Jakarta -
Menyusui bukanlah perkara mudah, berbagai perjuangan dirasakan para ibu. Seperti atlet difabel Jessica Smith, ia mengaku dirinya merasa kepayahan saat menyusui dua anaknya alias
tandem nursing. Anak Jessica nggak kembar, tapi jarak umurnya dua tahun. Jessica bilang keduanya seringkali ingin menyusui di waktu bersamaan.
"Tandem nursing itu sangat melelahkan, terkadang saya merasa bersalah ketika putri pertama saya masih menyusui. Saya benar-benar tak menyangka bahwa saya akan menyusui dua anak," papar Jessica dikutip dari Daily Mail.
Jessica juga mengaku dirinya berharap kalau putrinya Ayla segera bisa disapih. Namun lepas dari itu, untungnya Ayla bisa makan sendiri tanpa disuapi oleh sang ibu pasca adiknya yang bernama Reza lahir.
[Gambas:Instagram]
"Jujur saya lega saat tahu Ayla bisa makan sendiri. Memberinya ASI selama lebih dari dua tahun, membuat saya kelelahan. Ditambah lagi harus juga menyusui adiknya. Memberi makan dua bayi itu sangat menuntut mental, fisik dan gizi," tambahnya.
Jadi, Jessica kini mencoba makan banyak cemilan di siang hari agar dapat menyuplai nutrisi yang baik untuk anak-anaknya lewat ASI. Ia mengeluarkan unek-uneknya ini di Instagram. Di fotonya, tampak Jessica sedang menyusui kedua anaknya sambil makan kue.
Soal
tandem nursing, di Indonesia tandem nursing atu tandem breastfeeding masih belum begitu populer. Menurut konselor laktasi, dr Asti Praborini, SpA, IBCLC jika ibu ada niatan menyusui dua anak secara bersamaan maka yang perlu diperhatikan adalah kecukupan ASI bagi si adik bayi.
"Untuk tandem nursing atau menyusui sang kakak dan adik dalam waktu yang sama, boleh saja dilakukan, namun harus mengutamakan sang adik karena masih dalam masa ASI eksklusif, di mana ASI adalah satu-satunya asupan baginya," imbuh dr Asti dikutip dari detikHealth.
Kata dr Asti. jika ibu memang memilih untuk tandem nursing, disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter laktasi. Hal ini agar dapat dikawal proses menyusuinya dengan baik, sehingga proses
menyusui menjadi menyenangkan dan menenangkan. Tidak hanya bagi anak-anak, namun juga seluruh anggota keluarga.
(aci/rdn)