menyusui

Bayi Bingung Puting saat Menyusu, Kenali Penyebab, Tanda, & Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 04 Sep 2023 08:00 WIB

Bayi bingung puting saat menyusui biasanya membuat busui jadi panik karena mereka sulit menyusu. Yuk kenali penyebabnya dan cara mengatasinya agar bisa mencari solusi terbaik.

Bingung puting merupakan masalah umum yang kerap dialami terutama pada bayi yang diberikan dot. Biasanya, bayi menjadi bingung puting dikarenakan mengisap dot memerlukan tindakan mulut dan rahang yang sangat berbeda dengan menghisap puting asli.

Bayi bingung puting saat menyusu

Saat bayi berpindah antara botol dan payudara, bayi biasanya menjadi bingung puting. Penyebabnya karena penggunaan dot atau botol setelah menyusui. Sedianya, ada dua jenis bingung puting ya, Bunda. Berikut ini di antaranya:


Tipe A: Tipe ini terjadi pada bayi kecil yang mengalami kesulitan melekat pada payudara setelah diberikan dot atau botol.

Tipe B: Tipe ini terjadi pada bayi yang lebih tua yang secara spontan mulai lebih memilih botol susu daripada payudara orang tuanya seperti dikutip dari laman WebMd.

Ya, saat bayi menyusu, mereka rileks dan membuka mulut lebar-lebar. Selanjutnya, mereka mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltik yang lembut (gelombang kontraksi otot yang mengalir dari ujung ke belakang lidah).

Sebaliknya, bayi yang diberi susu botol membuka mulutnya lebih jarang dan cenderung menggigit puting susu, di sela-sela gusi, untuk melancarkan aliran susu formula. Hal inilah yang menyebabkan bingung puting.

Tanda-tanda bayi bingung puting

Jika bayi disusui dan diberi susu botol dengan cara yang sama, ia mungkin mengalami kebingungan puting. Berikut tanda-tanda bayi mungkin mengalami bingung puting:

1. Bayi menjulurkan lidahnya ke atas sambil mengisap. Gerakan ini dapat menyebabkan bayi mendorong puting susu keluar dari mulutnya.

2. Bayi tidak membuka mulutnya cukup lebar. Jika bayi tidak membuka mulutnya cukup lebar, ia tidak akan mendapat cukup ASI dari pelekatannya, dan akibatnya puting ibu akan sangat nyeri.

3. Peningkatan kerewelan. Jika ASI tidak segera tersedia karena bayi mengalami kebingungan puting, hal ini akan menyebabkan tertundanya refleks pelepasan ASI.

Sebaiknya jangan menggunakan botol dan dot sampai proses menyusui berjalan dengan baik. Setelah bayi terbiasa menyusu, disarankan untuk memberikan satu botol susu per hari (sebaiknya susu ibu atau jika tidak memilikinya cukup ASI yang dipompa).

Dengan cara ini, bayi akan belajar bagaimana cara meminumnya. Berikan botol tersebut dari pengasuh atau anggota keluarga lainnya agar dia terbiasa meminum dari botol tanpa keberadaan ibu di sampingnya. 

Untuk mengatasi bingung puting, biasanya Bunda dapat terus berupaya membalikkan kebingungan puting dengan meningkatkan persediaan ASI yang rendah agar dapat menghabiskan lebih banyak waktu menyusui bersama bayi seperti dikatakan Dr Harvey Karp, MD, FAAP dikutip dari laman Happiestbaby.

Oh iya, Bunda, dalam memperkenalkan botol pada bayi sebaiknya Bunda menunggu lebih dari 4 minggu terlebih dahulu. Kemudian, mulailah memberikan botol secara bertahap dan rutin serta tidak melewatkan lebih dari satu atau dua hari. Sebab, beberapa bayi dengan keras menolak botol jika ibunya istirahat terlalu lama.

Tips mencegah bingung puting

Berikut ini beberapa tips yang dapat dicoba ya, Bunda, guna menghindari risiko bingung puting pada bayi saat menyusu:

1. Menggendong bayi dengan kontak kulit ke kulit mungkin sangat membantu saat ini.

2. Memberikan perhatian ekstra pada posisi (bayi tengkurap, telinga sejajar dengan pinggulnya, kepala sedikit dimiringkan ke belakang dengan hidung mengarah ke puting susu) dan pelekatan (mulut bayi terbuka lebar, ditarik ke arah ibu dengan cepat tetapi lembut, lebih banyak areola yang tertutup mulutnya di sisi dagu daripada di sisi hidung).

3. Cobalah memuji bayi setiap kali ia mengambil langkah ke arah yang benar,  mulut terbuka, lidah ke bawah, dan pelekatan yang baik.

4. Cobalah untuk memperhatikan tanda-tanda lapar pada bayi (menghisap kepalan tangan atau jari, terbangun dari tidur, rewel namun belum menangis) agar dapat mulai menyusu sebelum bayi menjadi sangat lapar atau kesal seperti dikutip dari laman La Leche.

5. Kadang-kadang akan bermanfaat juga untuk memijat payudara dan memeras ASI terlebih dahulu sebelum menempelkan bayi sehingga ia dapat segera memperoleh imbalan ASI atas usahanya.

Jika dia masih resah pada payudaranya, cobalah memeras ASI langsung ke mulutnya sebelum mencoba menempelkannya. Jika Bunda tidak dapat memerah ASI, bahkan setetes air pun ke payudara Bunda ke dalam mulut bayi dapat membantu meyakinkannya untuk menyusui.

6. Terkadang membantu mengatasi preferensi puting dengan mempertimbangkan apa yang menyebabkan bayi frustrasi. Jika bayi menginginkan rasa yang lebih kencang dari puting buatan di bagian atas mulutnya, pertimbangkan untuk mencoba pelindung puting. Bayi mungkin juga akan lebih terbiasa dengan kemudahan aliran yang lebih cepat. Coba gunakan puting aliran lambat dan pegang lebih horizontal. 

7. Metode pemberian makanan alternatif dapat digunakan untuk menghindari puting susu buatan. Bunda dapat mencoba sendok, alat suntik, atau cangkir kecil yang lembut untuk memberikan suplemen jika masih ada indikasi medis.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT