MENYUSUI
Kandungan ASI Perah Apakah Sama Bergizinya dengan ASI dari Menyusui Langsung?
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Minggu, 17 Nov 2024 08:30 WIBTidak semua ibu mungkin bisa menyusui langsung bayinya. Atas berbagai alasan, mereka menyusui dengan cara memerah ASI-nya. Lantas, apakah kandungan ASI perah sama bergizinya dengan ASI dari menyusui langsung, Bunda?
Manfaat ASI dengan segala serba serbinya mungkin sudah Bunda ketahui. Sesuai rekomendasi, Bunda pun disarankan untuk menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Dalam rentang waktu tersebut, kemungkinan banyak cara untuk tetap memenuhi kebutuhan menyusui Si Kecil ya, Bunda. Jika memang tidak memungkinkan menyusuinya secara langsung, Bunda dapat memompa ASI dan memberikan ASI perah pada bayi.
Kelebihan memompa ASI secara eksklusif
Memompa ASI secara eksklusif memberi bayi tentang ASI perah melalui botol atau metode alternatif lainnya. Hanya saja, cara ini mungkin kurang dibicarakan secara terbuka dibandingkan dengan pemberian ASI eksklusif, tetapi banyak orang memilih pendekatan ini.
Berbagai alasan para ibu menempuh cara ini memang beragam ya, Bunda. Tetapi, ragam manfaat memompa ASI secara eksklusif juga bisa Bunda dapatkan seperti berikut ini:
1. Fleksibilitas. Memompa ASI secara eksklusif memungkinkan Bunda melakukannya sesuai jadwal Bunda sendiri.
2. Menenangkan. Memberi ASI melalui botol memungkinkan Bunda mengetahui dengan pasti berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi Bunda dalam sehari.
3. ASI cadangan. Dengan menambahkan sesi pemompaan ekstra di siang hari, Bunda dapat membuat persediaan ASI ekstra untuk saat-saat ketika Bunda mungkin ingin minum minuman beralkohol atau makan sesuatu yang tidak cocok dengan perut bayi Bunda seperti dikutip dari laman Healthline.
4. Menghindari rasa sakit. Memompa ASI dapat menawarkan cara untuk menghindari ketidaknyamanan pada payudara karena pelekatan yang buruk, gigitan, atau masalah lainnya.
Beberapa contoh situasi di mana pemompaan ASI eksklusif mungkin sangat berguna meliputi:
1. Bayi prematur
2. Bayi yang tidak dapat menyusu
3. Bayi dengan langit-langit mulut sumbing
4. Ketika Bunda dan bayi harus dipisahkan untuk waktu yang lama di siang hari karena pekerjaan atau sakit
5. Ketika menyusui sangat menyakitkan
Kekurangan memompa secara eksklusif
Memompa secara eksklusif tampaknya memberikan banyak kebebasan, sehingga membuat sebagian ibu merasa menikmatinya. Berikut ini alasan yang melatarinya ya, Bunda:
1. Pembersihan. Dengan memompa secara eksklusif, ada banyak bagian pompa dan botol tambahan yang harus dicuci dan disanitasi. Ini tidak hanya membutuhkan banyak pekerjaan, tetapi juga dapat memakan banyak waktu (komoditas yang berharga saat Bunda memiliki anak kecil)
2. Kesulitan mengeluarkan ASI. Terkadang ASI tidak keluar secepat atau sebanyak dengan mesin. Hisapan pompa juga tidak selalu seefektif mulut bayi untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Akibatnya, tergantung pada orangnya, memompa secara eksklusif dapat menghasilkan produksi ASI yang lebih sedikit daripada menyusui.
3. Biaya. Pompa bisa mahal, dan peralatan seperti kantong penyimpanan ASI dapat bertambah mahal.
4. Repot. Menghibur bayi yang menangis sambil memompa susu untuk dimasukkan ke dalam botol bisa jadi hal yang sulit.
Apakah kandungan gizi ASI perah sama dengan menyusui langsung?
ASI perah dan ASI memiliki nutrisi penting yang sama ya, Bunda. Memang, pemberian ASI langsung sering kali lebih disukai karena memberikan kontak kulit ke kulit. Namun, ASI perah adalah alternatif yang fleksibel dan praktis.
Seiring modernisasi, waktu telah berubah dalam hal membesarkan anak. Meskipun orang tua mungkin membesarkan Bunda dengan metode yang lebih sederhana (dan melakukannya dengan sangat baik), orang tua masa kini lebih mengetahui apa yang dibutuhkan bayi mereka yang baru lahir dan berhati-hati tentang pilihan yang mereka buat.
Dalam hal ini, pemberian ASI juga telah beradaptasi dengan kehidupan modern. Banyak ibu sekarang menggunakan pompa ASI untuk menyimpan ASI, sehingga bayi mereka tetap dapat menerima nutrisi yang baik bahkan saat mereka tidak ada.
Ini sangat membantu bagi ibu yang bekerja dan mereka yang sering bepergian, memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan pekerjaan dan pengasuhan sambil tetap memenuhi kebutuhan bayi mereka.
Terkait ASI perah vs ASI langsung dari menyusui, Dr Sandhya Rani, konsultan senior, kebidanan dan ginekologi, dari Aster Women and Children Hospital, Bengaluru, mengatakan bahwa meskipun ASI perah dan susu ibu memiliki nilai gizi dasar yang sama, ada beberapa perbedaan kecil di dalamnya.
Menyusui secara langsung memudahkan susu beradaptasi dengan kebutuhan bayi, karena beberapa hormon dilepaskan selama proses tersebut dan ini membantu meningkatkan nutrisi dan sifat kekebalan susu secara langsung.
Selain itu, susu ibu diketahui terdistribusi secara optimal dengan lemak di setiap fase sesi menyusui, suatu fitur yang mungkin lebih sulit diciptakan kembali dengan susu perah.
ASI botol, atau susu perah, mempertahankan semua nutrisi, lemak, dan faktor kekebalan yang penting dan dapat menjadi pengganti yang baik jika menyusui tidak memungkinkan.
Namun, beberapa nutrisi dapat sedikit menurun karena penyimpanan, terutama jika susu disimpan dalam freezer lebih lama dari periode yang disarankan. Dr Nirmala Chandrashekar, konsultan senior, kebidanan dan ginekologi, Gleneagles BGS Hospital, Bengaluru, juga menyebutkan bahwa kunci untuk menjaga nilai gizi ASI perah adalah memastikannya disimpan dengan benar dalam wadah yang bersih dan disimpan pada suhu yang sesuai di lemari es, seperti dikutip dari laman Indiatoday.
"Selama pedoman ini diikuti, ASI perah tetap mengandung nutrisi yang sama termasuk protein, lemak, vitamin, dan antibodi seperti ASI segar," tambahnya.
Sementara itu, Dr Apurva Gupta, konsultan, kebidanan dan ginekologi, Daffodils by Artemis, Delhi, menyampaikan bahwa pemberian ASI secara langsung sering dianggap ideal karena memungkinkan terjadinya kontak kulit ke kulit, yang dapat meningkatkan ikatan dan mengatur suhu tubuh bayi. Selain itu, refleks mengisap bayi dapat merangsang produksi ASI.
Namun, ASI perah merupakan alternatif yang layak yang menawarkan fleksibilitas dan memungkinkan orang lain membantu menyusui bayi, yang dapat sangat bermanfaat bagi ibu yang bekerja atau ibu dengan kondisi medis tertentu.
Apa pun keputusan Bunda untuk memberikan ASI kepada Si Kecil baik secara langsung atau melalui ASI perah karena berbagai alasan, semuanya terpulang kembali kepada keputusan dan kebutuhan masing-masing orangtua ya, Bunda. Jika merasa kesulitan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ataupun konsultan laktasi untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Jam Tidur Bayi ASI Berdasarkan Usianya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Tips Mulai Stok ASIP untuk Bunda Bekerja yang Masih DBF dan Cuti Melahirkan
Ini Dia Cara Tepat Memberikan ASI Perah pada Bayi agar Kualitasnya Maksimal
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?
TERPOPULER
Pesan Haru Alya Rohali untuk Sang Putri, Namira Adjani di Momen Siraman Jelang Nikah
Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...
Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia
Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya
Berebut Nama Bayi Impian, Bunda Ini Rela Tawarkan Ratusan Dolar AS ke Sang Adik
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Pesan Haru Alya Rohali untuk Sang Putri, Namira Adjani di Momen Siraman Jelang Nikah
Berebut Nama Bayi Impian, Bunda Ini Rela Tawarkan Ratusan Dolar AS ke Sang Adik
Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia
Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...
7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Sinopsis dan Bintang Drakor 'Love Take Two', Kisah Komedi Romantis soal Ibu Tunggal
-
Beautynesia
Bukan Sekadar Penghibur, Ini 6 Manfaat Memelihara Kucing di Rumah yang Tak Banyak Diketahui
-
Female Daily
Deretan Parfum Lokal Baru yang Bisa Kamu Coba Bulan ini. Ada Solid Perfume Gemas!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
40 Kata-kata Selamat Malam Lucu yang Cocok Dikirim ke Teman dan Pacar
-
Mommies Daily
Lerry Ginting: Society Terlalu Menitikberatkan Urusan Anak ke Ibu dan Itu Mengganggu Saya!