moms-life
Tips Foto Pakai HP Agar Postingan Bunda di Instagram Lebih Oke
Minggu, 17 Dec 2017 17:04 WIB
Jakarta -
Kadang kalau melihat Instagram suka kagum nggak sih, Bun, dengan foto orang lain? Kok kayaknya fotonya bagus banget ya. Jangan sedih, Bunda juga bisa lho menjepret objek tertentu dengan oke, meski cuma bermodal handphone.
Sefa Firdaus yang dikenal sebagai seorang food photographer, berbagi tips buat kita agar bisa memfoto dengan hasil yang oke punya nih. Jadi ada beberapa hal yang perlu kita lakukan atau ketahui biar hasil foto kita menggunakan handphone lebih kece, khususnya foto produk atau makanan.
1. Kenali Handphone
Kita perlu tahu Bun handphone yang kita gunakan. Agar lebih kenal, kita bisa mencoba semua fitur yang ada di kamera. Selain itu penting juga untuk mengaktifkan garis bantu atau grid line. Gimana caranya? Coba cek di setting kameranya, Bun.
"Gunakan resolusi terbesar. Nanti kalau kita mau cetak, hasilnya juga lebih bagus," kata Sefa dalam seminar dan talkshow komunitas Mombassador dan SGM Eksplor 'Menggali Potensi Bunda di Era Digital Dalam Mendukung Generasi Maju' di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Yang nggak kalah penting, pastikan lensa kameranya bersih. Soalnya kalau kotor, nanti hasil jepretan kita juga nggak bersih. Selain itu, big no banget untuk menggunakan flash.
2. Siapkan Produk
Ada kameranya tapi nggak ada produk sebagai objek fotonya, tentu nggak akan keluar hasil fotonya dong ya, he-he-he. Nah, setelah produk atau objeknya ada, kita perlu mengenali karakter produknya.
"Treatment memfoto martabak manis dengan pizza tentu beda. Kalau martabak manis itu ada sarang alias bolong-bolongnya. Sedangkan kalau pizza lebih ke topping-nya," ujar Sefa.
Nah, karakter ini yang kemudian jadi sesuatu yang ditonjolkan. Kita ubah-ubah angle, untuk menampilkan sarang dari martabak manis. Biasanya pengambilan foto yang sejajar dengan mata akan membuat sarang martabak manis akan lebih terekspos.
3. Siapkan Background
Untuk setiap produk atau objek yang akan kita foto, maka perlu backgroun yang sesuai. Misalnya kita mau memfoto kue bolu kukus. Dengan karakter bolu kukus yang merekah dan warna-warni, jangan sampai background-nya bikin warna bolu kukusnya 'nggak keluar'. Untuk itu, kita bisa background hitam.
Oh iya, Bun, background untuk foto kita nggak perlu harus selalu beli lho. Kita bisa memanfaatkan yang ada di rumah, misalnya kerudung.
4. Pencahayaan
Kita juga perlu mengenali sumber pencahayaan. Bagus nih, kalau ada natural light. Tapi kalau misal lagi nggak ada natural light, kita bisa menciptakan artificial light.
"Kita bisa pakai lampu meja, bohlamnya diganti dengan LED yang day light. Kalau cahaya cukup oke, bisa mendukung foto yang bagus," tambah Sefa.
5. Komposisi
Komposisi penting banget, Bun. Komposisi segitiga cukup bagus. Karena tiga lebih baik ketimbang hanya dua objek produk.
Dengan komposisi segitiga, kita memanfaatkan kebiasaan mata manusia yang terbiasa melihat searah jatum jam, sehingga akan lebih nyaman saat melihat hasil jepretan.
6. Perhatikan Detail
Detail perlu banget diperhatikan dalam memfoto produk atau makanan. Misalnya kita mau memfoto tas, maka baiknya terlihat banget detail apa yang menonjol dari tas tersebut. Atau kalau memfoto bros dari manik-manik, berikan juga detail yang jelas ya, Bun.
"Jangan gunakan fitur zoom di kamera, lebih baik gunakan tangan kita untuk mengatur," pesan Sefa.
7. Styling
Kita juga perlu membuat konsep untuk styling. Misalnya mau memfoto cokelat, kita bikin konsep styling festive, maka kita perlu beberapa properti lainnya seperti biskuit dalam mangkuk, teh dalam cangkir dengan warna senada dengan mangkuk.
Ya, penting banget lho, Bun, memilih properti yang bisa membangun cerita. Kalau kita memfoto mi goreng misalnya, akan cocok kalau kita sertakan properti sumpit, tapi kurang pas kalau diberi properti sendok teh.
Orang-orang sering tuh pakai properti serbet. Properti yang satu ini memberikan kesan homey. Tapi nggak semua makanan cocok dengan properti serbet ya, Bun.
8. Edit Foto
Nah, langkah terakhir sebelum memposting foto kita di media sosial, adalah dengan mengedit foto. Untuk itu, pilihlah foto editor yang lengkap dan mudah dioperasikan.
"Untuk foto makanan sebisa mungkin warna aslinya. Nggak usah pakai filter," saran Sefa.
Kalau mau memfoto sayur, misalnya tumis kangkung, sebaiknya dilakukan saat setengah matang, Bun. Soalnya dalam keadaan setengah matang, warnanya akan lebih keluar. Setelah difoto, boleh deh dimatengin lagi sayurnya. Tapi ini tergantung kebutuhan juga sih. Kalau fotonya untuk berbagi resep, nggak perlu setengah matang memfotonya juga nggak apa-apa.
"Tapi ingat ya, Bun, jangan sampai kita sibuk memfoto makanan, anak dan suami nungguin kelamaan sampai pingsan. Lebih baik sediakan porsi tersendiri untuk difoto," imbuh Sefa. (Nurvita Indarini)
Sefa Firdaus yang dikenal sebagai seorang food photographer, berbagi tips buat kita agar bisa memfoto dengan hasil yang oke punya nih. Jadi ada beberapa hal yang perlu kita lakukan atau ketahui biar hasil foto kita menggunakan handphone lebih kece, khususnya foto produk atau makanan.
1. Kenali Handphone
![]() |
Kita perlu tahu Bun handphone yang kita gunakan. Agar lebih kenal, kita bisa mencoba semua fitur yang ada di kamera. Selain itu penting juga untuk mengaktifkan garis bantu atau grid line. Gimana caranya? Coba cek di setting kameranya, Bun.
"Gunakan resolusi terbesar. Nanti kalau kita mau cetak, hasilnya juga lebih bagus," kata Sefa dalam seminar dan talkshow komunitas Mombassador dan SGM Eksplor 'Menggali Potensi Bunda di Era Digital Dalam Mendukung Generasi Maju' di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Yang nggak kalah penting, pastikan lensa kameranya bersih. Soalnya kalau kotor, nanti hasil jepretan kita juga nggak bersih. Selain itu, big no banget untuk menggunakan flash.
2. Siapkan Produk
![]() |
Ada kameranya tapi nggak ada produk sebagai objek fotonya, tentu nggak akan keluar hasil fotonya dong ya, he-he-he. Nah, setelah produk atau objeknya ada, kita perlu mengenali karakter produknya.
"Treatment memfoto martabak manis dengan pizza tentu beda. Kalau martabak manis itu ada sarang alias bolong-bolongnya. Sedangkan kalau pizza lebih ke topping-nya," ujar Sefa.
Nah, karakter ini yang kemudian jadi sesuatu yang ditonjolkan. Kita ubah-ubah angle, untuk menampilkan sarang dari martabak manis. Biasanya pengambilan foto yang sejajar dengan mata akan membuat sarang martabak manis akan lebih terekspos.
3. Siapkan Background
![]() |
Untuk setiap produk atau objek yang akan kita foto, maka perlu backgroun yang sesuai. Misalnya kita mau memfoto kue bolu kukus. Dengan karakter bolu kukus yang merekah dan warna-warni, jangan sampai background-nya bikin warna bolu kukusnya 'nggak keluar'. Untuk itu, kita bisa background hitam.
Oh iya, Bun, background untuk foto kita nggak perlu harus selalu beli lho. Kita bisa memanfaatkan yang ada di rumah, misalnya kerudung.
4. Pencahayaan
![]() |
Kita juga perlu mengenali sumber pencahayaan. Bagus nih, kalau ada natural light. Tapi kalau misal lagi nggak ada natural light, kita bisa menciptakan artificial light.
"Kita bisa pakai lampu meja, bohlamnya diganti dengan LED yang day light. Kalau cahaya cukup oke, bisa mendukung foto yang bagus," tambah Sefa.
5. Komposisi
![]() |
Komposisi penting banget, Bun. Komposisi segitiga cukup bagus. Karena tiga lebih baik ketimbang hanya dua objek produk.
Dengan komposisi segitiga, kita memanfaatkan kebiasaan mata manusia yang terbiasa melihat searah jatum jam, sehingga akan lebih nyaman saat melihat hasil jepretan.
6. Perhatikan Detail
![]() |
Detail perlu banget diperhatikan dalam memfoto produk atau makanan. Misalnya kita mau memfoto tas, maka baiknya terlihat banget detail apa yang menonjol dari tas tersebut. Atau kalau memfoto bros dari manik-manik, berikan juga detail yang jelas ya, Bun.
"Jangan gunakan fitur zoom di kamera, lebih baik gunakan tangan kita untuk mengatur," pesan Sefa.
7. Styling
![]() |
Kita juga perlu membuat konsep untuk styling. Misalnya mau memfoto cokelat, kita bikin konsep styling festive, maka kita perlu beberapa properti lainnya seperti biskuit dalam mangkuk, teh dalam cangkir dengan warna senada dengan mangkuk.
Ya, penting banget lho, Bun, memilih properti yang bisa membangun cerita. Kalau kita memfoto mi goreng misalnya, akan cocok kalau kita sertakan properti sumpit, tapi kurang pas kalau diberi properti sendok teh.
Orang-orang sering tuh pakai properti serbet. Properti yang satu ini memberikan kesan homey. Tapi nggak semua makanan cocok dengan properti serbet ya, Bun.
8. Edit Foto
![]() |
Nah, langkah terakhir sebelum memposting foto kita di media sosial, adalah dengan mengedit foto. Untuk itu, pilihlah foto editor yang lengkap dan mudah dioperasikan.
"Untuk foto makanan sebisa mungkin warna aslinya. Nggak usah pakai filter," saran Sefa.
Kalau mau memfoto sayur, misalnya tumis kangkung, sebaiknya dilakukan saat setengah matang, Bun. Soalnya dalam keadaan setengah matang, warnanya akan lebih keluar. Setelah difoto, boleh deh dimatengin lagi sayurnya. Tapi ini tergantung kebutuhan juga sih. Kalau fotonya untuk berbagi resep, nggak perlu setengah matang memfotonya juga nggak apa-apa.
"Tapi ingat ya, Bun, jangan sampai kita sibuk memfoto makanan, anak dan suami nungguin kelamaan sampai pingsan. Lebih baik sediakan porsi tersendiri untuk difoto," imbuh Sefa. (Nurvita Indarini)