Sydney -
Anak-anak memang polos, dan kadang ucapannya spontan banget. Saking spontannya, anak-anak kadang mengomentari penampilan fisik orang lain, nggak terkecuali
ibunya.
Nah, celetukan spontan ini kadang bikin sakit deh. Soal celetukan anak yang terdengar seperti ejekan pada
ibunya juga dialami bunda bernama Katharine Stahl. Tapi, ia punya cara menghadapinya nih.
Suatu hari putranya yang berusia 4 tahun baru pulang sekolah. Dia ingin ditemani bersantai sambil menonton acara televisi kesukaannya. Tapi, bukannya menonton, ia malah memanjat tubuh Katharine. Duh, ibunya dianggap phon sepertinya, he-he.
"Pada satu titik, dia duduk di atas kepala saya dan mencubit perut saya. Saya sedang memejamkan mata selama beberapa menit ketika diinterupsi secara kasar," kata ibu dua anak itu seperti dilansir Pop Sugar.
Putranya itu juga mengatakan, "Bunda lembek banget badannya. Perut Bunda empuk. Lengan Bunda empuk. Kaki Bunda juga empuk. Apa Bunda adalah squishy, atau hanya karena Bunda sudah tua?".
Nggak hanya itu aja, Bun. Saat Katharine tersandung dan jatuh dari tangga., anaknya malah menertawakan dia. Padahal saat itu bokongnya sakit sekali.
"'Ini benar-benar sakit, Nak. Itu tidak lucu,'. Saya memberi tahu hal itu ke putra saya ketika dia tertawa dan saya menahan air mata," sambung Katharine.
Putranya itu kemudian berdiri tegak, menatap langsung ke wajah sang bunda yang wajahnya masih kesakitan. Lalu anaknya berkata, "Itu agak lucu,".
Ternyata yang suka mengejek Katharine nggak hanya putranya. Putrinya yang berumur 7 tahun juga mengomentari ibunya dengan mengatakan pakaian sang bunda nggak bagus, tariannya memalukan, suara mobilnya mengerikan, dan leluconnya tidak lucu.
"Dia juga suka mengatakan bokong saya sangat besar, seakan anak saya belum cukup mengkritik penampilan fisik saya. Saya bersyukur ibu saya sendiri menanamkan pada diri saya suatu tingkat harga diri yang nyaris konyol, atau saya mungkin membiarkan semua pelecehan verbal itu sampai kepada saya," papar Katharine.
 Kisah Bunda yang Sering Mendapat Ejekan Anaknya/ Foto: Thinkstock |
Akibat sering diejek, Katharine jadi berpikir mungkin ia satu-satunya ibu dengan anak-anak yang kalau mengatakan 'Bunda cantik' atau 'Aku menyayangi bunda' seperti suatu kebohongan.
Sebenarnya sih Katharine nggak menganggap serius ejekan anak-anaknya. Tapi tiap hari diejek oleh anak sendiri juga kan nggak enak ya, Bun. Karena itu, menghadapi celetukan anaknya yang ,engandung ejekan, Katharine memilih tertawa terbahak-bahak.
"Sebenarnya, saya tahu anak-anak saya mencintai saya dan berpikir saya cukup hebat, tidak peduli seberapa bergelambirnya perut saya," ucap Katharine.
Katharine bilang, anak-anaknya belum paham bahwa ibunya juga manusia biasa. Yang juga bisa terluka ketika mereka mencela tubuhnya. Tapi, ia berusaha memahaminya, Bun.
"Saya tahu suatu hari, ketika mereka sudah jauh lebih besar, mereka akan berhenti menghancurkan harga diri saya," lanjut Katharine.
Terkait sikap anak yang kurang baik, dikutip dari The Parents Zone, anak-anak belajar melalui apa yang mereka lihat, Bun. Karena itu, penting banget kita sebagai bundanya menunjukkan pada anak bagaimana cara bersikap yang baik.
Kalau kita minta anak untuk nggak melakukan sesuatu, sebaiknya kita memberi contoh dengan tidak melakukannya juga, Bun. Harus selalu kita ingat bahwa kita ini adalah contoh bagi anak, dan anak adalah peniru ulung. Mereka bisa dengan mudah meng-copy perilaku kita.
Praktisi mindful parenting, Melly Kiong, beberapa waktu lalu mengingatkan apapun yang dilakukan anak-anak, ada andil orang tua di sana.
Melly juga memberi saran, saat kita mau berubah jadi orang tua yang lebih baik, bisa mencoba menerapkan 5 konsep mindful parenting yaitu mendengarkan anak dengan penuh perhatian dan berbicara dengan empati, tidak menghakimi diri sendiri dan orang lain, mengendalikan emosi diri, adil dan bijaksana, serta welas asih.
(nwy)