HaiBunda

MOM'S LIFE

7 Kriteria Rumah Sehat untuk Keluarga

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Selasa, 09 Oct 2018 17:31 WIB
7 Kriteria Rumah Sehat untuk Keluarga/Foto: Istock
Jakarta - Punya keluarga yang sehat, baik secara lahir dan batin adalah idaman setiap keluarga di seluruh dunia. Nah, keluarga yang sehat berasal dari rumah yang sehat, Bun. Lalu apa saja sih kriteria rumah sehat itu?

Menurut pengurus aset organisasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dr UIul Albab SpOG, kalau dilihat rumah sehat jenisnya banyak mulai dari ukuran, ventilasi, sumber air, toilet, pembuangan sampah, luas bangunan dan lingkungannya.

"Saya kurang hafal detailnya karena masing-masing punya bentuk atau jenis rumah yang berbeda. Misal, kita punya tanah 100 meter itu bisa dikira-kira bangunannya harus berapa, kemudian luas kamarnya berapa tergantung dari jumlah penghuninya berapa. Itu juga menentukan dan berhubungan dengan kesehatan rumah dan keluarga," papar dr Ulul di sela-sela peluncuran Nippon Spot-Less Plus di Sekretariat PB Ikatan Dokter Indonesia, Menteng, Jakarta pusat beberapa waktu lalu.


Rumah dan jumlah penghuninya kata dr Ulul berhubungan dengans salah satu penyakit TBC (Tuberculosis), di mana kepadatan ruangan atau kepadatan populasi rumah tinggal berhubungan dengan penularan TBC. Kementerian Kesehatan RI di tahun 2006 melaporkan hanya 43,89 persen rumah yang kondisinya memenuhi syarat sehat untuk tingkat nasional.

Lalu kondisi pembuangan limbah yang memenuhi syarat sebanyak 62,11 persen dan kondisi jamban yang memenuhi syarat 46,54 persen. Miris kan, Bun? Padahal rumah adalah tempat yang penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan secara jasmani maupun rohani. Rumah yang sehat perlu strategi desain tersendiri dipadu dengan kepedulian penghuni rumah untuk tetap menjaga dan memeliharanya dengan baik. Beberapa kriteria rumah sehat adalah sebagai berikut:


1. Kering
Foto: Thinkstock
Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan dalam ruangan yang terkontrol. Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran air, saluran pembuangan terjaga dengan baik. Begitu pun masalah perembesan dan kebocoran rumah, hendaknya diatur agar tidak terjadi.

2. Bersih

Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas berbeda penanganannya dengan rumah yang ada di kompleks persawahan.

3. Aman

Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni. Konsep ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor yang penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar rumah.

4. Bebas Kontaminasi

Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi penggunaan formaldehida atau gas serta cairan yang dikenal sebagai formalin untuk meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.



5. Memiliki Ventilasi
Foto: Thinkstock
Ventilasi berfungsi memperlancar pertukaran udara segar. Standarnya, setiap ruangan harus punya ventilasi.

6. Bebas dari Hewan Pengganggu

Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan pengganggu seperti tikus, kecoak, cicak, dan lainnya. Hewan-hewan ini selalu berusaha mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga Bunda dan keluarga harus benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya.

7. Terawat

Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas merawat rumah.

dr Ulul mengatakan rumah yang sehat adalah faktor pendukung dari kesehatan. Kriterian ini biasanya bisa dilihat dalam rangkaian 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan kemudian 1 tahun terakhir berapa anggota keluarga yang terkena penyakit tertentu yang berbasis lingkungan.

"Bukan sakit kayak kencing manis, darah tinggi, jantung dan sebagainya ya. Kalau penyakit itu kan lebih karena kebiasaan dan metabolik, kalau penyakit berbasis lingkungan seperti anak batuk terus, keluar sebentar batuk, udah sembuh lalu batuk lagi. Nah, yang kayak gitu kan perlu dicek, lingkungan kita sehat nggak," ungkap dr Ulul.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sienna Recreating Make Up Ikonik Marshanda saat Remaja, Bikin Nostalgia Bun

Parenting Nadhifa Fitrina

30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Anak Libur Sekolah Sampai Kapan? Cek Jadwal Lengkap di Jakarta hingga Jabar

Parenting Asri Ediyati

Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Muhammad Prima Fadhilah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai

5 Resep Smoothie untuk Meningkatkan Kesuburan agar Cepat Hamil

Anak Libur Sekolah Sampai Kapan? Cek Jadwal Lengkap di Jakarta hingga Jabar

Sienna Recreating Make Up Ikonik Marshanda saat Remaja, Bikin Nostalgia Bun

Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK