Jakarta -
Bunda bingung harus merapikan
rumah mulai dari mana? Seorang ahli merapikan rumah punya cara jitu nih, cukup dengan enam kartu.
Iya, setumpuk kartu sederhana itu bisa membantu kita memutuskan bakal menyimpan, membuang, atau menjual barang-barang yang kita punya.
Ia adalah Helen Sanderson, seorang ahli bidang merapikan barang yang menciptakan Home Declutter Kit. Katanya, Bun, satu set kartu buatannya bisa mengatasi
rumah berantakan selamanya. Kartu-kartu itu juga bisa menghilangkan stres siapapun yang rumahnya berantakan.
Kartu itu, kata Helen, merupakan petunjuk visual yang membantu kita membersihkan rumah. Helen merekomendasikan agar kita beberes rumah waktu selama tiga hingga enam jam dengan mengikuti aturannya.
"Semakin banyak yang Anda ambil dan kembalikan tanpa menyelesaikan apa yang harus dilakukan dengan barang-barang itu, semakin Anda merasa kewalahan," katanya.
Ya, soalnya proses ini bisa mengambil alih pagi, siang atau satu hari penuh dari waktu kita serta menciptakan banyak kekacauan di awal.
Sebelum mempraktikkannya, Helen merekomendasikan menggunakan waktu 10 menit untuk menetapkan niat sebelum memulai proses membersihkan diri dari barang-barang yang tidak diinginkan.
Berikut enam langkah yang bisa Bunda praktikkan seperti dilansir Dailymail:
Langkah Pertama1. Tentukan Niat yang Jelas
Habiskan sekitar 10 menit untuk fokus pada proyek decluttering dengan cara yang sesuai untuk kita.
Kalau Bunda memvisualisasikan, cobalah membayangkan rumah yang disukai atau kita dapat merenungkannya atau menulis daftar hal yang harus dilakukan.
Setelah selesai, buat daftar tujuan dan niat yang bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti merasa senang ketika berjalan melewati pintu depan, atau merasa rumah terlihat sesuai keinginan untuk mengundang seorang teman berkeliling untuk minum kopi.
Atau bisa juga sesuatu yang lebih besar seperti perasaan kita setelah sering merasa kesal dengan kekacauan rumah sebagai langkah pertama menuju perubahan besar dalam hidup.
Merapikan Rumah Lebih Mudah dengan Trik Kartu, Coba Yuk/ Foto: Thinkstock |
2. Membuat Tumpukan untuk Dijual
Kita bisa menjual barang-barang yang tidak diinginkan supaya mendapatkan uang tambahan. Kalau kita tetap menyimpan banyak barang, rumah tetap berantakan atau bahkan makin kacau. Yuk, Bun, bersikap realistis dengan tidak menambahkan barang lagi yang sebenarnya nggak diperlukan.
Sebelum menjual barang-barang kita, cari tahu dulu berapa waktu dan kesibukan yang diperlukan untuk menjual barang. Kalau itu tidak sebanding dengan waktu kita, mendigan diberikan saja pada orang lain. Kita juga bisa memberikannya untuk amal.
Tuliskan tujuan dan niat kita di kartu sasaran. Setelah itu simpan di suatu tempat yang terlihat sehingga kita dapat mengingatnya.
Langkah Kedua3. Atur Kartu-kartu
Buat kartu dalam bentuk semi-lingkaran di depan kita, bisa di atas meja, bisa juga dengan menempelkan di furniture atau di dinding.
Kategori penting dalam hal ini adalah dengan menuliskan di kartu: Buang ke tempat sampah, daur ulang, donasikan, kotak memori, simpan, bertindak, dan tidak tahu. Tapi bisa juga ditambah kategori kartu lainnya, misalnya penyimpanan, jual, dan kotak mainan.
Mulailah dengan menumpuk barang-barang dan memisahkan masing-masing item ke kartu di depan kita yang sudah ditulisi tersebut. Mungkin hal ini terlihat sederhana dan jelas, tapi ini bagian penting lho, Bun.
4. Ketika Tidak Bisa Melepaskan
Kita bisa membuat tumpukan untuk barang-barang yang nggak bisa dilepaskan. Mungkin kita mengambil kursus dan belum menyelesaikannya, tetapi belum siap untuk melepaskan atau mengalami perasaan gagal ketika melihat barang tersebut.
Langkah Tiga5. Bersihkan
Bunda bisa segera membuang, mendaur ulang, atau memasukkan barang-barang ke wadah untuk disumbangkan. Ini adalah langkah membersihkan rumah yang harus banget dilakukan setelah selesai mengkategorikan barang-barang.
Jika ada dokumen yang masih diperlukan, maka harus dimasukkan ke dalam kotak berlabel. Berikan tanggal yang benar ya, Bun, kalau dokumen itu masih diperlukan.
Langkah Empat6. Masukkan Kotak dan Beri Label
Kalau kita berkutat dengan tumpukan besar tapi tak tahu isinya, maka kita akan kesulitan ketika mencari sesuatu sehingga harus membongkar semuanya. Memberikan label pada wadah akan mempersingkat waktu pencarian ketika kita membutuhkannya.
Ketika kita sudah berhasil mengatasi rumah berantakan, kata Helen perlu cara mempertahankan ruang rapi. Butuh konsistensi sih, Bun, untuk hal ini. Ini saran Helen:
- Gunakan 30 detik untuk merapikan selimut dan bantal setiap pagi.
- Jangan pernah tidur tanpa mencuci muka. Memulai hari dengan kekacauan di hari kemarin adalah seperti hidup dalam utang. Jika ada utang, segera melunasinya dan jangan mengutang lagi untuk hari ini.
- Jika ada hal-hal lain, misal untuk aktivitas anak, pilih satu ruangan khusus untuk menjaga ruangan lain tetap rapi.
- Letakkan pakaian di tempatnya setelah digunakan.
- Jangan biarkan tumpukan cucian jadi lebih tinggi dari bagian atas keranjang cucian.
- Segera cuci barang-barang yang kotor, seperti pakaian atau peralatan makan. Membiarkan kotor merupakan pengabaian dan bikin kita malas untuk melakukannya.
- Atur sepatu di satu tempat khusus, dan jangan biarkan tergeletak di mana-mana.
- Simpan dokumen dalam tumpukan yang rapi dan atur tanggal per mingguan, serta lakukan pengarsipan.
- Kalau Bunda punya ruang kerja di rumah, luangkan satu menit atau lebih untuk merapikannya di penghujung hari agar memulai kembali lebih mudah dan lebih memotivasi.
Langkah Lima7. Sortir Sesuai Kategori
Bikin kartu-kartu kategori lagi, Bun, jika kita memiliki koleksi barang-barang di tumpukan yang disimpan seperti buku, foto, dan dokumen. Pertama-tama cobalah mengurutkan dan menumpuk semuanya sesuai kategori, kemudian ambil setiap tumpukan baru dan subkategori.
Langkah Enam8. Ciptakan Keindahan dan Harmoni
Setelah membersihkan semuanya, rak dan laci harus lebih mendekati kosong daripada penuh. Kalau kita membiarkan beberapa buku untuk dijual atau diberikan pada orang lain, kita bisa menikmati mengatur buku-buku favorit dengan lebih indah.
Kita bisa mencoba menampilkan sesuai dengan warna atau ukuran. Cara ini akan memberikan kebahagiaan dan energi yang baik dalam rumah lho.
(Nurvita Indarini)