MENYUSUI
Obat Biduran untuk Ibu Menyusui yang Aman, Kenali Juga Penyebabnya Bun
Alysa Audriani | HaiBunda
Selasa, 02 Jul 2024 12:31 WIBBiduran merupakan salah satu penyakit yang dapat dialami oleh berbagai kalangan usia. Tidak menutup kemungkinan, ibu menyusui pun dapat terkena penyakit biduran lho.
Tentu, siapapun yang mengalami biduran akan merasa tidak nyaman. Ditambah lagi, jika penyakit ini dialami oleh ibu menyusui yang juga harus memberikan ASI bagi Si Kecil.
Lantas, adakah obat biduran yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui? Simak terus informasinya ya, Bunda.
Mengenal biduran pada ibu menyusui
Pada dasarnya, seorang Bunda yang baru melahirkan memang akan mengalami gejala tertentu pasca persalinan. Nah, salah satu gejala yang mungkin dialami saat pasca persalinan dan menyusui ini adalah penyakit biduran.
Mungkin, terdapat sebagian Bunda yang belum pernah mendengar penyakit biduran sebelumnya. Melansir dari MomJunction, penyakit biduran adalah kondisi ketika kulit memiliki ruam merah dan tekstur seperti bentol-bentol.
Biduran dapat muncul di area tubuh mana pun, hal ini meliputi wajah, bibir, lengan, tenggorokan, dan bahkan telinga. Tak hanya itu, ukuran ruam merah pada biduran akan berbeda-beda. Terkadang, beberapa ruam juga dapat bergabung hingga membentuk seperti bercak yang besar.
Perlu diketahui bahwa penyakit biduran biasanya terjadi akibat reaksi alergi terhadap sesuatu atau penyebab dari masalah psikologis seperti stres berat. Maka dari itu, tak heran biduran dapat dialami oleh ibu menyusui ya, Bunda.
Bila mengalami penyakit biduran, hal ini dapat menjadi pertanda atau gejala bahwa sistem kekebalan tubuh Bunda tidak seimbang lho. Meski tidak memiliki riwayat alergi atau belum pernah mengalami biduran sebelumnya, penyakit ini tetap dapat terjadi pada ibu menyusui.
Tentu, penyakit biduran akan menimbulkan rasa gatal-gatal yang perih dan tidak nyaman. Meski begitu, tak usah merasa khawatir ya. Sebab, penyakit yang satu ini umumnya cepat hilang. Selain itu, biduran juga dapat cepat teratasi hanya dengan perawatan di rumah.
Amankah menyusui saat mengalami biduran?
Salah satu hal yang dapat menjadi kekhawatiran Bunda bila mengalami biduran adalah pengaruhnya kepada bayi. Namun, ternyata menyusui saat mengalami biduran ini tetap aman ya.
Bunda perlu tahu bahwa penyakit biduran ini pada umumnya tidak menular. Akan tetapi, bisa saja biduran menularkan orang lain bila jenis yang dialami oleh penderitanya berasal dari virus.
Kendati demikian, ibu menyusui yang mengalami biduran pada umumnya tidak akan menularkan penyakitnya melalui pemberian ASI kepada Si Kecil. Sehingga, Bunda dapat terus menyusui tanpa harus khawatir bayi terkena biduran.
Penyebab biduran saat menyusui
Perlu diketahui bahwa seorang ibu menyusui yang mengalami biduran atau ruam kulit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Melansir dari Healthline, hal ini di antaranya:
1. Alergi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit biduran ini umumnya disebabkan oleh reaksi alergi. Bila sebelumnya Bunda tidak pernah mengalami alergi atau hanya sekadar alergi ringan, maka kondisi kehamilan dapat memperburuk tingkat alergi tersebut.
Sebagai contoh, sepertiga ibu hamil yang memiliki riwayat asma dan alergi pun mengaku gejalanya jauh lebih buruk selama mereka menjalani kehamilan. Hal ini dapat disebabkan karena ibu hamil mengalami perubahan hormon yang kerap naik turun. Maka dari itu, sistem imunitas tubuh juga terpengaruh sehingga menyebabkan kondisi lebih parah seperti biduran.
Tak berhenti sampai situ, perubahan tubuh ibu hamil ini juga berkelanjutan hingga pasca melahirkan. Oleh karena itu, ibu menyusui juga tetap dapat mengalami penyakit biduran.
Perlu dicatat bahwa perubahan pola makan Bunda selama kehamilan dan pasca melahirkan juga dapat mengubah kesehatan usus lho. Hal ini terkadang dapat memicu sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga menyebabkan alergi.
Selain itu, ibu menyusui mungkin mengalami biduran karena tubuh jauh lebih sensitif dalam beradaptasi dengan perubahan pasca melahirkan. Sehingga, perubahan tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit jika Bunda terpapar oleh:
- Debu.
- Serbuk sari.
- Jamur dan lumut.
- Bulu binatang.
- Getah.
- Gigitan atau sengatan serangga.
- Bahan kimia, pewarna, atau pewangi.
- Obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan antibiotik (seperti amoksisilin dan penisilin).
2. Infeksi
Infeksi dari kuman seperti bakteri dan virus juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh ibu menyusui. Tentunya, infeksi tersebut dapat menimbulkan penyakit biduran pasca melahirkan atau gejala alergi lainnya.
Tak hanya itu, Bunda juga bisa terkena infeksi saat masa persalinan. Setelah terpapar oleh infeksi tersebut, maka Bunda menjadi terkena penyakit biduran. Beberapa infeksi yang mungkin memicu biduran pasca melahirkan antara lain:
- Infeksi saluran kemih.
- Radang tenggorokan.
- Infeksi bakteri lainnya.
- Virus flu.
- Virus influenza.
- Virus hepatitis.
- Mononukleosis atau demam kelenjar.
- Infeksi virus lainnya.
3. Terjadi ketidakseimbangan hati
Mengalami biduran selama menyusui karena ketidakseimbangan hati sebenarnya bukanlah hal yang umum. Hanya terdapat sekitar 1 dari setiap 200 orang hamil atau pasca melahirkan (0,5 persen) yang mungkin mengalami biduran karena alasan ini.
Akan tetapi, Bunda justru memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami ruam kulit seperti ini jika ini adalah kehamilan pertama. Bila ketidakseimbangan hati merupakan penyebab ibu menyusui mengalami biduran, biasanya ruam akan terjadi pada wajah, perut, dan kaki.
4. Kondisi fisik dan psikis
Perlu diketahui bahwa biduran yang dapat dialami oleh ibu menyusui ini dapat disebabkan dari kondisi fisik, mental, dan emosional yang mungkin mengganggu sistem kekebalan tubuh. Terlebih, karena ibu menyusui pun harus beradaptasi dengan banyak hal dan perubahan setelah melahirkan bayi.
Berikut adalah beberapa kondisi fisik dan psikis yang dapat menimbulkan ibu menyusui terkena penyakit biduran:
- Memiliki waktu tidur yang tidak cukup.
- Tidur pada jam-jam yang tidak biasa.
- Merasa cemas atau tertekan.
- Merasa stres.
- Mengalami serangan panik.
- Mengalami demam.
- Melakukan transfusi darah.
- Memiliki perubahan dalam pola makan.
- Terkena paparan sinar matahari.
- Melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya.
- Menggunakan pakaian yang ketat.
Cara obati biduran untuk ibu menyusui
Berikut adalah beberapa cara serta obat biduran yang aman untuk ibu menyusui agar penyakitnya dapat segera hilang, dilansir dari FirstCry Parenting:
1. Konsultasi dengan dokter
Ibu menyusui dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis penyebab biduran secara akurat dan menentukan rencana pengobatan yang tepat.
2. Konsumsi obat antihistamin
Antihistamin merupakan salah satu obat yang diresepkan untuk meredakan penyakit biduran. Namun demikian, gunakanlah dengan hati-hati selama menyusui karena obat tersebut potensi berpindah ke ASI.
Beberapa dokter berpendapat bahwa konsumsi obat segera setelah menyusui akan mengurangi kemungkinan obat tersebut terakumulasi dalam ASI. Sehingga, pastikan ibu menyusui segera minum obat antihistamin setelah menyusui ya.
3. Kenali pemicu biduran
Agar tak mengalami biduran kembali, ibu menyusui dapat bertanya dengan dokter untuk mengidentifikasi dan menghindari potensi pemicunya. Hal ini misalnya seperti makanan tertentu, faktor lingkungan, atau rasa stres.
4. Gunakan obat topikal
Ibu menyusui dapat menggunakan krim atau salep topikal untuk meredakan penyakit biduran. Akan tetapi, pastikan kembali bahwa obat topikal tersebut aman untuk menyusui dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu bersama dokter.
5. Lakukan kompres dingin
Tahukah Bunda? Melakukan kompres dingin ke area kulit yang terkena biduran dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan lho. Ini adalah obat instan terbaik untuk mengatasi gatal.
Selama penyakit biduran tidak dipicu oleh flu, kompres dingin ini akan menghalangi pelepasan histamin lebih lanjut. Maka dari itu, segera gunakan kompresi dingin saat kulit mulai terasa sakit ya.
6. Jaga hidrasi tubuh
Penting bagi ibu menyusui untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh yang baik karena dapat mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan dan dapat membantu meredakan gatal-gatal dari penyakit biduran.
7. Hindari bahan yang dapat menimbulkan iritasi
Saat mengalami biduran, usahakan untuk menghindari bahan yang dapat menimbulkan iritasi. Pada umunya, bahan iritan ini meliputi pakaian ketat, sabun keras, dan air panas yang dapat memperparah rasa gatal-gatal.
8. Selalu memantau kondisi biduran
Agar cepat sembuh, ibu menyusui harus selalu memantau kondisi biduran. Hal ini mulai dari gejala, frekuensi gatal, dan potensi pemicunya. Dengan melakukan pemantauan, akan semakin mudah bagi Bunda untuk menjelaskan ke dokter saat sesi konsultasi.
9. Lakukan terapi alternatif
Beberapa orang yang mengalami biduran cenderung lebih senang bila mendapatkan pengobatan melalui terapi alternatif seperti akupunktur atau pengobatan herbal. Namun demikian, ibu menyusui juga harus bertanya terlebih dahulu dengan dokter agar memastikan terapi tersebut aman ya.
10. Gunakan bahan memasak di rumah
Dengan bahan-bahan memasak yang terdapat di rumah, ibu menyusui juga dapat mengobati penyakit biduran lho. Berikut ini adalah beberapa bahan yang dapat dicoba untuk menjadi obat biduran yang aman untuk ibu menyusui:
a. Soda kue
Soda kue telah digunakan secara tradisional sebagai penenang dan pembersih kulit lho. Sifat anti-inflamasi dari soda kue tersebut dapat membantu mengurangi peradangan serta gatal-gatal karena biduran.
b. Cuka apel
Cuka apel memiliki sifat antihistamin yang akan meredakan peradangan dan mengatur respons sistem kekebalan tubuh.
c. Bumbu dapur
Bumbu dapur seperti kunyit, jahe, mint, nimba, dan kemangi semuanya dikenal karena sifat anti-inflamasinya.
Bunda, itulah informasi mengenai penyebab dari penyakit biduran serta obat biduran yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Semoga informasinya bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!