Jakarta -
Setelah melahirkan si kecil, seorang ibu bisa merasa tertekan dan khawatir. Ketika itu Bunda rasakan, jangan segan untuk mengutarakan apa yang Bunda rasakan ya. Ini demi mencegah terjadinya
depresi pasca melahirkan, Bun.
Baru-baru ini, The Postpartum Stress Center mengampanyekan #Speakthesecret. Ini adalah kampanye yang mendorong ibu untuk nggak segan mengungkapkan apa yang dirasakan setelah melahirkan. Pendiri Postpartum Stress Center Karen Kleiman bilang selama ini, ibu sering malu mengungkapkan apa yang dirasa.
"Banyak ibu baru melahirkan ketika ditanya kabar menjawab dia baik-baik saja. Padahal, dia punya pikiran yang mengerikan. Misalnya khawatir berlebih si kecil kenapa-kenapa, terlalu lelah, stres, kurang tidur, tapi mereka menutupinya," kata Karen kepada Today Parents.
Khawatir terhadap si kecil kata Karen wajar dimiliki seorang ibu baru. Apalagi, studi menunjukkan 91 persen ibu baru merasakan pikiran mengerikan yang terkait kekhawatiran soal bayi mereka. Nah, wajar adanya ketika ibu berpikir 'Aduh aku takut bayiku jatuh nih pas memandikannya karena licin', tapi setelah itu ibu merasa baik-baik saja dan bisa melalui hari dengan lancar.
"Yang jadi masalah ketika tekanan dan kekhawatiran yang dirasa ibu berlebihan bahkan sampai dia tidak bisa meninggalkan bayinya. Jika ibu merasakan itu, bicaralah. Jangan malu atau takut dianggap sebagai ibu yang buruk karena bisa jadi ibu mengalami
depresi pasca melahirkan," kata Karen memberi pesan.
 Foto: Instagram/ @postpartumstress |
Baca juga: Ketika Suami Alami Depresi Pasca Istri Melahirkan
Sejak dirilis beberapa minggu lalu, website The Postpartum Stress Center sudah ramai dengan para ibu yang berbagi cerita tentang kekhawatiran dan tekanan yang dirasa setelah melahirkan. Kisah mereka bermacam-macam, Bun. Ada yang khawatir bayinya jatuh saat naik tangga sehingga gendongannya makin erat saat naik tangga, ada juga yang sampai berniat memasukkan bayinya ke freezer, Bun.
Untuk mendorong para ibu agar mau berbagi perasaannya, bersama ilustrator Molly McIntyre, Karen membuat komik soal kondisi ibu yang nyatanya merasa tertekan setelah melahirkan. Nantinya, komik ini diharap akan menjadi buku dan sebagai 'pendorong' agar ibu mau mengungkapkan keadaannya setelah melahirkan.
"Minimal katakan apa yang Anda rasakan ke orang terdekat seperti pasangan atau keluarga dan orang terpercaya misalnya tenaga kesehatan. Bagi ibu yang merasa dirinya kurang mumpuni, hal terbaik adalah saat berusaha menjadi ibu yang baik. Tapi, hal terburuk yakni mereka bisa 'sakit'," kata Karena.
Dalam wawancara dengan detikHealth, psikolog keluarga Roslina Verauli menekankan penting banget untuk keluarga memperhatikan dan lebih peka pada kondisi ibu yang baru melahirkan. Artinya, ketika ada perubahan pada ibu, keluarga bisa mendeteksi sehingga kalau ibu mengalami
depresi pasca melahirkan, bisa ditangani sesegera mungkin.
"Si ibunya sendiri juga jangan segan mengatakan apa yang dirasa. Ungkapkan apa yang dirasakan pada pasangan, orang tua, atau orang terdekat yang bisa dipercaya dan diandalkan," tutur wanita yang akrab disapa Vera.
Baca juga: Saat Bunda Lihat Foto Hamil dan Pasca Melahirkan di Medsos, Apa yang Dirasa?
 Foto: Instagram/ @postpartumstress |
(rdn)