Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

'Nak, Bunda Jadi Baper Hanya Gara-gara Plester'

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Selasa, 10 Oct 2017 15:03 WIB

Ini cuma tentang anak yang nggak mau lagi pakai plester bermotif kartun. Tapi hal ini sungguh bikin bundamu baper, Nak.
Ibu yang baper gara-gara plester/ Foto: Facebook Sanctification and Spitup
Texas - Rasanya baru kemarin anak kita menyukai plester dengan aneka motif kartun kesayangan. Tapi kok hari ini dia nggak lagi mau dipakaikan plester begitu ya. Sudah itu dia bilang kalau dirinya bukan anak-anak lagi. Hiks, jadi bikin baper ya, Bun?

Bayi akan beranjak menjadi manusia dewasa adalah fakta semesta yang tak terbantahkan. Kita harus siap saat si kecil yang dulu ditimang-timang lalu menjadi besar, kemudian enggan kita peluk dan cium-cium di depan banyak orang. Tapi anak yang terasa cepat besar kadang-kadang bikin baper. Seperti dialami bunda bernama Quinn Kelly ini.

Dalam postingan di Facebook-nya, Sanctification and Spitup, Quinn menuturkan ceritanya tentang plester yang membuatnya baper. Cerita bermula saat salah satu putra sulungnya meminta plester saat akan berangkat ke sekolah, untuk menutup semacam lepuhan di kakinya.

Quinn bergegas membuka kotak obat dan mencari plester, sementara sang putra menunggu di belakangnya. Sebuah plester dengan motif Star Wars pun diambil dan diberikan pada anaknya. Tapi respons anaknya membuat Quinn terperanjat.

Baca juga: Cerita Rossa tentang Anak Laki-lakinya yang Romantis

"Bu, punya yang polos nggak? Aku nggak mau yang ada motifnya," ujar sang anak.
"Apa?" tanya Quinn kaget, sampai-sampai kopi dalam gelas yang dipegangnya tumpah.
"Tapi bukannya kamu suka motif yang kayak gini?" tanya Quinn lagi sambil mengingat-ingat motif plester yang pernah mereka beli, seperti Elmo, Curious George, dan Transformers.

Ibu yang baper gara-gara plester/Ibu yang baper gara-gara plester/ Foto: Facebook Sanctification and Spitup


"Ya, Bu. Mungkin kalau aku masih 4 tahun bakalan suka sama motif ini," jawabnya.
"Tapi kamu kan masih..." Quinn lantas menghentikan kalimatnya dan masih memandang wajah putranya.
"Sembilan. Sekarang aku 9 tahun, Bu. Jadi boleh nggak kalau aku pakai yang polos?" ucap sang putra.

Hu-hu-hu, Bunda Quinn jadi baper deh. Dia lantas memeluk sang putra sambil berkata dalam hati, "Ya, kamu bukan lagi anak kecil seperti yang selalu aku inginkan,".

"Bu, maukah ibu membantu membalut kakiku? Aku butuh bantuan ibu," pinta anaknya lagi. Ternyata permintaan kecil itu bikin Quinn meleleh.

"Mungkin dia terlalu besar untuk karakter-karakter itu. Tapi dia masih membutuhkanku untuk membalut kakinya. Akan kulakukan. Aku membalutnya dengan hati-hati dan sebaik-baiknya. Seperti sedang memeluknya. Membalutkan plester di kakinya yang kecil," tulis Quinn di Facebook-nya.

Baca juga: Kadang Kenyataan Itu Memang Nggak Seindah Instagram, Bun

Hiks, kadang kita nggak sadar kalau anak kita semakin besar. Mereka nggak mau lagi diperlakukan seperti anak-anak. Tapi bagi kita, orang tua, seberapa besar kelak mereka tumbuh, seberapa tua usianya, mereka akan selalu menjadi anak-anak.

Psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu mengatakan umumnya mulai usia 8-9 tahun atau praremaja, anak enggak diperlakukan seperti anak kecil. Orang tua manapun akan berada di suatu masa anak-anaknya menjadi lebih mandiri. Semakin bertambah usia anak, utamanya jika mereka sudah dewasa, maka peran orang tua dalam aktivitasnya semakin sedikit. Nah, kita sebagai orang tua harus siap dengan fase ini. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda