Jakarta -
20 Tahun akrab dengan rokok tentu nggak gampang ya kalau harus menghentikan total kebiasaan ini. Tapi demi rasa sayang pada anak-anak, yang sulit pasti bisa ditaklukkan.
Nah, ada seorang bunda yang akan berbagi kisahnya mengenai suaminya yang sudah 20 tahun
merokok dan pada akhirnya berhenti, nih. Hmm, gimana caranya ya menghentikan kebiasaan itu. Soalnya kalau udah kecanduan merokok kan susah ya melepaskannya.
Adalah Teti Taruli, ibu asal Palembang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok suaminya. Kebiasaan itu ternyata sudah dijalani suaminya sejak 1995 silam. Demi sang buah hati dan dukungan istri akhirnya rokok berhasil dihempas dari kesehariannya.
Baca juga:
Si Kecil Melihat Orang Tuanya Merokok, Apa Dampaknya Ya?"Waktu itu kami punya anak usia 2 tahun yang sudah bisa cerewet dengan bau asap dari mulut papanya. Nah, sering juga baca artikel kalau baju dari ayah yang habis merokok bisa menyebabkan penyakit untuk anaknya juga," tutur Teti mengawali obrolan dengan HaiBunda.
Teti juga suka memperlihatkan bungkus rokok bergambar kanker tenggorokan. Dari situ, suaminya perlahan-lahan mulai menyadari bahwa kebiasaan yang dia lakukan nggak cuma bisa merugikan dirinya sendiri tapi juga bisa merugikan anak dan keluarganya.
Tapi namanya perokok berat, tentu sulit kalau harus mematikan rokoknya seketika. "Suami berhenti merokok di rumah, tapi kalau di luar tetap merokok. Sampai saya pernah berdoa 'berikanlah sakit batuk kecil saja ya Tuhan, agar suami saya berhenti merokok'. Ternyata setiap jam 11 malam dan jam 2 subuh suami batuk-batuk, susah tidur, setiap batuk saya berikan madu dan jeruk nipis plus air hangat. Itupun sambil ngedumel panjang," kenang Teti.
Baca juga:
Saat si Kecil Sedang 'Hobi' Bertanya, Begini Menyikapinya
Batuk yang dialami suaminya itu dijadikan Teti sebagai 'media' untuk mendorong suaminya agar benar-benar berhenti merokok. Apalagi mereka juga nggak ingin anaknya ikut batuk-batuk gara-gara asap rokok.
"Kalau ditanya perjuangan, ini adalah perjuangan suami karena untuk berhenti merokok itu adalah niat, bukan paksaan atau omelan istri. Tapi karena niatnya yang bulat demi istri dan anak. Jadi, omelan istri itu hanya 1 persen dan niatnya 99 persen," lanjut Teti.
Kesulitan suami Teti dalam mencoba untuk berhenti
merokok cukup sulit. Awalnya, waktu habis makan, suami Teti berusaha untuk tidak merokok. Cara mengatasinya adalah dengan bermain handphone untuk mengalihkan rasa asam di mulut.
"Katanya, itu yang lebih sulit, tapi dalam jangka 2 minggu sudah terbiasa. Kemudian menghilangkan kebiasaan merokok di jam istirahat dan terus bertahap sampai 5 bulan," papar Teti.
Akhirnya tahap demi tahap yang dilewati Teti dan suaminya berbuah manis. Sang suami bisa benar-benar berhenti merokok. Sekarang anak mereka nggak akan protes lagi kalau ayahnya bau asap rokok.
Baca juga:
Berhenti Merokok Bisa Lebih Mudah Jika Sudah Kena Stroke (jos)