Jakarta -
Lebaran sudah berlalu, hari-hari untuk kembali bekerja segera tiba. Tapi mbak asisten rumah tangga (
ART) tidak kembali ke rumah kita. Mbak ART yang baru pun belum didapat. Duuh, puyeng nggak sih Bun?
Karena si mbak
ART nggak kembali, alhasil kita dong yang harus mengerjakan semua pekerjaan domestik. Masak, mencuci dan menyeterika pakaian, beberes rumah sampai mengurus anak. Ngos...ngos.... Wahai suamiku, aku capek banget.
Belum lagi nih ya kalau di libur Lebaran ini juga sambil melakukan pekerjaan kantor dari rumah. Makin numpuk-numpuk deh yang dipikirkan dan dilakukan. Banyak hal yang harus dilakukan dan dibereskan, namun tenaganya nggak mencukupi. Alhasil streslah kita.
Karena stres, kita jadi mudah marah atau lebih sensitif. "Orang menjadi lebih mudah marah saat stress karena merasa sumber stressnya sulit untuk diselesaikan dan tidak memiliki tenaga untuk menyelesaikannya," kata psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawardhani M.Psi., Psikolog, yang biasa disapa Wita.
Lingkungan sekitar yang tidak kondusif juga bisa menambah tekanan lho Bun. Misalnya nih, saat serombongan keponakan yang masih anak-anak menginap di rumah kita tanpa disertai orang tuanya. Kita dong yang harus mengurus segala keperluan mereka. Atau nih jika kita benar-benar sendirian menyelesaikan urusan di rumah, tanpa bantuan suami atau anggota keluarga lainnya.
Saat seperti ini, rasanya berharap banget ya suami tanpa diminta langsung membantu mengerjakan pekerjaan domestik. Atau melakukan hal lain yang bisa membantu mengusir kerut di dahi dan membuat wajah kita tersenyum lagi.
Wita menambahkan untuk membantu istri mengatasi stres, yang bisa dilakukan suami adalah mendengar keluh-kesah istrinya. Suami juga bisa menanyakan apa yang bisa dibantu atau apa yang bisa membuat istrinya menjadi lebih happy.
"Mengajak jalan-jalan atau membawa istri ke tempat pijat juga bisa dilakukan supaya istri menjadi lebih rileks dan happy," imbuhnya.
Apa lagi nih yang bisa dilakukan suami? Kata Wita, suami bisa memberi semangat dan keyakinan pada istri bahwa akan ketemu ART yang lebih baik. "Bisa ditawarkan untuk mencari ART di alternatif-alternatif tempat baru," sambung Wita.
Kalau buat saya saat ini, rasanya ingin dibantu menyeterika baju saja deh sama suami. Soalnya saya paling nggak betah menyeterika baju. Setelah itu, mungkin kami bisa jalan-jalan sejenak ke taman di dekat rumah biar lebih santai bersama buah hati kami.
Kalau Bunda, apa nih yang diharapkan dari suami saat ini?
(Nurvita Indarini/rdn)