Jakarta -
Sering merasa anggaran
belanja bulanan enggak cukup, Bun? Mungkin ada yang salah dengan cara mengelolanya. Simak tips dari ahli ini yuk.
Menurut Founder and CEO Finansialku, Melvin Mumpuni, yang paling penting sebelum menyiapkan dana belanja bulanan adalah memiliki anggaran dulu. Kemudian dana tersebut dibagi di awal bulan atau di tanggal awal masuknya pendapatan.
"Kalau memang untuk investasi, taruh di depan, jadi begitu terima gaji, punya
income, ya itu diprioritaskan buat investasi dulu, sisanya baru dibelanjakan," tutur Melvin kepada
HaiBunda, usai konferensi pers 'Gerakan Punya #PunyaSimpenan Emas untuk Masa Depan' di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Melvin tidak mempermasalah perkara belanja bulanan dilakukan harian, mingguan, atau bulanan. Ia lebih menekankan tentang persiapan
budgetnya.
"Boleh (bulanan, mingguan, harian) yang penting punya
budget, sebagian di investasi, dana darurat siapin dulu, sisanya langsung dibagi, misal tiap minggu hanya boleh belanja sekian rupiah," jelasnya.
Melvin juga menerangkan, agar
keuangan keluarga tetap aman di akhir bulan, sebaiknya lakukan simpanan di atas 20 persen dari pendapatan. Namun, semua kembali lagi pada kebutuhan masing-masing, karena dalam perencanaan keuangan, kebutuhan setiap orang itu berbeda.
"Untuk simpanan, sebenarnya butuh lebih dari 20 persen, karena buat nikah, pendidikan anak, beli rumah dan sebagainya. Contoh
income 5 juta, 20 persennya kan cuma sejuta, itu enggak cukup, harus lebih dari itu," ujarnya.
Itu sebabnya Melvin menekankan, sebelum menggunakan pendapatan untuk belanja bulanan, masukkan dulu uang tersebut dalam
dana darurat. Yang terpenting lagi, Bun, prioritaskan kebutuhan sebelum keinginan.
"Jadi, sebelum saya belanjakan yang macam-macam, uangnya harus dimasukkan ke dana darurat dulu, puasa dulu," tegasnya.
(yun)