Jakarta -
Saat hamil, seringkali kita merasa was-was untuk melakukan segala hal, termasuk
berhubungan intim. Sebagian ibu butuh pertimbangan matang sebelum melakukan itu. Padahal, kasihan juga kalau membayangkan suami enggak dapat 'jatah' selama sembilan bulan lebih.
Tenang, Bun, diungkap dr Karno Suprapto, Sp.OG dari
Mayapada Hospital Lebak Bulus, Jakarta Selatan, secara medis Bunda enggak perlu takut membahayakan kandungan. Menurut Karno, secara teoritis kehamilan terjadi karena hubungan. Ketika sudah terjadi, alias hamil tentu diperbolehkan untuk tetap berhubungan intim.
"Kan teorinya begini terjadinya kehamilan karena hubungan. Masa udah terjadi enggak boleh berhubungan, jadi saya selaku dokter bilang tetap lakukan saja tapi ada beberapa syarat," ujar Karno kepada HaiBunda.
Apa saja syaratnya? Simak dulu tiga tips aman
berhubungan intim saat hamil dari dr Karno Suprapto, Sp.OG.
1. Tidak ada pendarahan dan kontraksiKarno memberi syarat, jika ingin berhubungan intim, ibu tak boleh mengalami pendarahan. Hal itu karena amat berisiko bagi janin dan juga sang ibu. Pendarahan merupakan tanda mengancam yang bisa dikaitkan dengan keguguran, namun bisa juga karena indikator lain. Misal, ada kelainan di mulut rahim seperti polip.
Lalu, kenapa tidak boleh ada kontraksi? Di dalam cairan sperma ada bahan yang namanya prostaglandin, yang dihasilkan oleh kelenjar prostat. Waktu sperma menyentuh mulut rahim, pada ibu-ibu yang sensitif terjadi kontraksi.
"Nah itu jadi sakit kayak mau mens. Kalau itu sering terjadi setiap saat berhubungan, bukan berarti jadi pantangan 9 bulan tapi dijarangkan kan kasihan kalau suami 9 bulan enggak diaksi jatah pusing deh," tutur Karno.
Jangan Takut, Intip 3 Tips Aman Berhubungan Intim Saat Hamil/ Foto: Istock |
2. Perhatikan usia kehamilanKarno menyarankan untuk berhubungan intim setelah trimester pertama lewat. Cuma harus diperhatikan lagi, kalau baru 28 minggu udah kontraksi lebih baik jangan dilakukan dulu. Bagaimana kalau yang hamil tua?
"Jadi sebenarnya enggak ada pantangan, walaupun ada ibu-ibu yang pernah telat melahirkan, usia 41 - 42 minggu disuruh berhubungan, eh malah bayinya lahir. Ibu-ibu yang telat kontraksi disarankan melakukannya," kata Karno.
3. Posisi seks terbaikApakah ada posisi yang disarankan? Karno menyebutkan, tergantung usia kehamilannya, Bun. Kalau sudah sampai 36 minggu, posisi misionaris bisa dilakukan.
"36 minggu kan belum terlalu besar, jadi enggak tertekan. Tapi kalau udah besar perutnya berbaring aja ibu hamil udah engap apalagi ditambah suami diatasnya makin engap," lanjut Karno.
Jika usia kehamilan di atas 36 minggu dan tergantung besar perut, lebih baik posisi Bunda di atas alias
woman on top. Kata Karno, bisa juga posisi dari belakang supaya enggak tertekan perutnya.
(aci/rap)