MENYUSUI
Kenali Penyebab Pompa ASI Elektrik Tidak Mengisap ASI dari Puting Payudara Bunda
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 29 Apr 2024 16:05 WIBMasalah pada pompa ASI sering membuat ibu menyusui stres dan berujung ASI-nya tersendat. Yuk, kenali penyebab pompa ASI elektrik tidak mengisap ASI dari puting payudara agar tak lagi panik menghadapinya.
Banyak pejuang ASI yang memompa ASI mengalami kesulitan dalam proses pemompaan. Padahal, seharusnya alat tersebut membantu proses pumping dengan mudah dan praktis dan bukan sebaliknya yang menyulitkan busui dan mengganggu proses pengeluaran ASI.
Cara kerja pompa ASI elektrik
Jika Bunda merasakan pompa ASI bekerja secara rumit, jangan khawatir ya, Bunda, karena Bunda tidak sendirian. Mungkin saja sebenarnya asumsi tersebut muncul karena Bunda belum terbiasa menggunakannya. Padahal, sebenarnya pompa ASI cukup mudah untuk dirakit dan digunakan.
Seperti diketahui bahwa pompa ASI meniru bayi yang menyusu dengan meniru pola menyusu alaminya. Saat bayi menyusu, mereka tidak memberikan tekanan terus-menerus pada payudara.
Rata-rata bayi menyusu sekitar 50 hingga 90 kali per menit dan melambat setelah ASI keluar. Pompa ASI elektrik akan menciptakan siklus hisapan dan pelepasan ini dengan menghasilkan satu tarikan per detik untuk memulai pengeluaran ASI saat ASI mulai mengalir seperti dikutip dari laman Aeroflowbreastpumps.
Saat ASI diperah, ASI dikumpulkan dalam wadah penyimpanan. Wadahnya diberi makan secara gravitasi sehingga susu yang dikeluarkan menetes ke bawah ke dalamnya.
Selain itu, pompa ASI juga dilengkapi dengan flensa, juga dikenal sebagai pelindung payudara, yaitu bagian plastik berbentuk corong yang dipasang di atas puting dan areola untuk menyegel.
Puting susu ditarik perlahan ke dalam terowongan flensa untuk mengeluarkan susu. Agar memompa lebih lancar, pastikan Bunda memiliki ukuran flensa yang tepat agar pemompaan berhasil.
Masalah pada pompa ASI elektrik
Ada banyak ibu menyusui mengalami gangguan saat memompa ASI karena pompa ASI elektrik mereka tidak mengisap ke payudara meski pasokan ASI penuh.
Perlu Bunda ketahui bahwa pompa ASI, seperti halnya semua mesin, dapat mengaami kegagalan fungsi ya, Bunda. Untungnya, masalah tersebut juga dapat diperbaiki dengan sedikit pemecahan masalah.
Saat pompa payudara kehilangan daya hisapnya atau hisapan pompa ASI menurun, ada dua hal yang harus Bunda periksa terlebih dahulu yakni bagian katup dan membran pompa. Katup dan membran pompa payudara harus bekerja sama untuk menutup sekitar puting susu dan memfasilitasi pengisapan. Ketika menjadi tua atau rusak, daya isapnya berkurang. Jika Bunda melihat retakan, robekan, atau cacat apa pun pada bagian ini, inilah saatnya untuk menggantinya.
Sebagai catatan, Bunda harus mengganti bagian-bagian pompa ini secara teratur meskipun tidak rusak. Pada intinya, bagian dari pompa Bunda harus memiliki jadwal seberapa sering setiap bagian perlu diganti, seperti dikutip dari laman The Lactation Network.
Penyebab lain dari daya isap yang buruk mungkin adalah motor yang rusak, baterai yang tidak terisi daya (pada pompa yang dioperasikan dengan baterai), atau flensa yang tidak pas.
Cara mengatasi pompa ASI elektrik yang tidak mengisap
Pastikan selang terpasang erat ke motor, karena sering kali Bunda lupa menyambungkan selang sepenuhnya. Jika Bunda memompa payudara satu per satu, pastikan lubang selang kedua tertutup (jika pompa Bunda memiliki keduanya) sehingga tidak kehilangan hisapan di sana.
Bunda juga bisa mencoba ekspresi tangan yang merupakan cara efektif untuk mengosongkan payudara. Jika Bunda tidak yakin bagaimana cara memeras ASI secara manual, konsultasikan dengan konselor laktasi agar mengetahui tekniknya.
Tips memompa ASI dengan pompa ASI elektrik
Berbagai tips bisa Bunda praktikkan agar agenda memompa ASI lebih lancar. Ikuti tips berikut ini yuk, Bunda:
1. Cuci tangan sebelum memompa ASI
Pastikan pompa, botol dan komponennya bersih dan steril sebelum digunakan. Bersikaplah nyaman dan santai, sebaiknya di ruangan yang hangat dan tenang di mana Bunda dapat bersantai tanpa gangguan.
2. Mulailah dengan memijat payudara selama beberapa menit yang dapat membantu refleks pelepasan. Melihat foto bayi juga dapat membantu membuat rileks diri sendiri seperti dikutip dari laman Nhs.
3. Tempatkan pelindung payudara atau corong di atas puting dan nyalakan mesin. Mulailah dengan kecepatan lambat atau kecepatan yang nyaman bagi Bunda. Mungkin diperlukan waktu beberapa menit sebelum ASI mulai mengalir, setelah itu Bunda dapat meningkatkan kecepatannya.
4. Ganti payudara saat ASI mulai melambat. Kemudian tukar kembali karena Bunda mungkin merasa memiliki lebih banyak ASI untuk diperah. Bunda mungkin menemukan bahwa satu payudara menghasilkan lebih banyak ASI dibandingkan yang lain dan hal ini normal.
5. Setelah Bunda mengosongkan kedua payudara, lepaskan pelindung payudara, dan tutup botolnya. Bunda bisa langsung mendinginkannya, atau membiarkannya pada suhu ruangan tidak lebih dari 4 hingga 6 jam.
6. Cuci dan sterilkan pompa dan bagian-bagiannya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Mudah & Praktis, Tapi Ini 5 Efek Samping Menggunakan Pompa ASI Elektrik
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
12 Pompa ASI Elektrik Terbaik, Berkualitas, & Praktis Beserta Estimasi Harga
6 Faktor yang Perlu Diperhatikan saat Busui Memilih Pompa ASI Elektrik
Pompa ASI, Perlukah Digunakan Setiap Kali Bunda Menyusui Si Kecil?
Inilah Keuntungan Menggunakan Pompa ASI Elektrik, Sudah Punya Bun?
TERPOPULER
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Film soal Anak Gaza The Voice of Hind Rajab Dapat Standing Ovation Terpanjang di Venice
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tasya Farasya Ungkap Sifat Buruk Suami yang Selama Ini Tak Terlihat
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Bisa Diucapkan Orangtua untuk Menenangkan Anak Tantrum Menurut Pakar
-
Female Daily
Bye Ketombe Membandel! Saatnya Rawat Scalp Barrier Lebih Menyeluruh
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Momen Selena Gomez dan Benny Blanco Peluk-Cium di Emmy Awards 2025
-
Mommies Daily
11 Rekomendasi Skincare untuk Skin Barrier, Bisa Dipakai Usia 35 ke Atas