Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Nyinyiran Seperti Ini Bisa Bikin Bunda Baper Lho

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Jumat, 29 Jun 2018 11:16 WIB

Kadang orang-orang gemar membandingkan dan merasa paling tahu kehidupan orang lain. Nyinyirannya benar-benar bikin baper.
Foto: admin
Pernah dinyinyirin tetangga atau orang lain, Bun, soal tumbuh kembang anak kita? Duh, jadi baper ya.

Saya pernah nih, Bun, dapat nyinyiran dari orang lain tentang anak saya yang katanya kurus. "Kok kurus sih, emang nggak pernah makan?" gitu komentarnya. Ya ampun, kalau nggak pernah makan, mungkin anak saya udah pingsan dan kelaparan.

Ya, kadang orang-orang begitu mudah berkomentar pada kondisi anak yang sama sekali nggak dia kandung dan besarkan. Rasanya kesal ya kalau menghadapi orang yang merasa sok tahu semua hal seperti itu, dan dari kalimat dan perilakunya seolah men-judge kita nggak tahu apa-apa soal pengasuhan anak yang baik. Hmm...



Nah, beberapa waktu lalu, HaiBunda membuat Komik Bunda tentang 'Nyinyiran Tetangga'. Di Instagram ada banyak komentar para bunda tentang nyinyiran tersebut. Yuk kita simak nyinyiran yang bisa bikin bunda baper.

[Gambas:Instagram]



1. Kok Belum Tumbuh Gigi?

Nyinyiran Seperti Ini Bisa Bikin Bunda Baper Lho/ Foto: admin

"Umur berapa? Oh udah mau 10 bulan kok belum punya gigi? Ya emang belum, mau diapain. Distimulasi makam yang bertekstur juga belum ada tanda mau tumbuh," komen Bunda @elganugrah.

Hmm, iya sih ada tuh bayi 4 bulan udah mulai tumbuh gigi. Lalu di usia menjelang satu tahun, giginya sudah banyak. Ketika orang tuanya melihat anak kita giginya masih sedikit lantas dibandingkan, dan seolah kita di-judge nggak menstimulasi pertumbuhan gigi anak. Duh!

Soal tumbuhnya gigi pertama, pada masing-masing anak memang tidak sama. Ada banyak faktor yang berperan. Dikutip dari detikHealth, Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD, yang mempengaruhi pertumbuhan gigi susu anak antara lain genetika, rangsangan yang diterima, juga kalsium, vitamin, dan mineral.



Itu makanya ibu yang sedang hamil dan yang sedang menyusui perlu memerhatikan benar asupannya. Sering sakit juga ditengarai bisa menjadi salah satu penghambat tumbuhnya gigi anak lho.

"Misalnya sering sakit panas berhari-hari, nggak mau makan, sehingga cairan tubuh terganggu, itu juga bisa berpengaruh. Banyak yang mempengaruhi pertumbuhan gigi," ujar Prof Heriandi.

2. Kok Sering Digendong Sih, Bau Tangan Lho

Foto: thinkstock

"Jangan banyak digendong anaknya nanti bau tangan. Lah orang mau keluar, anak ditinggal di rumah sendiri," komen Bunda @rosana_hermawan.

Hmm, padahal soal bau tangan ini cuma mitos lho. dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya bilang pada intinya, pelukan melalui gendongan bisa bikin bayi nyaman.

Kalau dengar ucapan kayak gitu, hadapi dengan senyum aja, Bun.



3. Kok Belum Bisa Jalan?

Foto: thinkstock

"Kok anaknya setahun belum bisa jalan sih? Nggak kayak si anu, si itu..." curhat bunda lainnya di kolom komentar Instagram HaiBunda.

Umumnya, anak sudah bisa berjalan ketika menginjak usia 12-15 bulan. Kata psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi, tiap tahap perkembangan anak memiliki toleransi waktu. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir dan merasa harus mengejar target.

Untuk berjalan, ada toleransi sampai usia anak 18 bulan dan untuk duduk sampai usia 6-8 bulan. Jika lewat usia 18 bulan belum jalan, baiknya ajak anak berkonsultasi ke dokter.

4. Rumahnya Kok Berantakan?

Foto: Thinkstock

"Rumahmu kok berantakan? Nih dulu ya, aku subuh-subuh udah bangun, udah beberes rumah. Walaupun punya anak kecil tapi rumah rapi," curhat Bunda @an.mulya tentang nyinyiran yang bikin baper.

Namanya anak sedang bereksplorasi, sebenarnya wajar banget ya saat dia memberantakan segala sesuatu. Itu bukan berarti kita nggak rajin beres-beres kok. Nggak perlu memberi penjelasan apapun pada orang lain, Bun. Terkadang nggak segala hal harus kita klarifikasi dan kita jelaskan.

5. Kok Menggendongnya Begitu?

Foto: Lila / detikHealth

"Ceritanya diriku sedang menggendong posisi M-shape, kok menggendongnya begitu, nanti kakinya 'O' lho," cerita Bunda @dwipraaji.

Soal menggendong bayi ini memang masih banyak yang belum tahu ya, Bun, gimana posisi terbaiknya. dr Daffodilone Cahyadi, SpOT beberapa waktu lalu menjelaskan posisi menggendong sebaiknya lutut anak harus lebih tinggi dari bokongnya.

"Posisi M-shape dan J-shape adalah posisi yang paling bagus dan benar," kata dokter yang akrab disapa dr Daffo ini.

dr Astri Pramarini IBCLC dari Baby Wearer Community (BWC) in Trainee School of Babywearing UK menambahkan masih banyak orang tua yang khawatir jika kita menggendong bentuk M-shape akan mengubah bentuk kaki anak.

"Menggendong itu hanya alat bantu jadi itu tidak akan mengubah apapun pada anak, malah mempermudah orang tua untuk membawa anak ke mana-mana kan," papar dr Astri menenangkan.

6. Kok Bayinya Kecil Sih?

Foto: Thinkstock

Ukuran bayi yang baru lahir kadang jadi perhatian banyak orang. Ketika bayi kita terlihat kecil dan ada yang mempertegas dengan komentarnya, duh bikin sedih dan kesal ya, Bun.

Kita perlu tahu, Bun, berat rata-rata bayi baru lahir adalah antara 2,7 kilogram hingga 4 kg. Terkadang genetika juga berpengaruh di sini. Ketimbang kita kelamaan baper karena ucapan orang lain, lebih baik kita pantau tumbuh kembang bayi kita saja, Bun. Kalau ada yang mengganjal, segera tanyakan ke dokter ya.

7. Ih Kok Anaknya Hitam Sih?

Foto: ist

"Anakmu kok hitam sih, kebanyakan main di panasan ya?" komentar Bunda @tatik0610 tentang nyinyiran tetangga yang bikin baper.

Meskipun anak kita berkulit gelap, ya nggak perlu dipertanyakan juga sih ya kenapa kulitnya begitu. Warna kulit seseorang dipengaruhi oleh pigmen. Nah, pigmen itu merupakan turunan atau genetik dari orang tua. Dalam satu sampai tiga bulan pertama sejak kelahiran, kulit bayi akan berubah, Bun.

Kulit bayi yang semula kemerah-merahan, akan berubah menjadi kecokelatan. Sementara bayi yang lahir dengan warna kulit agak pucat nantinya akan berubah menjadi lebih cerah.

Kalau anak kita dibilang berkulit hitam, yuk berusaha santai, Bun. Yang penting warna kulitnya merata. Soalnya kalau warna kulitnya tidak merata, di mana ada yang merah, ada yang putih atau pucat, bisa jadi itu merupakan gangguan kulit sehingga harus dibawa ke dokter.


(Nurvita Indarini)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda