
menyusui
Bayi Gumoh Tanda Kenyang ASI? Kenali Kebiasaan Usai Menyusu yang Normal dan Tidak
HaiBunda
Selasa, 21 May 2024 11:45 WIB

Daftar Isi
Bayi kerap terus menyusu meskipun ASI di payudara Bunda terasa sudah kosong. Tak jarang, mereka jadi gumoh karena terlalu banyak mengonsumsi ASI. Lantas, apakah bayi gumoh tanda kenyang ASI ya, Bunda?
Gumoh memang menjadi hal wajar yang dialami hampir setiap bayi. Seringnya, bayi akan gumoh di tengah menyusu atau saat agenda menyusui selesai.Â
Pada sebagian besar kasus, gumoh menjadi hal normal dan tidak berbahaya pada bayi yang sehat. Ini hanyalah akibat dari sistem pencernaan yang belum matang dan biasanya akan lebih jarang terjadi seiring pertumbuhan bayi. Biasanya, saat anak berusia 9-12 bulan, gumoh sudah jarang terjadi.
Sementara itu, selama bayi Bunda tumbuh, berkembang, dan tidak mengalami gejala bahaya seperti sering batuk atau kolik, gumoh biasanya tidak perlu dikhawatirkan seperti dikutip dari laman Uhhospitals.
Bayi gumoh tanda kenyang ASI?
Pada sebagian bayi, beberapa penyebab gumoh yang berlebihan dikarenakan terlalu banyak makan dan menelan terlalu banyak udara saat menyusui. Untuk itu, Bunda dapat membantu mengurangi gumoh dan membuat bayi lebih nyaman dengan beberapa hal berikut:
1. Beri makan bayi sebelum mereka menjadi sangat lapar. Jika mereka kelaparan sebelum disusui, kemungkinan besar mereka akan menghirup lebih banyak udara saat menelan.
2. Sering-seringlah beristirahat bersendawa selama menyusui.
3. Pertahankan bayi dalam posisi tegak setidaknya selama 20 menit setelah menyusu.
4. Hindari memberi makan berlebihan. Cobalah menawarkan jumlah yang lebih kecil dan lebih sering.
5. Jika menyusui, bereksperimenlah dengan pola makan Bunda sendiri. Susu sapi dan produk berbahan dasar kedelai yang dimakan ibu paling mungkin menyebabkan gumoh berlebihan pada bayi yang disusui.
6. Penggunaan dot setelah menyusu dapat membantu jika bayi mau menerimanya.
Kapan harus ke dokter?
Sebagai orangtua, Bunda dapat mengetahui sesuatu yang normal bagi bayi ataupun apa yang tidak. Jadi, percayalah pada naluri seorang ibu, kata Lauren Beene, MD, dokter anak di UH Rainbow Suburban Pediatrics.Â
Lebih lanjut dipaparkan Beene bahwa jika Bunda khawatir dengan gumoh pada Si Kecil, dan merasa tidak yakin apakah itu normal atau tidak, segera tanyakan pada dokter.
Jika Bunda melihat salah satu dari perubahan berikut pada kebiasaan makan dan gumoh bayi, penting untuk memeriksakannya ke dokter anak. Meskipun kecil kemungkinannya, beberapa gejala yang tercantum di bawah ini mungkin merupakan tanda kondisi medis yang memerlukan pengobatan atau perubahan pola makan, terutama jika berat badan anak tidak bertambah dengan cukup. Berikut ini beberapa kondisi yang perlu diwaspadai ya, Bunda:
1. Secara teratur memuntahkan lebih dari 1 atau 2 sendok makan sekaligus
2. Gumoh sangat kuat
3. Bayi mengalami tersedak, batuk atau mengi
4. Bayi menolak makan atau mudah tersinggung saat makan
5. Bayi melengkungkan tubuhnya setelah atau selama menyusu
6. Bayi kolik
7. Jika gumoh bayi berwarna hijau atau kuning, berdarah, atau mengandung zat seperti bubuk kopi, sebaiknya segera dievaluasi.
Kebiasaan usai menyusu yang normal dan tidak pada bayi
Usai menyusu, biasanya bayi lebih banyak tertidur karena merasa kenyang. Atau, mereka kembali aktif seperti bermain untuk bayi yang lebih besar usianya. Sebagai ibu, tentunya mengenali kebiasaan bayi usai menyusu menjadi penting agar Bunda dapat mengetahui bahwa hal tersebut normal terjadi pada bayi ataupun tidak normal.
Saat selesai menyusu, ibu menyusui kerap mengeluhkan bayinya yang justru muntah setelah menyusu. Mereka pun dilanda kepanikan karena sebagian susu yang diminum bayi jadi keluar sia-sia.Â
Ya, keluhan ini memang banyak diutarakan sebagian ibu menyusu. Meskipun umumnya normal tetapi Bunda perlu mewaspadai bila sering terjadi, karena kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan yang mungkin berbahaya dan harus diwaspadai, seperti dikutip dari laman Yankes.Kemkes.
ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia ataupun yang berasal dari susu hewan maupun dari bahan tumbuhan.
Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa menyusui adalah cara pemberian makanan bayi yang paling baik. Akan tetapi dalam menyusui bayi terdapat beberapa masalah yang terjadi salah satunya muncul yakni regurgitasi. Dan, regurgitasi terjadi pada kondisi ibu ketika teknik menyusuinya belum benar atau setelah menyusui bayi dan mereka tidak disendawakan.
Regurgitasi merupakan keluarnya sebagian susu yang telah ditelan kembali melalui kerongkongan serta mulut tanpa usaha beberapa saat setelah bayi minum susu. Regurgitasi dapat dijumpai pada bayi usia di bawah enam bulan. Masyarakat kita menyebut regurgitasi dengan 'gumoh', sebagai istilah untuk bayi yang muntah setelah menyusu.
Gumoh normal terjadi pada bayi jika bayi tidak mengalami sesak napas dan rewel. Gumoh terjadi disebabkan karena adanya refluks, yaitu kembalinya air susu yang diminum bayi karena otot pada bagian kerongkongan dan lambung bayi masih lemah.
Seperti kita ketahui ukuran lambung bayi sangat kecil dan akan cepat terisi penuh, sehingga dapat menyebabkan refluks, begitu juga pada kerongkongan bayi yang katupnya belum sempurna sehingga belum bisa menahan isi lambung secara optimal, oleh karena itu seiring dengan perkembangan, regurgitasi dapat hilang.
Walaupun gumoh dianggap normal, orang tua harus waspada bila ada gejala lain seperti demam, menyusu kurang atau tidak mau menyusu, timbul ruam, rewel dan susah tidur, ubun-ubun tampak menonjol, perut membesar, ada sesak napas, muntah disertai darah, muntah yang tidak berhenti/terus menerus lebih dari satu hari, berat badan menurun dan terlihat tanda dehidrasi (bibir kering, turgor kulit tidak elastis, menangis tanpa air mata, ubun-ubun cekung dan jarang buang air kecil).
Penyebab regurgitasi pada bayi diantaranya yaitu, bayi menelan udara pada saat menyusu, posisi saat menyusui yang tidak tepat, minum terburu-buru, atau bayi sudah kenyang tetapi tetap diberi minum karena orang tuanya khawatir kalau bayinya kekurangan makan.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan agar tidak terjadi gumoh adalah sebagai berikut ya, Bunda.
1. Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dari tubuhnya saat menyusu.
2. Posisikan tubuhnya tetap tegak setelah menyusu, agar bayi dapat lebih mudah bersendawa.
3. Biarkan bayi menyusu dalam keadaan tenang untuk mencegah bayi mengisap terlalu banyak udara bersamaan dengan ASI.
4. Biasakan bayi menyusu secukupnya, tapi lebih sering. Menyusu terlalu banyak dapat membuat  lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi untuk muntah setelah minum ASI.
5. Menyendawakan bayi disela-sela menyusui dan setelah menyusu.
6. Pastikan pakaian atau popok bayi tidak terlalu ketat, serta hindari menggendong bayi untuk sendawa dengan posisi perut bayi tepat di bahu Bunda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada perutnya.
7. Hindari menggoyangkan bayi atau membuat bayi aktif segera setelah menyusu.
8. Hindari bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi menyusu.
9. Jika bayi sudah cukup besar, posisikan agar ia duduk sekitar 30 menit setelah menyusu.
10. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi saat tidur dengan meletakkan selimut atau handuk yang digulung di bawah bahu dan kepala. Sebaiknya hindari menggunakan bantal pada bayi.
11. Kaji apakah ada alergi, misalnya susu sapi.
Dampak yang timbul akibat gumoh dan berakibat fatal dapat berupa infeksi saluran pernafasan, cairan gumoh yang kembali keparu-paru dapat menyebabkan radang, napas terhenti sesaat, cairan gumoh dapat menimbulkan iritasi, pucat pada wajah bayi karna tidak bisa napas, bayi tersedak dan batuk.
Jika Bunda mengalami kondisi pada bayi yang cukup serius, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Cara agar Bayi Tidak Gumoh setelah Minum ASI, Bunda Menyusui Perlu Tahu

Menyusui
Bayi Gumoh tapi Masih Ingin Menyusu, Bolehkah Terus Disusui?

Menyusui
Busui yang Gemar Makan Makanan Panas Bikin Bayi Sering Gumoh, Benarkah?

Menyusui
11 Ciri Gumoh yang Berbahaya pada Bayi ASI dan Cara Mengatasinya

Menyusui
Tak Perlu Panik Bun bila Bayi ASI Sering Muntah, Itu Normal Kok


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda