Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Saat Bunda Lelah, Ucapan Seperti Ini Justru Bikin Baper

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 04 Feb 2018 11:39 WIB

Saat lelah dengan urusan si kecil, pernyataan seperti ini justru bisa bikin para bunda baper.
Saat Bunda Lelah, Ucapan Seperti Ini Justru Bikin Baper/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat lihat foto-foto ibu dan anak di media sosial kayaknya kok sempurna banget ya. Terkadang saya berpikir, apa memang keluarga tersebut kehidupannya memang sedemikian sempurna. Karena bagi saya menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Bunda punya pendapat sama dengan saya?

Saya nggak memungkiri, ada kalanya merasa lelah ketika menghadapi tiga anak yang terkadang tingkahnya sulit ditebak. Saya juga berusaha meyakinkan diri bahwa besok akan lebih mudah. Nah, sering banget dalam keseharian saya dengar ucapan 'nikmati aja setiap momen itu'. Justru pernyataan kayak gitu membuat saya merasa dicap selama ini seakan nggak menikmati peran sebagai orang tua.

Alicia Mcauley yang juga seorang mantan editor di sebuah situs parenting juga merasakan hal sama, Bun. Kata Alicia, kenyataannya tidak setiap saat dalam hidup itu menyenangkan. Termasuk orang tua, mungkin ada kalanya nggak menikmati saat-saat yang berkaitan dengan anak.

Menjadi orang tua memang membuat hari-hari terasa panjang tapi tahun-tahun terasa singkat. Anak-anak tumbuh begitu cepat dan orang tua harus menikmati setiap saat bersama anak-anak. Namun, ada kalanya hari-hari terasa berat, seperti ingin meregangkan tubuh selamanya, bisa berbaring di tempat tidur di malam hari, dan meyakinkan diri bahwa besok akan lebih mudah.

Tapi, tanpa terasa tahu-tahu si kecil udah sekolah sampai kita, bundanya, bertanya- tanya kok cepat banget ya waktu berjalan padahal perasaan baru 'kemarin' si kecil lahir. Terus, apakah selama ini sudah menikmati hidup sebagai orang tua?

"Ternyata Ferris Bueller benar. Hidup memang berjalan cukup cepat. Tapi apakah itu berarti Anda benar-benar menikmati setiap saat itu? Tidak. Dan saya percaya kita perlu berhenti memberi tahu orang tua yang memiliki anak kecil untuk menikmati setiap momen sebagai orang tua," kata Alicia dikutip dari CBC.

Dia menambahkan, ketika orang tua dengan anak yang sudah besar mengatakan 'nikmati aja setiap saat menjadi orang tua' bisa jadi karena waktu-waktu sulit mereka sudah berlalu dan mereka sudah melupakannya.

"Terkadang bisa melupakan betapa sulitnya momen pengasuhan anak di awal-awal. Apa yang meraka katakan itu tentu saja tidak jahat tapi bukan berarti tidak berbahaya," ujarnya.

Misalnya begini, Bun, saat orang tua berbagi cerita kalau mereka lelah karena bayi yang kolik, sedang tumbuh gigi atau tidak bisa tidur nyenyak, dengan menyuruh mereka menikmati setiap momen seperti bayi yang kolik dan tidak tidur itu nggak akan membantu kan?

Memang niat mengatakan 'menikmati setiap momen' itu baik, tapi mengatakannya kepada orang tua yang sedang berjuang dan bahkan lagi kurang tidur itu bisa terdengar seperti menyalahkan. Bahkan yang terburuk, orang tua tersebut merasa seperti dibungkam.



"Saat ini terutama di media sosial bisa dirasakan ada sejumlah tekanan untuk memperlihatkan kesempurnaan," tambah Alicia.

Alicia mencontohkan sejumlah orang jadi menghindari berkeluh kesah tentang pengalaman pengasuhan anak karena takut diadili atau diberi label orang tua yang buruk. Dan berbagi gaya parenting di Instagram juga bisa membuat orang tua sulit menjadi dirinya yang sebenarnya dalam menghadapi tantangan sebagai orang tua.

"Dengan 'menikmati setiap momen sebagai orang tua' kita tidak sedang berbicara atau berbagi kesedihan. Sehingga menciptakan lingkungan yang sulit untuk bersandar satu sama lain, meminta pertolongan ataupun melepaskan frustasi kita," tambah Alicia.

Alicia mengatakan, dirinya tak begitu khawatir jika tak bisa menikmati setiap momen bersama anak-anaknya. Nah, ada pengalaman Alicia soal komentar itu, Bun. Ada seseorang yang menduga Alicia nggak cukup menikmati momen dengan anak-anaknya. Sejak itu, Alicia berjanji nggak akan menyampaikan keluh kesahnya soal pengasuhan anak pada orang lain.

Menurut Alicia, media sosial hanya menggambarkan kehidupan anak-anak dengan sempurna, tapi nyatanya tidak. Terkadang memang indah, tapi kadang kala nyatanya berantakan. Kalau anak sudah remaja, kata Alicia, mungkin mudah melihat ke belakang dengan melupakan betapa menantang dan frustasinya menjadi orang tua. Tapi, ini mungkin bisa mengingatkan ketika bunda menunggu tantrum anak terlewati atau membersihkan popok untuk yang kesekian kalinya dalam sehari. Itu mungkin yang membuat frustasi.

Tapi, bukan berarti Bunda harus menanggung tantangan dan frustasi tersebut. Karena kenyataannya tidak semua momen di kehidupan itu menyenangkan. Wajar saja jika seorang tak menikmati saat-saat tersebut. Dan yakinlah, pasti ada orang tua di luar sana yang mengalami hal lebih baik atau lebih buruk.

Menjadi orang tua memang terkadang sulit dan kita kadang berpura-pura tak mengalaminya karena takut diadili orang tua lain. Lantas apa alternatifnya? Alicia menyarankan agar orang tua yang anaknya sudah besar tidak membandingkan. Semua orang tua pernah mengalaminya. Kuncinya sebenarnya dukungan, Bun.

Bukan tidak mungkin bunda bisa menikmagi setiap momen menjadi orang tua. Tapi Alicia mengatakan nikmatilah sebisanya sehingga nggak terlalu merasa bersalah saat nggak bisa melakukannya.

Seorang bunda ketika dikomentari buruk tentang pola asuhnya memang bisa tersinggung. Umumnya, ucapan yang bikin baper itu diucapkan oleh bunda lain yang sebaya.

"Kata-kata adalah senjata ampuh, dan beberapa frasa ini akan sangat menyakitkan harga diri seorang ibu," kata Siobhan Freegard, pendiri ChannelMum.com.

Memang perkataan dari sesama ibu mungkin tak bermaksud untuk menyinggung. Tapi, penting banget bagi kita untuk berpikir dulu sebelum berkomentar karena masalah pola asuh bisa jadi sangat sensitif.

"Jadi pikirkan sebelum Anda berbicara. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi di keluarga lain sehingga menilai dan berbicara dengan kata-kata yang 'keras' itu sama sekali tidak bijaksana," kata Siobhan seperti dilansir Bristolpost.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda