Jakarta -
Dulu, saat belum menikah mungkin kita bisa sangat perkasa lembur kerja di kantor sampai larut malam. Kita pun nggak berpikir dua kali saat harus dinas ke luar kota. Tapi, ketika menikah dan si kecil lahir, ada pilihan-pilihan yang sebelumnya tidak pernah kita pilih.
Seperti dikatakan Sabai Dieter Morscheck nih, Bun, setelah si kecil Bjorka lahir dia tidak lagi mengambil banyak syuting. Kalaupun ada tawaran pekerjaan, Sabai sekarang mempertimbangkan yang memungkinkan dirinya bisa membawa Bjorka.
"Kalau (kerjaannya) foto, bisa memungkinkan aku bawa, ya aku bawa. Akhirnya kita mengalah untuk anak kan ya," ujar Sabai sambil tersenyum.
Kata Sabai, Bjorka memang sangat dekat dirinya. Meski memiliki asisten yang membantu mengasuh Bjorka, namun Bjorka masih lekat dengan bundanya.
"Gantiin bajunya masih sama aku. Mandi sama aku. Gunting kuku sama aku. Meski ada mbaknya, kalau cranky juga masih sama aku," imbuhnya.
Menurutnya, kehadiran pengasuh lebih untuk bergantian menjaga Bjorka. Jadi misalnya Sabai mandi atau makan, maka Bjorka akan bermain bersama pengasuh.
Meski hidupnya nggak lagi sama dengan dulu, namun Sabai sangat menikmati perannya sebagai seorang
ibu. Dia menikmati bagaimana belajar menyusui Bjorka dengan baik. Dia juga belajar mengenali penyebab tantrumnya Bjorka dan bagaimana mengatasinya.
Sabai mengakui dirinya dan sang suami, Ringgo Agus Rahman, dulunya bukan sosok yang mudah dekat dengan anak-anak. Namun semua berubah saat Bjorka, lahir. Bahkan pasangan 'gokil' ini berencana ngekos di sebelah kamar Bjorka ketika kelak Bjorka kuliah. Hi hi hi lucu banget ya, Bun.
Ringgo juga setelah memiliki anak sangat memanage waktunya dengan baik agar punya lebih banyak waktu bersama istri dan anaknya. "Saya tidak mau kerja aja. Cari kerja yang memungkinkan punya waktu untuk Bjorka. Nggak silau dengan materi," ucap Ringgo beberapa waktu lalu saat ditemui di kawasan Bintaro.
Soal 'mengalah' pada anak ini juga banyak dilakukan teman-teman saya. Iya, mulanya mereka bekerja. Sejak itu menjadi mandiri secara finansial, tidak bergantung pada orang tua. Tapi ketika menikah dan punya anak, di mana tidak ada orang yang bisa membantu mengasuh si kecil, akhirnya memilih untuk keluar dari pekerjaannya.
Tapi yang masih memutuskan untuk bekerja pun bukan berarti tidak mengedepankan urusan anaknya lho. Sering kali pekerjaan dibawa pulang ke rumah agar bisa lebih cepat menjemput anak dari tempat penitipan anak. Lalu saat sudah larut malam dan si kecil sudah terlelap, kembali menekuni 'PR' yang dibawa dari tempat kerja.
Masing-masing bunda punya cara 'mengalah' sendiri pada anak. Apapun itu diambil berdasarkan pertimbangan yang nggak bisa disamaratakan. Karena semua bunda pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan caranya sendiri.
(Nurvita Indarini)