
menyusui
Ini yang Bunda dengan Autisme Rasakan saat Menyusui Si Kecil
HaiBunda
Rabu, 11 Sep 2024 15:19 WIB

Ibu menyusui dengan autisme tetap dapat mengASIhi secara normal. Ketahui apa yang Bunda dengan autisme rasakan saat menyusui Si Kecil agar Bunda bisa lebih bersahabat dengan ritme baru tersebut.
Istilah autis digunakan sebagai pengganti orang dengan autisme. Autisme sendiri bukanlah penyakit. Ini hanya berarti otak seseorang bekerja dengan cara yang berbeda dari populasi umum. Selain itu,  orang yang mengidap autisme biasanya mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi. Konon hingga 93 persen komunikasi dilakukan melalui bahasa tubuh, jadi akan sulit memahaminya mengingat komunikasi mereka bergantung pada 7 persen komponen verbal.Â
Dari sisi sensorik, indera seseorang dengan autisme terlalu tajam atau tumpul yang berarti ketika mereka merasakan sentuhan, penglihatan, suara terlalu intens atau mengalami kesulitan mengenali dan merasakan perubahan pada indera tersebut. Orang autis juga sering kali menyukai keteraturan dan kepastian dalam hidup, memiliki pemikiran hitam dan putih, dan dapat menemukan kenyamanan saat dunia mengikuti aturan yang logis.
Ibu menyusui dengan autisme
Pertama-tama, penting diketahui bahwa perempuan bisa autis, punya anak, dan menyusui. Karena kriteria diagnosis dan fakta bahwa sejak usia dini anak perempuan belajar untuk menutupi (mengubah perilaku agar sesuai dengan apa yang dianggap dapat diterima secara sosial oleh masyarakat), mereka yang tidak dalam tahap tersebut kerap didiagnosis kecemasan atau depresi dan bukan diagnosis autisme. Ini mungkin berarti tantangan apa pun yang dihadapi saat menyusui tidak ditangani seperti dikutip dari laman Breastfeeding Network.
Sementara, dalam kaitannya dengan peran menyusui, pada praktiknya agenda ini penuh tantangan dan cukup variatif ya, Bunda. Berikut ini beberapa kondisi yang biasanya ibu menyusui dengan autisme akan rasakan saat mereka menyusui Si Kecil:
1. Masalah sensorik
Terlalu banyak sentuhan kerap disalahartikan sebagai keengganan untuk menyusu. Atau, mereka kerap mengartikan sentuhan sebagai rasa sakit atau merasakan lebih sedikit rasa sakit dan tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada puting.
2. Komunikasi
Beberapa ibu mungkin menemukan popok bayinya sampai terlalu penuh dan tampak berat. Dan, hal tersebut membuat mereka bingung serta menyebabkan kekhawatiran atau kecemasan berlebihan.
3. Perubahan
Rutinitas menyusui akan menemukan banyak hal yang tidak pasti dan menantang. Sementara, pola tersebut dan kurangnya waktu istirahat dapat mengganggu atau bahkan memperburuk dampak ibu menyusui dengan autisme.
Menyusui untuk ibu menyusui dengan autisme
Autisme muncul secara berbeda di seluruh spektrum dan kemampuan serta tantangan. Sehingga, banyak penyandang autisme akan berubah tergantung pada situasi yang mereka hadapi. Banyak perempuan autis akan memilih untuk memiliki anak dan menyusui, dan beberapa anak yang disusui adalah autis.
Banyak perempuan dan orangtua autis akan memilih untuk menyusui. Mungkin ada tantangan dan kekuatan tambahan bagi orangtua autis, dan bagi orangtua yang menyusui anak autis.
Diperkirakan 0,82 persen dari populasi Inggris didiagnosis autis, tetapi hingga 72 persen dari populasi autis Inggris diperkirakan tidak terdiagnosis dan ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan ketika mendukung orangtua. Perempuan dan orang autis mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda ketika mengakses perawatan bersalin dan dukungan menyusui, dan kebutuhan ini mungkin berbeda untuk setiap penyandang autisme seperti dikutip dari laman La Leche.
Perempuan autis mungkin semuanya muncul secara berbeda, dengan berbagai pengalaman yang berbeda di seluruh lini. Dukungan yang dipersonalisasi dapat sangat membantu bagi penyandang autisme mengingat mereka mungkin cenderung menutup diri yang artinya mereka akan menekan perilakunya dalam banyak situasi, bahkan ketika mereka sebenarnya membutuhkan banyak support.
Dukungan untuk ibu menyusui dengan autis
Banyak ibu autis mengalami kurangnya dukungan sosial dan mungkin merasa sulit untuk mencari dukungan dari layanan bersalin. Hal ini dapat disebabkan oleh kecemasan tentang menghadiri kelompok atau perbedaan dalam komunikasi. Termasuk juga di antaranya kesulitan dengan panggilan telepon hingga berkomunikasi dengan kelompok menyusui tertentu.
Sebagian besar tantangan tersebut sedianya dapat diatasi atau dikurangi dengan komunikasi yang baik dengan dukungan dari dokter atau tim medis. Dengan strategi dan metode yang tepat, banyak ibu menyusui dengan autisme sukses menyusui.
Beberapa hal sederhana seperti menjaga komunikasi berjalan dua arah, dan menemukan strategi untuk mengatasinya, tidak peduli seberapa tidak biasa hal itu dapat membuat perbedaan besar bagi perjalanan menyusui seorang autis.
Jika Bunda masih merasa kesulitan, konsultasikan hal tersebut lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan solusi lebih  lanjut ya, Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es dan Makan Pedas? Simak Aturannya

Menyusui
7 Persiapan Puasa Ibu Menyusui, Boleh Persiapkan Suplemen Bun

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun

Menyusui
Tips Agar Bunda Selalu Fit Selama Menyusui


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda