British Columbia, Kanada -
Ibu bernama Kirsten Pridham ini punya anak dengan sindrom Asperger. Kebetulan, Kirsten bertubuh gemuk dan suatu hari si anak bilang ibunya seperti orang hamil sambil menepuk-nepuk perut sang ibu. Mendengar komentar si kecil, Kirsten terdorong menjalani
diet.
Komentar sang anak memang singkat. Tapi itu cukup jadi tamparan kerasa buat Kirsten. Di usia 30-an, Kirsten berbobot 110 kg dan punya tinggi badang 170 cm. Di situlah Kirsten merasa gagal mengurus kesehatannya.
Berat badan Kirsten mulai naik sejak ia membuka toko roti pada tahun 2012. Stres karena memilik bisnis baru ditambah harus mengurus putranya yang mengidap gangguan perhatian dan asperger (kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya), pola makan Kirsten pun ngawur.
"Saya mengalami masalah kesehatan seperti batu ginjal, plantar fascitis (peradangan dan nyeri tumit) dan masalah kesehatan umum lainnya. Saya merasa tidak enak badan," tambah Kirsten dikutip dari Today.
 Foto: Istimewa |
Kirsten makin sadar dirinya kelebihan bobot saat melihat foto di momen pernikahan sang kakak. Akhirnya, di tahun 2017 dia menggunakan aplikasi penurun berat badan. Kirsten juga mengubah pola makannya. Dia nggak makan gula dan karbohidrat olahan, lalu memperbanyak asupan buah, sayuran, protein tanpa lemak dan lemak sehat seperti alpukat dan almond.
"Perjuangan sekali karena gula begitu adiktif. Tapi saat lihat bobot mulai turun saya makin semangat. Suami saya juga mendukung dengan mengajak lari maraton. Meski saya nggak suka olahraga lari tapi demi kesehatan semua akan saya lakukan," kata Kirsten yang juga menjajal jalan kaki, mendaki dan push up rutin 30 kali sebagai olahraganya.
Awalnya Kirsten cuma mampu lari 1,5 km, Bun. Namun perlahan, dalam 30 menit dia bisa lari 4 km. Melihat hasil usahanya, Kirsten berniat mencoba kompetisi lari jarak 10 km. Berangkat dari pengalamannya, Kirsten membagikan tips
diet untuk ibu lain yang ingin menurunkan berat badan.
1. Buat daftar"Jika tujuannya adalah menurunkan berat badan dan mengembalikan kesehatan, catat apa yang kita makan. Sadari apa yang masuk ke tubuh," tutur Kisten.
Kirsten merekam kegiatan makannya dan dia bisa melihat seperti apa kebiasaannya dan apa yang harus diperbaiki.
2. Jangan terpaku angka Foto: Istimewa |
Seperti halnya orang yang kehilangan berat badan, Kirsten merasa frustrasi ketika angka timbangannya tak kunjung turun. Dalam situasi begini Kirsten menyarankan buat pilihan sehat lain dan berhenti terus-terusan menimbang berat badan.
"Saya berhenti menimbang berat badan. Saya ingin fokus pada tujuan kesehatan dan kebahagiaan," tutur Kirsten.
3. Fokus pada keseimbangan, bukan dietKirsten membatasi banget asupan gula dan karbohidrat. Tapi sesekali dia masih makan es krim kok. Kirsten juga nggak menganggap olahraga sebagai hukuman sehingga dia tetap menjalani gaya hidup sehatnya dengan konsisten.
Bagi Bunda yang usianya 30 tahun atau lebih, bila ingin diet bisa menerapkan tips ini lho seperti dikutip dari
detikcom.
1. Konsumsi makanan kaya zat besi untuk melawan kelelahan, mencegah anemia, kerontokan rambut dan sakit kepala. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, asparagus dan biji-bijian merupakan sumber zat besi terbaik, begitu juga hati ayam dan ikan tuna.
2. Konsumsi buah segar menyediakan nutrisi yang cukup untuk ibu yang sedang
diet. Apalagi di atas umur 30 tahun tubuh butuh lebih banyak zat besi dan kalsium.
3. Penuhi asupan kalsium yang bermanfaat lebih maksimal bagi tubuh jika dikonsumsi bersama Vitamin D dan magnesium. Disarankan pilih produk olahan susu rendah lemak.
4. Konsumsi asupan mengandung lemak yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung serta menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.
(aml/rdn)