Jakarta -
Shezy Idris resmi bercerai dari Krishna Adyata Pratama setelah delapan tahun menjalani biduk rumah tangga. Shezy mengaku lega setelah delapan bulan menjalani
proses perceraian.
"(Perasaan sudah)
plong sih ya. Bukan berarti akhirnya cerai lalu menjanda, cuma memang jodohnya pas di delapan tahun ini," ujar Shezy, dikutip dari
InsertLive.
Shezy Idris dan Krihsna menikah pada 11 Juni 2011 dan dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai dua orang anak. Kakak dari Sheza Idris ini juga mengaku sudah ikhlas dan dengan takdir hidupnya.
"Memang kata Allah jodohnya memang pas delapan tahun ini, mudah-mudahan ini yang terbaik yang dikasih Allah," tuturnya.
Seperti diketahui,
proses perceraian yang memakan waktu lama terjadi karena sulitnya mencari titik terang soal hak asuh. Baik Shezy dan Krishna tidak ingin dibatasi untuk bertemu anak-anaknya.
Berbicara tentang dampak perceraian pada anak, psikolog Wulan Ayu Ramadhani menekankan hal itu pasti ada. Sebab, saat terjadi perceraian akan ada perubahan dalam hidup si anak, termasuk efek psikologis yang tidak terlihat langsung.
"Orang tua perlu waspada terhadap perilaku anak selama beberapa bulan ke depan setelah orang tuanya bercerai. Misalnya, anak jadi lebih pendiam, kesulitan tidur, mimpi buruk, dan lain sebagainya," ujar Wulan, dikutip dari
detikcom.
Perubahan ini bisa bertahan lama dan berkembang menjadi trauma pada anak. Bisa juga muncul sebagai respons normal pada situasi yang tidak normal seperti perceraian.
"Dalam situasi seperti perceraian, butuh waktu bagi anak untuk menyesuaikan diri pada situasi yang baru, seperti hidup terpisah dengan ayah atau ibu," kata Wulan.
Dampak
perceraian pada anak memang tidak bisa disamakan ya, Bun. Kata psikolog Ratih Zulhaqqi dari RaQQi Human Development and Learing Centre, orang tua perlu menjelaskan pada
anak situasi yang sebenarnya. Jelaskan bahwa bercerai bukan berarti orang tuanya berubah menjadi musuh.
(ank/rdn)