Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Menyerahkan Pekerjaan Rumah pada Ayah, Yes or No, Bun?

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Kamis, 25 Oct 2018 17:09 WIB

Nggak minta bantuan, capek sendiri. Tapi kalau dibantu Ayah, kerjaan rumah jadi berantakan. Hmm, enaknya gimana ya?
Ilustrasi ayah urusan pekerjaan rumah tangga/ Foto: iStock
Jakarta - Ayah sering kali serba salah memang. Nggak bantu, Bunda mengira Ayah cuek. Kalau bantu, Bunda juga tidak percaya sama kemampuan Ayah melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak. Kadang malah pekerjaan dua kali, Bunda minta tolong ke Ayah, tapi tidak sesuai dengan kemauan.

Jadi malah Bunda kerjakan ulang sendiri. Hayo, siapa Bunda yang pernah mengalaminya? He-he-he. Kemauan ayah untuk melakukan pekerjaan rumah patut dihargai lho, Bun. Karena laki-laki kan egonya lebih tinggi. Ketika mereka diminta melakukan pekerjaan rumah, mau nggak mau ego harus diturunkan. Tapi tidak semua suami begitu kok. Ada beberapa suami yang memang mau membantu istrinya tanpa diminta.

"Tapi buat umumnya, termasuk saya, bantuin urusan rumah tangga itu harus nurunin ego sekian puluh derajat. Jadi, kita cenderung tidak mau diajari atau digurui atau dikasih tahu sama istri," jelas Rahmat Hidayat, Co-Founder Ayah ASI beberapa waktu lalu.



Maunya ayah, Bunda percayakan saja ketika minta tolong pada mereka melakukan pekerjaan rumah. Kata Rahmat kadang para ayah kesal, Bun, kalau sudah menurunkan ego untuk melakukan pekerjaan rumah, tapi tetap saja dianggap salah. Bunda masih saja ngomel karena apa yang dikerjakan si ayah nggak sesuai cara yang biasa Bunda terapkan.

ilustrasi ayah urus pekerjaan rumahilustrasi ayah urus pekerjaan rumah/ Foto: iStock
Misalnya, Bunda meminta Ayah memandikan anak. Menurut Rahmat, bagi bapak-bapak, output dari memandikan anak cuma tiga yaitu kering, bersih, dan wangi. Tapi praktiknya, saat anak mandi sama ayahnya juga malah jadi main air, ya, Bun? Akhirnya Bunda malah marah. Takut anak masuk angin karena terlalu lama main air misalnya.

"Sudahlah kita terpaksa, dicerewetin di belakang. Kalau nggak tau mana yang bener kan mending dia kerjain sendiri. Ngapain nyuruh-nyuruh kita. Jadi, biarkan kalau mau percaya sama suami. Udah tinggalin aja. Jangan khawatir, karena kita juga nggak bakal membahayakan anak kita sendiri. Kita nggak bakal mencelakai anak kita sendiri. Jadi, ya wajar-wajar aja," jelasnya.

Nah, Bun, kalau belum percaya dengan kemampuan ayah dalam melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak, saran Rahmat lebih baik Bunda ajarkan dulu. Libatkan ayah di setiap pekerjaan dan mengurus anak. Kemudian, beri tahu bagaimana cara yang benar melakukannya sehingga bisa sesuai dengan keinginan Bunda.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda