Jakarta -
Penyelam bernama
Syachrul Anto meninggal dunia dalam pencarian korban dan puing pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Dilansir detikcom, Syachrul diketahui meninggal pada Jumat (2/11). Dia sempat dibawa ke RSUD Koja setiba di Dermaga JICT Tanjung Priok. Saat dibawa ke RS Koja, kondisi Syachrul sudah tidak sadarkan diri.
Penyebab kematian
Syachrul Anto adalah dekompresi, salah satu risiko yang bisa dialami oleh penyelam. Berikut empat hal tentang dekompresi yang Bunda bisa beritahu ke anak.
1. Penyebab dekompresi
Dokter ahli bedah dr Mozart, SpB, mengatakan dekompresi terjadi akibat gas nitrogen dalam tubuh yang tidak bisa dilepas ke lingkungan bebas. Gelembung nitrogen menghambat pembuluh darah dan persendian, yang menyebabkan penyelam merasa kesemutan dan pegal.
"Penyelam harus naik perlahan untuk membebaskan nitrogen dalam tubuhnya. Nitrogen ini dilepas dalam bentuk gelembung seperti yang ada dalam minuman bersoda," kata dr Mozart kepada detikcom.
2. Gejala dekompresiDilansir Divers Alert Network,
gejala dekompresi meliputi kelelahan yang tidak biasa, kulit gatal, nyeri pada persendian atau otot lengan, kaki atau badan, pusing, vertigo, berdering di telinga, mati rasa, kesemutan, kelumpuhan, dan sesak napas.
Syachrul Anto/ Foto: (Facebook Syachrul Anto) |
3. Harus segera dievakuasiPenyelam yang mengalami
dekompresi harus segera melakukan proses evakuasi yakni kembali menyelam sesuai kedalamannya. Penyelam selanjutnya naik perlahan untuk memastikan tidak ada sisa nitrogen dalam tubuh.
4. Ditangani lewat chamberPenyelam juga bisa dimasukkan dalam chamber (bilik) untuk menuntaskan proses adaptasi tubuh. dr Mozart menjelaskan tekanan dalam chamber akan diatur sesuai lokasi tugas penyelam. Selanjutkan tekanan dikurangi perlahan hingga akhirnya sesuai lingkungan sekitar.
(aci/nwy)