moms-life
Upaya Melanjutkan Hidup Setelah Kehilangan Anak untuk Selamanya
Sabtu, 02 Feb 2019 09:02 WIB
Jakarta -
Dunia hiburan kembali berduka. Saphira Indah, artis berusia 32 tahun, meninggal dunia pada Rabu (30/1) kemarin, Bun. Saphira meninggal saat hamil enam bulan akibat sesak napas.
Suasana duka pun terlihat saat pemakaman yang dihadiri oleh teman-teman dan kerabat. Melansir detikcom, ayahanda Saphira Indah, Saleh Kancing, tak kuasa menahan haru usai anaknya dikebumikan di TPU Budi Darma, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1/2019).
Usai jenazah Saphira Indah dimakamkan, ia sempat menaburkan bunga di atas pusara dan sesekali memandangi papan nisan sang anak dan mengelusnya. Saleh sempat bersujud dan mencium pusara Saphira Indah. Saleh terlihat tak kuat menahan haru, bahkan kesulitan untuk berdiri sampai terpaksa harus dipapah orang untuk berjalan.
Semua orang tua pasti merasakan kesedihan mendalam setelah kehilangan sang anak untuk selama-lamanya. Menurut Dr Denise Turner, dosen di Social Work and Social Care, University of Sussex, aspek paling buruk saat orang tua kehilangan anaknya karena kematian adalah kesanggupan mereka untuk bertahan hidup yang jauh dari kata positif.
Mengutip dari Heal Grief, kehilangan anak karena kematian adalah tragedi yang besar. Di tahap awal, kebanyakan orang tua mengalami rasa sakit yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih.
Nah, Bun, hubungan orang tua dan anak itu memang sangat kuat. Meskipun anak sudah dewasa dan nggak tinggal bersama orang tua, ketika mereka pergi untuk selama-selamanya disebutkan merampas bayangan orang tua tentang peran mereka di masa depan bak terampas.
Orang tua merasa gagal karena berpikir tidak dapat melindungi anak. Melanjutkan hidup selepas meninggalnya anak memang butuh kerja keras, Bun. Saat anak dilahirkan, orang tua seperti berjanji kepada anak tentang kehidupan baru dan masa depannya. Oleh karena itu,butuh komitmen yang kuat bagi orang tua untuk melanjutkan hidup. Ya, meski sekali lagi ini nggak mudah.
Biar nggak berlarut-larut dalam kesedihan. Ada 5 hal yang bisa dilakukan orang tua setelah meninggalnya sang buah hati.
1. Jangan menyembunyikan perasaan bersalah
Wajar memang bila orang tua merasa bersalah. Tapi orang tua juga harus menerimanya. Cobalah maafkan diri sendiri karena memang manusia tidak ada yang sempurna.
2. Terima rasa bahagia yang datang
Setelah kepergian anak untuk selamanya, yang paling sulit bagi orang tua adalah kembali ke kehidupan lagi. Ingat bahwa rasa bahagia adalah kunci untuk bertahan hidup. Tertawalah bila ada orang yang bercanda atau berusaha menghibur.
3. Buatlah langkah kecil dulu
Coba kerjakan hal kecil yang dulu sering dilakukan. Misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan.
4. Ingat hal positif
Boleh jika orang tua ingin mengenang anak yang sudah meninggal. Tapi ingat hal-hal yang positif saja. Walaupun memang tidak semua orang siap melakukannya.
5. Beri tahu orang lain apa yang dibutuhkan
Setelah rasa kehilangan, biarkan teman dan keluarga membantu. Orang tua bisa bicarakan apa yang mereka butuhkan, karena pasti di saat seperti itu butuh seseorang untuk mendengarkan isi hati kita kan, Bun?
(rdn/rdn)
Suasana duka pun terlihat saat pemakaman yang dihadiri oleh teman-teman dan kerabat. Melansir detikcom, ayahanda Saphira Indah, Saleh Kancing, tak kuasa menahan haru usai anaknya dikebumikan di TPU Budi Darma, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1/2019).
Usai jenazah Saphira Indah dimakamkan, ia sempat menaburkan bunga di atas pusara dan sesekali memandangi papan nisan sang anak dan mengelusnya. Saleh sempat bersujud dan mencium pusara Saphira Indah. Saleh terlihat tak kuat menahan haru, bahkan kesulitan untuk berdiri sampai terpaksa harus dipapah orang untuk berjalan.
Semua orang tua pasti merasakan kesedihan mendalam setelah kehilangan sang anak untuk selama-lamanya. Menurut Dr Denise Turner, dosen di Social Work and Social Care, University of Sussex, aspek paling buruk saat orang tua kehilangan anaknya karena kematian adalah kesanggupan mereka untuk bertahan hidup yang jauh dari kata positif.
Mengutip dari Heal Grief, kehilangan anak karena kematian adalah tragedi yang besar. Di tahap awal, kebanyakan orang tua mengalami rasa sakit yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih.
Nah, Bun, hubungan orang tua dan anak itu memang sangat kuat. Meskipun anak sudah dewasa dan nggak tinggal bersama orang tua, ketika mereka pergi untuk selama-selamanya disebutkan merampas bayangan orang tua tentang peran mereka di masa depan bak terampas.
Orang tua merasa gagal karena berpikir tidak dapat melindungi anak. Melanjutkan hidup selepas meninggalnya anak memang butuh kerja keras, Bun. Saat anak dilahirkan, orang tua seperti berjanji kepada anak tentang kehidupan baru dan masa depannya. Oleh karena itu,butuh komitmen yang kuat bagi orang tua untuk melanjutkan hidup. Ya, meski sekali lagi ini nggak mudah.
Biar nggak berlarut-larut dalam kesedihan. Ada 5 hal yang bisa dilakukan orang tua setelah meninggalnya sang buah hati.
1. Jangan menyembunyikan perasaan bersalah
Wajar memang bila orang tua merasa bersalah. Tapi orang tua juga harus menerimanya. Cobalah maafkan diri sendiri karena memang manusia tidak ada yang sempurna.
2. Terima rasa bahagia yang datang
Setelah kepergian anak untuk selamanya, yang paling sulit bagi orang tua adalah kembali ke kehidupan lagi. Ingat bahwa rasa bahagia adalah kunci untuk bertahan hidup. Tertawalah bila ada orang yang bercanda atau berusaha menghibur.
3. Buatlah langkah kecil dulu
Coba kerjakan hal kecil yang dulu sering dilakukan. Misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan.
4. Ingat hal positif
Boleh jika orang tua ingin mengenang anak yang sudah meninggal. Tapi ingat hal-hal yang positif saja. Walaupun memang tidak semua orang siap melakukannya.
5. Beri tahu orang lain apa yang dibutuhkan
Setelah rasa kehilangan, biarkan teman dan keluarga membantu. Orang tua bisa bicarakan apa yang mereka butuhkan, karena pasti di saat seperti itu butuh seseorang untuk mendengarkan isi hati kita kan, Bun?
(rdn/rdn)