HaiBunda

MOM'S LIFE

Benarkah Minum Susu Bisa Sebabkan Obesitas?

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Selasa, 20 Nov 2018 14:04 WIB
Ilustrasi susu/ Foto: Istock
Jakarta - Bunda pernah mendengar perkataan 'jangan minum susu, nanti gendut!'? Rupanya ucapan ini sudah demikian melekatnya hingga banyak orang menghindari konsumsi susu karena takut gemuk.

Namun, benarkah susu menyebabkan obesitas? Dalam pemaparan pakar gizi, Seala Septiani M.Gizi, disebutkan bahwa sesungguhnya susu yang menyebabkan obesitas adalah susu yang mengalami proses penambahan gula.

"Susu murni tidak menyebabkan obesitas, justru mencegah (obesitas). Karena kandungan alami yang kaya Omega-3, kalsium, dan mineral lainnya," papar Seala dalam acara 'Susu Cair dan Kesehatan Gigi Anak' di kawasan Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.




Susu murni diketahui sebagai sumber protein kedua setelah telur. Selain itu, minuman dengan warna khas putih ini juga merupakan sumber alami kalsium untuk kesehatan tulang. Susu juga menjadi sumber terbaik untuk fosfor sebagai mineral yang dibutuhkan tubuh.

Seminar 'Susu Cair dan Kesehatan Gigi Anak'/ Foto: Food for Kids Indonesia
"Fosfor adalah mineral yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang, gigi, metabolisme energi dan protein, serta perbaikan DNA yang rusak," tambah Seala.

Manfaat lain dari susu adalah melancarkan pencernaan, membuat tubuh terhidrasi, menetralisir racun, mengurasi stres, dan memperbaiki jaringan sel yang rusak.

Dalam data yang disebutkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam 100 gram susu sapi cair terdapat lemak total 3,5 gram dengan kolesterol sebanyak 11 mg. Bandingkan dengan 100 gram susu bubuk full cream yang mengandung 30 gram lemak dan 85 mg kolesterol. Prinsip utama pemilihan susu adalah bahwa susu alami lebih baik. Perhatikan juga aspek keamanan pangan dan jangan takut untuk mengonsumsi susu karena kaya akan zat gizi ya, Bun.

Namun demikian, salah satu kekurangan susu alami adalah adanya kemungkinan kontaminasi yang tinggi. "Yang merusak (susu) adalah gula tambahannya. Semakin banyak susu diproses, zat gizi khususnya vitamin akan rusak. Namun, makin sedikit diproses, kemungkinan kontaminasi lebih tinggi," papar Seala member perbandingan.

Selain itu, konsumsi susu juga harus diimbangi makanan dengan kandungan karbohidrat, protein dalam lauk, sayur, dan buah-buahan. Diimbangi juga dengan olahraga, rajin memantau berat badan, serta kebiasaan sehat mencuci tangan.

(ziz/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Deretan Bunda Artis Terjun Langsung Beri Bantuan pada Korban Bencana Sumatra

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan di Malam Hari, Ada Risiko Bahaya di Baliknya!

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

9 Resep MPASI Bayi 11 Bulan Enak, Bergizi, dan Mudah Dibuat

Parenting Nadhifa Fitrina

Jamur Enoki Enaknya Dimasak Apa? Ini 5 Resep Terbaiknya

Mom's Life Amira Salsabila

7 Rekomendasi Sekolah Montessori di Jogja, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil!

Parenting Natasha Ardiah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Respons Hemasnura saat Disentil Netizen Tak Peka pada Pejuang Garis Dua karena Kerap Posting Anak

5 Potret Bocoran Drakor 'To My Beloved Thief' Dibintangi Nam Ji Hyun dan Moon Sang Min

9 Resep MPASI Bayi 11 Bulan Enak, Bergizi, dan Mudah Dibuat

Deretan Bunda Artis Terjun Langsung Beri Bantuan pada Korban Bencana Sumatra

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK