Jakarta -
Pernah nggak, Bun, punya pertanyaan kita ini termasuk orang tua yang
mengekang anak nggak ya? Soalnya kadang sering bingung apa yang kita lakukan pada anak termasuk terlalu membebaskan mereka atau justru mengekangnya.
Nah, Elizabeth J. Short, PhD, associate director dari Schubert Center di Case Western Reserve University, mengatakan orang tua di Amerika ingin berteman dengan anak-anaknya. Alhasil, cenderung terlalu membebaskan si anak. Faktanya, terlalu membebaskan anak juga nggak baik karena anak bisa jadi sosok yang melakukan sesuatu suka-suka mereka.
"Tapi terlalu mengekang anak juga nggak baik karena anak-anak bisa tumbuh jadi individu yang cemas dan ragu-ragu. Atau kadang-kadang, karena saking takutnya mereka nggak mau mencoba sesuatu yang baru," kata Elizabeth dilansir Web MD.
Untuk itu, Elizabbeth menyarankan orang tua untuk memberi kebebasan pada anak tapi yang bertanggung jawab. Sehingga, anak bisa bereksplorasi dan mencoba berbagai hal namun tetap memiliki batasan. Kata Elizabeth, ketika Bunda dan Ayah termasuk sosok orang tua yang terlalu mengekang anak, ada tanda-tandanya nih, Bun, yaitu:
1. Membuat Terlalu Banyak AturanNancy Darling, PhD, profesor psikologi di Oberlin College, mengatakan orang tua yang terlalu mengekang anak cenderung memiliki terlalu banyak aturan. Toh belum tentu juga kita sebagai orang tua bisa menerapkan semua aturan tersebut. Nah, Nancy mengimbau para orang tua untuk memperamping aturan dan benar-benar tegas dalam penerapannya. Jangan segan juga memberi konsekuensi ketika anak melanggar aturan tersebut.
"Terutama aturan yang sifatnya personal bisa dihilangkan. Misalkan, Bunda nggak suka dengar musik rock tapi anak hobi mendengarkannya. Nggak bijak jika kita buat aturan anak dilarang mendengarkan musik rock di rumah karena semua ini bicara selera," kata Nancy.
 ilustrasi tanda orang tua terlalu mengekang anak/ Foto: thinkstock |
2. Suka MengancamSedikit-sedikit mengancam anak terlebih ketika mereka nggak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Ketimbang mengancam anak, lebih baik sampaikan alasan mengapa anak harus melakukan hal itu dan beri konsekuensi saja, Bun. Soalnya, ketika anak sedikit-sedikit diancam, kita justru akan jadi sosok orang tua yang menyebalkan bagi anak.
3. Lebih Sering Galak, Bukan TegasBun, tegas dan galak itu beda lho. Dan untuk menjadi tegas tidak perlu galak. Tegas memang dianjurkan dalam parenting. Sementara itu, orang tua yang galak cenderung sering marah, mencaci maki, dan berbicara dengan intonasi tinggi.
"Dengan tegas maka orang tua punya power. Tapi orang tua juga harus konsisten. Tapi tegas itu tidak sama dengan galak ya," ujar Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja dari Klinik Kancil.
4. Tidak Memberi Anak WaktuKetika orang tua meminta anak-anak melakukan sesuatu yang sulit, jangan hanya memerintah mereka. Tapi, cobalah bekerja sama dengan anak. "Menjadi orang tua yang baik adalah tentang meluangkan waktu," kata Nancy.
 ilustrasi orang tua terlalu mengekang anak /Foto: Thinkstock |
5. Selalu Jadi 'Polisi'Psikolog Ron Taffel, yang juga penulis buku 'Childhood Unbound' mengatakan salah satu ciri orang tua yang terlalu
mengekang adalah dia bertindak sebagai polisi. Artinya, kita jadi sosok yang terlalu keras pada anak bahkan kurang peduli atau mau bernegosiasi dengan anak. Padahal, ketika berhadapan dengan anak komunikasi memegang peranan penting terhadap gimana hubungan kita dengan anak dan bagaimana anak melakukannya kewajibannya, apakah dengan kesadaran sendiri atau hanya disuruh.
6. Anak Nggak Dekat dengan Orang Tua"Orang tua yang terlalu mengekang anak ibaratnya bisa memenangkan pertempuran, tetapi kalah dalam perang. Ya, ayah dan ibu bisa membuat anak-anak melakukan hal-hal yang kita minta tapi anak nggak suka dengan kita. Bahkan, mereka tidak terbuka pada orang tua tentang hal-hal yang membuat mereka cemas atau gelisah," kata Ron.
Di mata anak Bunda dan Ayah juga bisa jadi sosok yang nggak menyenangkan. Sehingga, bukan nggak mungkin anak akan malas mengajak teman-temannya main ke rumah karena mereka tak ingin orang tuanya melakukan sesuatu yang nggak mengenakkan pada teman-temannya.
7. Anak Asyik Main MedsosMedsos memang sulit lepas dari anak-anak zaman sekarang. Namun, kata Ron ketika orang tua terlalu mengekang dan nggak mau mendengarkan anak, bukan nggak mungkin anak akan mencari wadah untuk menyuarakan isi hati dan perasaan via media sosial. Untuk itu, Ron menyarankan cobalah untuk lebih mendengarkan anak karena kadang anak hanya perlu didengar dan diterima emosinya kok, Bun.
 Ilustrasi orang tua terlalu mengekang anak/ Foto: dok.HaiBunda |
8. Anak Jadi Penurut Tapi Tak HappyKarena terlalu dikekang, anak bisa melakukan semua hal yang diminta orang tuanya tapi mereka sekadar melakukannya. Prinsipnya, yang penting ayah dan bunda senang. Sehingga, anak nggak tahu apa pentingnya hal yang mereka lakukan. Sudah pasti karena melakukan sesuatu dengan terpaksa anak pun tertekan.
9. Anak Nggak Punya Kesempatan NegoJika Bunda termasuk orang yang sekali aturan sudah ditetapkan, maka nggak ada lagi negosiasi bisa jadi itu tanda Bunda orang tua yang terlalu mengekang anak. Ya, dengan begini kita nggak memberi anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan berdiskusi.
"Lagi-lagi, akibatnya anak bisa tumbuh jadi anak yang terkekang, minder, cemas, dan takut," kata ELizabeth.
10. Jadi Ortu Otoriter, Bukan BerwibawaKata Elizabeth, orang tua yang
mengekang anak cenderung otoriter, bukan berwibawa. Nah, orang tua yang berwibawa dan otoriter itu beda. Orang tua yang otoriter cenderung nggak mau mendengarkan anak. Sedangkan, orang tua yang berwibawa memang tegas namun masih mengedepankan kehangatan dan kepedulian pada anak.
"Orang tua yang berwibawa melakukan pengendalian pada anak sesuai usianya dan dia bersifat hangat. Sementara orang tua yang otoriter mengendalikan dan tidak hangat pada anak," kata Elizabeth.
(rdn/rdn)