moms-life
Dukungan Orang Tua agar Shezy Idris Tegar Hadapi Perceraian
Kamis, 21 Mar 2019 15:59 WIB
Jakarta -
Shezy Idris sudah resmi bercerai dengan Krishna Adhyata Pratama. Meski terpukul dengan perpisahannya, Shezy tetap mantap dengan putusannya.
Mendapati sang anak yang dirundung sedih, kedua orang tua Shezy, Idris Priyatna dan Shirley Daisy Idris memberikan dukungan. Meski mereka juga sedih, tapi jika keputusan tersebut memang baik untuk sang anak, mereka menerimanya.
"Kita orang tua cuma bisa men-support aja untuk Shezy," ucap Shirley dikutip dari InsertLive.
"Sedih juga ya. Siapa sih orang tua yang kepengen anaknya gagal dalam berumah tangga? Tapi ini karena demi Shezy juga sebagai anak karena sudah enggak merasa nyaman," lanjutnya.
Ibunda Shezy pun menambahkan, dia tidak malu dengan keputusan cerai yang diambil anaknya. Ia hanya berharap yang terbaik untuk Shezy.
"Mama papa enggak malu, enggak ada rasa malu (atas perceraian Shezy). Orang tua minta yang terbaik aja untuk Shezy," katanya.
Sebagai ayah, Idris pun berharap Shezy tetap tenang, selama ada dirinya semua akan baik-baik saja. Ia pun meminta Shezy terus sabar dan fokus mengurus anak-anaknya.
"Masih ada papa, masih ada mama, sekarang jaga anak kamu baik-baik. Kamu sekarang balik lagi deh jadi anak papa. Yang sabar, mengurus anak-anak," kata Idris.
Setiap orang tua pasti merasakan sedih saat tahu anaknya bercerai, Bun. Menurut ahli terapi perkawinan Linda Lewis Griffith, ketika orang tua pertama kali mengetahui anak mereka bercerai, mereka mengalami emosi seperti terjatuh.
Jika orang-orang mengira bahwa hubungan pasangan tersebut sangat kuat, orang pun akan fokus dengan berita bahwa pernikahan tersebut telah memburuk. Maka orang tua pun khawatir tentang bagaimana kehidupan mereka sendiri, apakah akan berbeda setelah perceraian itu terjadi.
"Mereka mungkin juga merasa tidak berdaya. Mereka telah menjadi korban tak berdaya dalam skenario yang tidak mereka buat dan tentu saja tidak diinginkan," kata Griffith, seperti dilansir The Tribune.
Griffith pun mengatakan, orang tua bisa mengalami kesedihan mendalam. Mereka meratapi akhir dari rumah tangga anak yang mereka cintai dan sayangi. Mereka akan merindukan putra atau menantu perempuannya, dan akan kecewa saat tahu tidak akan ada lagi liburan bersama di masa depan.
(yun)
Mendapati sang anak yang dirundung sedih, kedua orang tua Shezy, Idris Priyatna dan Shirley Daisy Idris memberikan dukungan. Meski mereka juga sedih, tapi jika keputusan tersebut memang baik untuk sang anak, mereka menerimanya.
"Kita orang tua cuma bisa men-support aja untuk Shezy," ucap Shirley dikutip dari InsertLive.
"Sedih juga ya. Siapa sih orang tua yang kepengen anaknya gagal dalam berumah tangga? Tapi ini karena demi Shezy juga sebagai anak karena sudah enggak merasa nyaman," lanjutnya.
Ibunda Shezy pun menambahkan, dia tidak malu dengan keputusan cerai yang diambil anaknya. Ia hanya berharap yang terbaik untuk Shezy.
"Mama papa enggak malu, enggak ada rasa malu (atas perceraian Shezy). Orang tua minta yang terbaik aja untuk Shezy," katanya.
Sebagai ayah, Idris pun berharap Shezy tetap tenang, selama ada dirinya semua akan baik-baik saja. Ia pun meminta Shezy terus sabar dan fokus mengurus anak-anaknya.
"Masih ada papa, masih ada mama, sekarang jaga anak kamu baik-baik. Kamu sekarang balik lagi deh jadi anak papa. Yang sabar, mengurus anak-anak," kata Idris.
Setiap orang tua pasti merasakan sedih saat tahu anaknya bercerai, Bun. Menurut ahli terapi perkawinan Linda Lewis Griffith, ketika orang tua pertama kali mengetahui anak mereka bercerai, mereka mengalami emosi seperti terjatuh.
Jika orang-orang mengira bahwa hubungan pasangan tersebut sangat kuat, orang pun akan fokus dengan berita bahwa pernikahan tersebut telah memburuk. Maka orang tua pun khawatir tentang bagaimana kehidupan mereka sendiri, apakah akan berbeda setelah perceraian itu terjadi.
"Mereka mungkin juga merasa tidak berdaya. Mereka telah menjadi korban tak berdaya dalam skenario yang tidak mereka buat dan tentu saja tidak diinginkan," kata Griffith, seperti dilansir The Tribune.
Griffith pun mengatakan, orang tua bisa mengalami kesedihan mendalam. Mereka meratapi akhir dari rumah tangga anak yang mereka cintai dan sayangi. Mereka akan merindukan putra atau menantu perempuannya, dan akan kecewa saat tahu tidak akan ada lagi liburan bersama di masa depan.
(yun)