HaiBunda

MOM'S LIFE

3 Tips Mengembangkan Bisnis Katering Bunda

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Senin, 11 Feb 2019 19:30 WIB
Ilustrasi bisnis katering/Foto: iStock
Jakarta - Acungkan jari jika Bunda sudah mulai mempertimbangkan pemasaran masakan di rumah menjadi bisnis katering! Hmm...jika demikian, sudah waktunya Bunda melihat tips memulai bisnis katering berikut dari Co-founder and Chairman Gorry Gourmet, William Susilo Yunior.

Menurut William, sebelum memutuskan memulai bisnis katering, harus ada tiga hal yang harus diperhatikan:

1. Size the market
Ukur dulu pangsa pasar yang ingin Bunda sasar. Pangsa pasar yang terukur bisa memperlihatkan pada Bunda mengenai potensi perkembangan dan kompetitor yang ada.


"Dari situ pada akhirnya akan bisa terlihat wide space-nya. Seberapa besar diferensiasi yang kita punya dibanding kompetitor di bidang itu," kata William seperti dilansir CNBC Indonesia.



Ilustrasi bisnis katering Foto: iStock


Pangsa pasar ini penting dibanding Bunda sibuk mencari jaringan. William sendiri bisa mengetahui ini secara persis berkat pengalaman di bidang Food and Beverages di Gorry Gourmet yang melihat ada pangsa pasar untuk healthy food.

2. Tester demi feedback
William menyebut tester sebagai prototype. Di mana Bunda bisa memberi tester sesuai dengan segmentasi pasar demi mendapat feedback (masukan).

"Semakin luas, semakin atribute dengan profil segmen yang mau kita bidik, maka feedback-nya akan semakin relevan," ujar William.


Jadi sebagai contoh, apabila Bunda menargetkan healthy catering, maka sudah bisa memberi tester kepada para health enthusiast yang memang mencari makanan sehat. Mereka umumnya mencari makanan dengan spesifikasi tinggi soal sumber pangan dan gizi yang terkandung di dalamnya.

Ilustrasi bisnis katering Foto: iStock

Dari mereka, Bunda bisa mendapat masukan mengenai kekurangan dan kelebihan menu yang disajikan. Namun, jangan buru-buru dulu memproduksi ya Bunda karena ada tips ketiga nih.

3. Hitung dulu cost
Sebagian besar orang menganggap bahwa bisnis katering itu mudah untuk perhitungan margin-nya. Namun, kata William, harus ada perhitungan margin yang cermat.


"Kalau kita menghitung biaya untuk produksi itu X, kemudian kita mengharapkan margin seberapa tinggi, harus kemudian kita tarik kira-kira harga jualnya berapa. Orang kemudian mau beli ngga?," demikian tegasnya.

Nah, sudah lihat kan tips singkat dari bisnis katering? Yuk, Bunda semakin kuatkan tekad untuk berani mencoba usaha dari keringat sendiri. Semangat...!!

[Gambas:Video 20detik]

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah

Nama Bayi Indah Ramadhani

Unik! Melahirkan di Desa Ini Dapat Bonus Rp27 Juta

Kehamilan Indah Ramadhani

Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Unik! Melahirkan di Desa Ini Dapat Bonus Rp27 Juta

Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak

500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah

Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025

Curahan Hati Vidi Aldiano 6 Tahun Hidup dengan Kanker, Berterimakasih karena Hal Ini...

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK