HaiBunda

MENYUSUI

Tips Mengatasi Bingung Puting pada Bayi 3 Bulan, Kenali Juga Penyebabnya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Sep 2024 08:10 WIB
Tips Mengatasi Bingung Puting pada Bayi 3 Bulan, Kenali Juga Penyebabnya/Foto: Getty Images/damircudic
Jakarta -

Bingung puting banyak dialami bayi dan membuat para ibu menyusui turut bingung. Simak tips mengatasi bingung puting pada bayi 3 bulan dan kenali juga penyebabnya, Bunda.

Kebingungan puting terjadi ketika bayi mengalami kesulitan beralih antara botol dan payudara. Bayi biasanya menggunakan teknik yang berbeda untuk minum dari payudara dan botol. Mereka terlahir dengan naluri untuk menyusui tetapi terkadang tampak bingung setelah diperkenalkannya dot atau botol.

Apa itu bingung puting?

Bingung puting banyak disebabkan oleh transisi dot atau botol setelah menyusui. Mungkin bayi lupa cara menempel pada payudara dan menyebabkan mereka bingung puting. Ada dua jenis bingung puting yang biasanya terjadi ya, Bunda, di antaranya sebagai berikut:


1. Tipe A. Tipe ini terjadi pada bayi yang lebih muda yang mengalami kesulitan menempel pada payudara setelah diperkenalkannya dot atau botol.

2. Tipe B. Tipe ini terjadi pada bayi yang lebih tua yang secara spontan mulai lebih menyukai botol daripada payudara ibunya untuk menyusu.

Banyak bayi tidak mengalami masalah saat berganti antara puting buatan dan payudara. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah bayi akan mengalami keengganan pada puting setelah diperkenalkannya dot atau botol ya, Bunda. Tetapi, bayi prematur mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini.

Gejala bingung puting pada bayi

Saat bayi mengalami bingung puting, biasanya mereka menunjukkan beberapa gejala yang khas seperti halnya berikut ini:

1. Berjuang untuk menempel pada payudara.
2. Menangis pada waktu menyusui.
3. Perubahan pola mengisap selama menyusui.

Ibu yang menyusui mungkin juga mengalami gejala berikut ini ketika bayinya mengalami bingung puting, seperti halnya payudara bengkak karena bayi tidak cukup minum selama menyusui dan juga produksi ASI berkurang, seperti dikutip dari laman WebMd.

Kenali mekanisme menyusui 

Ketika payudara ditempelkan ke bibir bawah bayi, bayi akan membuka mulutnya dengan lebar dan menjulurkan lidah sampai puting masuk jauh ke dalam mulut. Dengan gerakan yang ritmik, lidah bergerak ke atas ke arah langit-langit keras, mengakibatkan puting dan areola membentuk dot yang panjang.

Kemudian, pipi mengisi mulut dengan adanya hisapan bayi dan menghasilkan tekanan negatif. Lidah bergerak undulasi (bergelombang) sepanjang dot sambil menekan duktus (saluran) di areola dan memerah ASI menuju puting. ASI mengalir keluar dari puting dan ditelan bayi.

Bayi yang diberikan ASI dengan dot untuk menyusu dapat menjadi bingung karena proses memerahnya berbeda. Bayi tidak perlu membuka mulutnya dengan lebar, dan tidak perlu memasukkan puting dot jauh ke dalam mulut. Puting karet yang relatif kurang lentur dapat mengakibatkan lidah tidak bergerak dengan ritmik. 

Ditambah lagi, aliran dari botol yang sangat deras karena gravitasi bahkan tanpa hisapan, mengakibatkan bayi berusaha meletakkan lidah pada lubang dot untuk memperlambat aliran ASI atau susu. Hal ini dilakukan juga saat bayi menyusu pada payudara ibu, kadang bayi mendorong payudara (puting) keluar dari mulut seperti dikutip dari laman IDAI.

Cara mencegah bingung puting

Bayi yang sedang menyusu sebaiknya tidak diberikan dot atau empeng selama 3 sampai 4 minggu pertama saat mereka sedang belajar dan memantapkan kemampuan menyusunya. Jika diperlukan pemberian ASI perah atau susu formula, dapat dengan cara dengan cangkir atau dengan sendok.

Bagaimana mengatasi bingung puting?

Jika bayi sudah terlanjur memilih dot dan menolak menyusu pada payudara, hal yang perlu dilakukan untuk membuat bayi menyusu kembali:

1. Singkirkan botol dan kempeng.
2. Jika suplemen diperlukan, dapat menggunakan dengan cara-cara yang tidak menggunakan puting buatan
3. Perkenalkan kembali proses menyusui yang menyenangkan. Berikan kontak kulit-kulit. Gendong dekat payudara di antara waktu menyusu.
4. Menyusui saat bayi tenang, biasanya pagi hari atau saat bangun tidur. Jangan menunggu bayi sangat lapar
5. Evaluasi dasar pelekatan. Pastikan bayi dalam posisi yang sesuai di lengan ibu. Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan lidah di bawah sebelum melekat ke payudara.
6. Berikan contoh membuka mulut saat memberikan instruksi buka mulut kepada bayi. Bayi baru lahir pun dapat meniru ekspresi muka orang dewasa.
7. Berikan bayi 'kesenangan' dengan stimulasi payudara terlebih dahulu dengan memerah atau memompa payudara sehingga aliran ASI lebih cepat terjadi.
8. Gunakan pipet atau selang (feeding tube) untuk meneteskan ASI ke mulut bayi ketika melekat ke payudara.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Langkah Atasi Bingung Puting pada Bayi, Coba Ganti Botol Dot

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Mom's Life Amira Salsabila

Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Ultah Syifa Mutiara, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter

Mom's Life Amira Salsabila

Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival

Mom's Life Tim HaiBunda

200 Nama Portugis Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Istimewa

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival

Ibu Hamil dengan Literasi Rendah Cenderung Takut Hadapi Persalinan, Ini Hasil Studi Terbaru

Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google

200 Nama Portugis Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Istimewa

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK