Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mom-petition, Saat Para Bunda Saling Membandingkan dan Bersaing

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Jumat, 13 Apr 2018 15:04 WIB

Pernah dengar mom-petition, Bun?
Mom-petition, Saat Para Bunda Saling Membandingkan dan Bersaing/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Pernah dengar istilah mom-petition, Bun? Ini merujuk pada para bunda yang suka kepo bunda lainnya untuk keperluan membandingkan dan bahkan persaingan.

Dilansir Psychologi Today, beberapa ibu merasakan mom-petition ini sejak kehamilan. Ya, dari mulai kita kepo soal berat badan ibu lain setelah dan sebelum hamil, kemudian ada perbandingan lain soal melahirkan normal atau caesar.

Belum lagi jika anak sudah lahir, ada yang kepo soal gendongan atau stroller yang dipakai, mainan yang dimiliki, hingga tumbuh kembang anaknya. Perbandingan-perbandingan ini penting bagi beberapa ibu untuk membuktikan nilai dan harga diri. Nah, kalau semua hal serba diperbandingkan, bisa merujuk pada mom-war tuh.

Mengapa mom-petition bisa terjadi? Menurut psikolog dari Tiga Generasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo,pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, jadi wajar saat kita cenderung melihat orang lain.

"Jadi kepo alias ingin tahu juga 'dapur' orang lain dan para ibu ini juga ada kecenderungan 'pengen'. Ketika hal itu bagus, kita pengen kayak ibu itu, tapi kalau jelek jadi ya merasa, 'Oh oke saya lebih baik ternyata'," papar Vera di tengah acara Mothercare 'Senangnya Jadi Ibu', di XXI Lounge, The Djakarta Theater, Thamrin Jakarta Pusat, baru-baru ini.



Nah, akhirnya malah jadi ada konflik dan beberapa ibu merasa 'lebih' dari yang lain. Lalu ada juga perasaan bahwa dirinya paling benar dan pilihan ibu lain itu salah.

"Nah, yang kayak gitu mesti diubah tuh karena efeknya kan perempuan atau ibu tidak saling empowering malah saling menjatuhkan, padahal sebenarnya nggak bisa kan kita bandingkan semua apple to apple," ungkap Vera.

Karena menurutnya, tiap latar belakang perempuan, ibu atau orang tua dan anak itu berbeda-beda. Misal di Indonesia, kita punya banyak suku, kalau di suku Minang ajarannya begini sedangkan di Sunda beda lagi.

"Jadi nggak bisa tuh dibandingin kondisi kita sama ibu lain, karena kondisi fisik aja udah beda, anak juga beda," tutur Vera.

Gimana Menghindari Mom-petition?

Vera menyarankan agar kita pakai 'kaca mata kuda'. Fokus aja sama diri sendiri, dan penting untuk seorang ibu realistis mengenali diri dan realistis sampai mana batas dirinya.

"Misal, ada tuh ibu yang maunya meng-handle semuanya dari mulai anak sekolah, rumah, PR anak dikerjain. Nah, kalau saya bukan tipe yang kayak gitu tuh, saya bagian yang happy dan jalan aja, misal gitu," tutur Vera.

Sehingga kita bisa batasi diri dan tidak harus semua kita lakukan kok, Bun. Karena kata Vera jika kita terus menerus menekan diri sendiri bahwa 'saya harus bisa' seperti ibu yang lain, anak pun bisa ngerasain stresnya.

"Anak merasa nggak fun dan mikir ini mama kenapa sih, jadi hubungan ke anak juga terganggu," ungkap Vera.

Padahal sebenarnya yang dibutuhkan anak adalah ibunya yang membuatnya nyaman.

(aml)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda