Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pengalaman Tak Terlupakan Cynthia Lamusu Soal Persiapan Menyusui

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 03 Aug 2017 13:16 WIB

Cynthia Lamusu punya pengalaman tak terlupakan soal persiapan menyusui. Seperti apa ya?
Foto: Radian Nyi S
Jakarta - Dulu saat masih sebagai calon ibu, Cynthia Lamusu juga melakukan persiapan menyusui sebelum bayi kembarnya, Tatjana dan Bima lahir. Salah satunya, dengan menjadwalkan konsultasi ke konselor laktasi. Tapi, ternyata persiapan menyusui Cynthia nggak sesuai rencana nih.

Istri Surya Saputra ini cerita si kembar Tatjana dan Bima diprediksi akan lahir di bulan Desember 2016. Siapa sangka, Hari Perkiraan Lahir (HPL)-nya maju. Jadilah Cynthia yang awalnya berencana ke konselor laktasi nggak bisa melakukan itu karena sudah keburu melahirkan.

"Saya ingat banget, mau belajar soal menyusui ke konselor hari Rabu. Eh, hari Minggunya udah lahiran. Ya, jadi bisa dibilang otodidak banget soal belajar menyusui ini," kata Cynthia di sela-sela 'Anmum Celebrate the Extraordinary' di Hotel Raffles, Jakarta, baru-baru ini.

Selama belajar menyusui dengan tepat dan benar, Cynthia mengakui dukungan dari lingkungan penting banget. Termasuk sang suami, orang tua, tenaga kesehatan, juga keluarga. Belum lagi, adanya mitos soal ASI kata Cynthia juga sempat bikin dia senewen. Duh!

"Dibilang mitosnya kalau di umur saya yang 'masih' ABG ini, ASI-nya bisa nggak keluar, ha ha ha," ujar Cynthia.

Tapi nyatanya, di hari kedua melahirkan, kolostrum Cynthia sudah mulai keluar. Sementara di hari ketiga, produksi ASI Cynthia sudah mulai lancar.

Seperti ibu lainnya, Cynthia juga mengalami beberapa kendala waktu menyusui si kembar. Iya, soalnya Bima yang dirawat lebih lama di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) nggak bisa nyusu langsung. Alhasil, Cynthia berusaha tetap ngasih ASI ke Bima lewat ASI perah. Beda sama Bima, si kecil Tatjana bisa menyusu langsung ke Bundanya.

Diakui Cynthia, secara psikologi dirinya cukup sedih karena merasa nggak tega juga melihat kondisi bayinya. Tapi, demi mencapai target menaikkan berat badan Bima, Cynthia tetap semangat memompa ASI dan ASI perahnya dikasih ke Bima lewat alat bantu.

Nggak cuma itu, untuk mencapai target menaikkan bobot Bima, Cynthia juga cari donor ASI. Pastinya, sebelumnya udah diskrining dan dicari donor dari ibu yang bayinya sama-sama laki-laki.

Umumnya, kalau bunda dengan bayi kembar kan melakukan tandem breastfeeding ya. Nah, Cynthia sebetulnya pengen juga nih melakukan ini bahkan dia sempat belajar. Tapi, karena berat badan Tatjana sama Bima beda, ada sedikit kendala.

"Bisa dibilang itu ujian setelah si kecil lahir. Saya pikir saya bisa teriak kencang saya akhirnya punya baby. Tapi, ternyata belum bisa melampiaskan kebahagiaan dengan full karena saya harus fokus sama anak-anak yang ada di NICU dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR)," kata Cynthia.

"Saya yakin banget kalau ibulah yang bisa mentransfer kekuatan untuk anak-anaknya," pungkas Cynthia.

Kalau Bunda, punya pengalaman apa seputar persiapan menyusui si kecil? Ayo, jangan ragu bagikan ceritanya ya. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda