MENYUSUI
Manfaat Menyendawakan Bayi yang Sering Gumoh Usai Menyusu & 3 Posisi Terbaik untuk Dicoba
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 07 Oct 2024 18:35 WIBTerlalu lelah menyusui kerap membuat busui terlupa menyendawakan bayinya. Padahal, ada banyak manfaat menyendawakan bayi yang sering gumoh usai menyusui lho, Bunda.
Menyendawakan bayi merupakan bagian penting dari rutinitas menyusui bayi. Saat bayi Bunda menelan, gelembung udara dapat terperangkap di perut dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Bersendawa memungkinkan bayi mengeluarkan sebagian gas tersebut untuk meredakan rasa sakit. Hal ini tentunya dapat membantu mencegah gumoh.
Manfaat menyendawakan bayi usai menyusui
Sendawa mungkin langkah yang sederhana tetapi sangatlah membantu bayi dalam mencegahnya dari gumoh. Dengan menyendawakannya sesegera mungkin usai menyusu dapat membantu melepaskan udara yang terperangkap di perut bayi dan membuat mereka lebih nyaman. Selain itu, bersendawa juga membebaskan ruang di perut bayi sehingga mereka dapat tenang dan menyusu lebih lama.
Beberapa bayi perlu bersendawa setiap kali menyusu, sementara yang lain jarang perlu bersendawa sama sekali. Beberapa bayi butuh waktu lama untuk bersendawa, sementara yang lain bersendawa dengan beberapa tepukan pertama seperti dikutip dari laman Baby Center.
Kapan perlu menyendawakan bayi?
Tidak ada aturan tentang kapan harus menyendawakan bayi ya, Bunda. Beberapa bayi perlu disendawakan selama menyusu sementara yang lain setelahnya. Dan beberapa mungkin merasa lebih mudah daripada yang lain.
Jika bayi tampak tidak nyaman saat menyusu, buatlah jeda untuk bersendawa sebentar. Jika mereka tampak baik-baik saja saat menyusu, tunggu hingga mereka selesai menyusu.
Cara menyendawakan bayi
Ada beberapa cara untuk menyendawakan bayi ya, Bunda. Cobalah semuanya dan lihat mana yang paling berhasil atau gunakan kombinasi dari beberapa posisi yang ada. Berikut ini beberapa cara menyendawakan bayi yang bisa dicoba ya, Bunda:
1. Di atas bahu Bunda
Dengan dagu bayi bersandar di bahu Bunda, sangga kepala dan bahu dengan satu tangan, dan usap serta tepuk punggung bayi dengan lembut.
Bunda mungkin perlu berjalan-jalan saat melakukannya.
2. Duduk di pangkuan Bunda
Dudukkan bayi di pangkuan Bunda dengan membelakangi Bunda. Kemudian, letakkan telapak tangan Bunda rata di dada bayi dan sangga dagu serta rahangnya (jangan menekan area tenggorokan). Lalu, condongkan tubuh bayi sedikit ke depan dan dengan tangan Bunda yang bebas, usap atau tepuk punggung bayi Bunda dengan lembut.
3. Berbaring di pangkuan Bunda
Baringkan bayi di pangkuan Bunda dengan posisi tengkurap. Lalu, sangga dagunya (jangan menekan bagian tenggorokan), gunakan tangan Bunda yang bebas untuk mengusap atau menepuk punggung bayi Bunda dengan lembut seperti dikutip dari laman Nhs.
Bagaimana jika bayi tidak bersendawa?
Jika metode ini tidak berhasil dan bayi menunjukkan tanda-tanda perut kembung (seperti menangis, punggung melengkung, menarik kaki ke perut, mengepalkan tangan), cobalah membaringkannya telentang dan memijat perutnya dengan lembut. Gerakkan juga kaki bayi Bunda maju mundur seperti sedang mengendarai sepeda.
Jika cara ini tidak berhasil, bicarakan dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka akan dapat memberi tahu Bunda tentang hal terbaik yang harus dilakukan.
Oh iya, Bunda, penting diketahui bahwa salah satu strategi yang baik adalah dengan menyendawakan bayi setelah setiap 2 atau 3 ons ASI jika Bunda memberinya susu botol, atau saat bayi Bunda mengganti payudara jika Bunda menyusui.
Jika bayi tampak tidak nyaman saat menyusu seperti ia menggeliat, atau menarik diri dan mulai menangis, melengkungkan punggungnya, atau mengangkat kakinya, mungkin karena ada udara di perutnya. Ini saat yang tepat untuk mencoba menyendawakan bayi.
Jika Bunda tidak menyendawakan bayi saat ia membutuhkannya, udara akan memenuhi ruang yang ia butuhkan untuk diisi dengan ASI atau susu formula. Udara yang terperangkap dapat membuat bayi kembung atau sering muntah. Hal ini juga dapat menyebabkan lingkaran setan karena jika bayi tidak senang karena ia perlu bersendawa, ia mungkin menangis dan menelan lebih banyak udara, sehingga ia perlu bersendawa lebih sering.
Selain mencegahnya dari risiko perut kembung, bersendawa juga dapat bermanfaat bagi bayi yang sering gumoh atau memiliki perut kembung atau gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Meski begitu, tidak ada aturan yang mengharuskan bayi bersendawa setiap kali menyusu. Jika bayi jarang bersendawa dan tertidur nyenyak setelah menyusu, Bunda mungkin tidak perlu menyendawakannya. Bahkan, beberapa bayi mungkin tidak perlu disendawakan secara rutin.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!