Jakarta -
                Sejak menikah pada 2010 silam, komedian 
Wendy Cagur mengaku tak bisa lepas dari sang istri, Revti Ayu Natasha. Ia pun selalu mengajak sang istri ke mana pun pergi.
"Kalau 
gue sama istri, udah pada kapasitas 
gue bergantung sama dia, dia pun sebaliknya. Kadang 
gue mau 
meeting, sekedar main futsal, mau gambar, mau ke mana, 
gue ingin istri ada di sebelah 
gue," ujar pria 39 tahun ini, seperti dilansir
 InsertLive.
Menurut Wendy, enggak peduli apa kata orang melihat sang istri selalu ada di sampingnya. Tak hanya sekadar menemani, pemilik nama lengkap Wendy Armoko ini butuh sang istri untuk meringankan pekerjaannya.
"Kalau buat 
gue pribadi enggak peduli, emang 
gue butuh dia sebagai penyemangat. Pada saat 
meeting bisa sebagai notulen juga, jadi kita saling melengkapi satu sama lain," tegasnya.
Rupanya dibalik hal tersebut, Wendy punya trik unik untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Salah satunya, dia selalu merayakan hari jadi pernikahan setiap bulan. Jika pasangan suami istri lain merayakan 
anniversary satu tahun sekali, kenapa Wendy setiap bulan ya?
"Kalau merayakan 
anniversary setiap tahun, satu tahun itu 365 hari, kehidupan rumah tangga bohong banget enggak ada ribut, pasti ada, adu argumenlah, beda pendapat, yang ujungnya bisa saling emosi satu sama lain. Ketika mencoba merayakan setiap bulan, itu momentum untuk saling menjaga," tutur ayah dua anak ini.
Lebih lanjut Wendy bercerita, kalau dalam satu bulan ada pertengkaran, mau tidak mau setiap tanggal 18 di bulan tersebut mereka harus adem. Baginya, cara yang dia lakukan bersama istri ini sangat berhasil menjaga hubungan rumah tangganya. Karena ternyata, momentum 
anniversary setiap bulan ini sudah mereka terapkan sejak awal pacaran.
"Kita boleh berbeda pendapat, boleh bermasalah dalam tanda kutip, tapi ingat setiap bulan tanggal 18 kita harus memendam ego. Enggak mungkin setiap tanggal 18 kita diam-diaman, pasti 
gue cari cara agar istri 
gue baik, begitu juga sebaliknya," jelas Wendy Cagur.
Dikatakan psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawarhdani MPsi, menjaga kemesraan sebelum menikah jauh lebih mudah dibanding sesudah menikah. Biasanya di tahap ini, semuanya terlihat manis alias indah dan baik-baik saja.
"Justru yang perlu diingat adalah bagaimana terbuka kepada pasangan dan mengetahui potensi konflik agar dapat memiliki antisipasi hal-hal yang dapat dilakukan setelah menikah," ujar psikolog yang akrab disapa Wita, dikutip dari 
detikcom.
"Jangan sampai muncul banyak kekecewaan setelah menikah, karena baru keluar 'aslinya' yang ditahan-tahan dalam bentuk manis saat pacaran," lanjut pemilik akun Instagram @ladywitts ini.
Wita menyarankan, meski sudah menikah, tetap lakukan hal-hal manis yang dulu pernah dilakukan saat berpacaran. Beri juga apresiasi pasangan saat mereka membantu atau memberi hadiah. Selain itu, tetap ungkapkan perasaan sayang dan cinta secara langsung pada pasangan.
"Luangkan waktu untuk kencan bersama pasangan, bahkan setelah punya anak," tutup Wita. 
(yun)