempat Umum dalam Ajaran Islam

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 27 Mar 2024 06:30 WIB

ilustrasi menyusui muslim
https://www.haibunda.com/haibunda-squad/20220201120336-203-265940/yuk-bun-join-komunitas-haibunda-squad-bisa-dapat-banyak-giveaway/Foto: Getty Images/Noah Saob
Daftar Isi
Jakarta -

Sebagai muslimah, menyusui di tempat umum memang tidak bisa sembarangan ya, Bunda. Apalagi, ada aurat yang perlu dijaga. Ketahui yuk, hukum ibu menyusui di tempat umum dalam ajaran Islam.

ASI menjadi asupan terbaik bagi bayi sejak lahir. Di dalam Islam sendiri, diajarkan bahwa ASI hendaknya diberikan selama dua tahun penuh seperti tertuang dalam Firman Allah QS Al Baqarah ayat 233 yang artinya:

"Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada ibu dengan cara yang wajar."

Kemudian juga tertuang dalam QS Luqman ayat 14:

Artinya:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu."

Hukum ibu menyusui di tempat umum 

Allah memang Maha Mengetahui dan Maha Pencipta yang telah memerintahkan kepada para ibu untuk menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Dalam hal menyusui, artinya seorang ibu pun telah memberikan pendidikan dasar bagi bagi, seperti dikutip dari buku berjudul ASI dan Anjuran Menyusui yang ditulis Nur Khotimah dan diterbitkan NEM.

Al-Qur'an menunjukkan tentang pentingnya dan hikmahnya menyusui anak serta bagaimana penyusuan itu telah membuahkan ikatan kejiwaan dan perasaan luar biasa antara ibu dan anak. Disebutkan bahwa tak ada seorang ibu yang akan melepaskan bayinya yang sedang menyusu, kecuali bila ia berada dalam situasi penuh ketakutan dan bahaya luar biasa.

Dengan menyusui, berarti pendidikan awal anak sudah dimulai dan dari segi kejiwaan dan segi kesehatan juga terpenuhi karena ASI merupakan makanan terbaik dan paling bergizi untuk bayi dan ASI hanya dikhususkan untuk bayi.

Dalam hal ASI sebagai nutrisi terbaik bagi bayi, kebutuhan menyusui memang tak mengenal waktu ya, Bunda. Saat bayi menyusu eksklusif mereka bisa 2-3 jam sekali menyusu, termasuk saat bayi berada di tempat umum. Lantas, bagaimana pandangan Islam dan hukum ibu menyusui di tempat umum dalam ajaran Islam?

Seperti diketahui bahwa ada batasan aturan perempuan yang juga perlu dijaga. Sebagaimana mengacu Firman Allah dalam QS An Nur ayat 31 bahwa:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.”

Dari ayat tersebut, sudah selayaknya seorang perempuan tidak menampakkan buah dadanya termasuk ketika menyusui anak, sementara di sekitarnya ada banyak laki-laki dan juga orang yang bukan mahramnya. Kecuali jika hanya ada bapaknya, atau perempuan tersebut sudah tua, sementara lelaki yang berada di dekatnya hanya ada anaknya.

Karenanya, saat perempuan harus menyusui anaknya sementara di sekitarnya banyak lelaki, hendaknya mereka menutupi bagian dadanya dengan hijabnya sehingga tidak ada seorang pun melihatnya. 

Sebagaimana Firma Allah dalam QS Al Ahzab ayat 29 yang menyebutkan bahwa adanya kewajiban menutup aurat bagi perempuan.

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya nereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 

Untuk itu, jikalau memang darurat harus sesegera mungkin menyusui di tempat umum, jagalah diri dan aurat semaksimal mungkin. Gunakan busana dan hijab yang menutupi payudara dari pandangan orang lain. 

6 Adab menyusui bayi dalam Islam

Dalam agama Islam sendiri, pengaturan mengenai adab menyusui bayi dalam Islam juga mengatur beberapa poin yang perlu dilakukan ibu menyusui. Tentunya dengan harapan untuk melancarkan prosesnya dan memberikan keberkahan dengan aktivitas memberikan makan Si Kecil tersebut.

Berikut ini adab menyusui bayi dalam Islam sebagaimana dikutip dari buku Menyusui dan Menyapih dalam Islam yang diterbitkan Elex Media Komputindo:

1. Berwudhu sebelum menyusui

Mengawali agenda menyusui dengan berwudhu merupakan hal yang bisa dilakukan. Dalam Islam sendiri, berwudhu merupakan bentuk ibadah yang menyucikan tubuh dan pikiran. Di sisi lain, berwudhu juga memberikan manfaat secara emosional.

Berwudhu juga bisa menjadi aktivitas yang dapat menstimulasi rangsangan irama tubuh secara alami untuk mengendalikan emosi seseorang. Maka, berwudhu sebelum menyusui tentunya dapat mengendalikan emosi agar lebih tertata, sehingga menyusui Si Kecil bisa dilakukan dengan perasaan sayang dan penuh cinta.

2. Membaca basmalah

Memulai sesuatu dengan basmalah dapat memberikan keberkahan bagi pelakunya. Hal ini sebagaimana  sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh sahabat, “‘Wahai Rasulullah, kami makan dan kami tidak kenyang,’ beliau lalu menjawab ‘Mungkin kalian berpisah-pisah dalam makanan’. Mereka menjawab ‘Ya’ Rasulullah lantas bersabda ‘Maka berkumpullah atas makanan kalian, sebutkan nama Allah (membaca basmalah) atas-Nya maka Allah akan memberkahi kalian dalam makanan itu.” (HR. Abu Daud)

Dalam hadis tersebut, Allah menjelaskan bahwa begitu besar makna basmalah dalam setiap aktivitas umat muslim. Maka saat hendak menyusui bayi, Bunda dianjurkan untuk memulainya dengan membaca basmalah.

3. Memulai menyusui dari sebelah kanan

Setiap kegiatan baik memang dianjurkan untuk dimulakan dengan bagian kanan, begitupun dengan menyusui ya Bunda. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengawali segala sesuatu baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya yakni dengan menganjurkan memulai sesuatu dari sebelah kanan termasuk ketika menyusui.

4. Memegang Si Kecil dengan penuh cinta

Proses menyusui ibu dan anaknya merupakan salah satu bentuk cinta dari Bunda yang akan memberikan yang terbaik kepada anaknya berupa ASI untuk mendukung tumbuh kembangnya. Sama halnya dengan menyusui, Bunda pun akan melakukannya dengan penuh cinta dan ketulusan hati untuk menggapai ridho Allah SWT.

5. Melantunkan ayat Al-Qur'an, zikir atau shalawat

Saat menyusui, ada baiknya melantunkan kata-kata yang baik termasuk diantaranya bersenandung ayat Al-Qur'an. Lantunan ayat Al-Qur'an ini akan menenangkan serta menstimulus kecerdasan otak anak sama halnya ketika mendengarkan lagu.

6. Menyusui hingga 2 tahun

Di dalam Islam, anjuran untuk menyusui direkomendasikan hingga anak berusia 2 tahun seperti disebutkan dalam QS Al Baqarah ayat 233. Memberikan ASI pada anak selama 2 tahun tentunya bukan tanpa alasan. Hal ini karena menyusui memberikan beragam manfaat baik bagi ibu dan bayinya misalnya meningkatkan imun tubuh anak serta menurunkan risiko terkena kanker payudara pada ibu. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda