MENYUSUI
Pompa ASI Ternyata Bantu Menyusui Lebih Lama hingga 5 Bulan
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 09 Sep 2025 09:00 WIBAlat pompa ASI (air susu ibu) biasanya menjadi andalan ibu pasca persalinan untuk membantu memenuhi kebutuhan ASI buah hatinya. Ternyata pompa ASI tidak hanya memudahkan Bunda memerah susu, tapi juga dapat memperpanjang durasi menyusui.
Akademi Pediatri Amerika (AAP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) termasuk beberapa organisasi kesehatan yang menyarankan pemberian ASI kepada anak, setidaknya selama dua tahun (dan lebih lama jika diinginkan bersama). Namun, ini menjadi tantangan sejumlah ibu karena berbagai alasan. Salah satunya kurangnya dukungan sosial dan sistemik.
“Saya menganjurkan semua [orang tua] untuk menyusui dan/atau memompa ASI untuk bayi mereka dan untuk berbaik hati jika mereka tidak dapat memberikan ASI eksklusif untuk bayi mereka,” kata Jenelle Ferry, MD, seorang neonatologis bersertifikat dan direktur pemberian makan, nutrisi, dan perkembangan bayi di Pediatrix Medical Group dilansir dari Parents.
Menurut Ferry, berapapun jumlah ASI yang dapat Bunda berikan, baik itu kombinasi dengan susu formula, dapat memberikan manfaat untuk bayi. Dengan kata lain, ada berbagai cara untuk memberi makan bayi, dan tidak masalah untuk memilih yang paling cocok untuk Bunda dan bayinya.
Memompa ASI memperpanjang lamanya menyusui
Deanna Nardella, MD, dan timnya bekerja di klinik perawatan primer pediatrik dan unit perawatan intensif neonatal. Ia menemukan masalah utama. Orangtua kesulitan mendapat dukungan, baik fisik maupun mental, untuk menyusui bayinya. Pada akhirnya, tidak tercapainya tujuan menyusui.
"Kami sering merawat keluarga yang tidak dapat mengakses dukungan menyusui yang mereka butuhkan saat mereka sangat membutuhkannya," jelas Nardella.
Nardella dan rekan-rekan penulisnya secara anekdot memperhatikan peningkatan jumlah keluarga yang memompa ASI ketika Undang-Undang Perlindungan Pasien dan Perawatan Terjangkau mewajibkan pertanggungan asuransi untuk pompa ASI pada tahun 2012, yang memberi lebih banyak keluarga ke akses alat untuk mengeluarkan ASI ketika salah satu pasangan dipisahkan.
"Meskipun terjadi peningkatan penggunaan pompa ASI selama dekade terakhir, masih sedikit yang dipahami tentang bagaimana penggunaan pompa ASI sebenarnya memengaruhi hasil menyusui," kata Nardella.
Untuk itulah, Nardella berupaya agar orang lebih memahami hubungan antara penggunaan pompa dan durasi menyusui. Para peneliti dengan menggunakan data dari Sistem Pemantauan Penilaian Risiko Kehamilan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memeriksa sampel hampir 20.000 ibu menyusui di AS dari tahun 2016-2021. Mereka menilai prevalensi penggunaan pompa dan berapa lama memberikan ASI kepada anak-anaknya.
Dari data tersebut, Nardella mengatakan para peneliti menemukan bahwa lebih dari 91 persen dari perempuan yang menyusui menggunakan pompa untuk memeras ASI. Perempuan yang melaporkan menggunakan pompa ASI pada suatu waktu dapat menyusui selama lima bulan (21 minggu) lebih lama daripada perempuan yang tidak menggunakan pompa ASI.
Penggunaan pompa dikaitkan dengan risiko penghentian laktasi rata-rata 37 persen lebih rendah, dengan orang kulit hitam non-Hispanik dan penduduk asli Amerika—yang memiliki tingkat laktasi terendah di negara tersebut.
Sayangnya, studi ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk kurangnya informasi spesifik tentang jenis pompa yang digunakan busui.
Nardella juga mengatakan hubungan antara durasi laktasi dan penggunaan pompa bersifat tidak langsung.
"Kami tidak dapat menyimpulkan bahwa hubungan ini bersifat kausal, artinya penggunaan pompa secara langsung menyebabkan durasi menyusui yang lebih lama,” kata Nardella.
Tantangan awal saat menyusui
Hasil studi tentang penggunaan pompa ASI tentu tidak mengejutkan para ahli eksternal. Idealnya, busui akan berusaha menyusui sejak dini di minggu-minggu awal. "Tetapi banyak faktor yang menyebabkan pemisahan atau penghentian pemberian ASI langsung pada minggu-minggu awal," kata Demi Lucas, IBCLC dan Manajer Klinis di The Lactation Network, sebuah jaringan konsultasi laktasi yang ditanggung asuransi.
Tantangan yang dihadapi para ibu yang baru melahirkan dan ingin menyusui bayinya antara lain:
- Kembali bekerja/sekolah lebih cepat.
- Kesulitan dalam pelekatan atau rasa sakit
- Rawat inap di NICU
- Dukungan yang buruk
"Ketika gangguan atau penghentian itu terjadi, pompa dapat berperan dalam meningkatkan durasi menyusui dibandingkan dengan orang tua yang mengalami masalah ini dan tidak memiliki pompa ASI," jelas Lucas.
Menemukan dukungan dan menggunakan pompa ASI
Dr. Nardella berharap penelitian ini akan mendorong lebih banyak kesadaran dan upaya merancang kebijakan untuk membantu orang tua yang memompa ASI. Meningkatnya kesadaran dapat mendorong lebih banyak orang untuk mencari pompa, misalnya melalui perusahaan asuransi. Ada banyak pilihan pompa di pasaran.
"Pompa elektrik ganda standar rumah sakit akan menjadi pompa yang paling efisien bagi kebanyakan wanita," kata Ferry.
"Ini memungkinkan Anda memompa kedua payudara secara bersamaan. Sebagian besar asuransi sekarang menanggung biaya pompa yang baik," kata Ferry.
Untuk memaksimalkan produksi ASI, Ferry mengatakan bahwa standar yang baik adalah mengeluarkan ASI melalui pompa setiap kali bayi menyusu (melalui botol), meskipun beberapa orang mungkin memerlukan sesi yang lebih sering.
"Memompa dan/atau menyusui enam hingga 10 kali sehari penting untuk produksi ASI yang berkelanjutan," kata Ferry.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)