Jakarta -
Bunda berencana
diet untuk menurunkan berat badan? Jangan asal diet ya. Kalau caranya enggak tepat, bisa mengganggu metabolisme tubuh lho.
Menurut penjelasan dr.Mark Hyman, MD, rata-rata orang menjalani diet karena bobotnya naik sampai lima kilogram. Lebih buruknya lagi, mereka kehilangan otot dan lemak saat menurunkan badan.
Kata Hayman, saat berhasil mencapai berat badan yang diinginkan, mereka justru mendapatkan kembali semua lemak. Karena otot membakar tujuh kali lebih banyak kalori daripada lemak, sehingga metabolisme mereka lebih lambat dibanding saat diet.
"Saat seseorang yang gemuk dan mengatakan tidak makan sebanyak itu, mereka mungkin tidak berbohong. Mereka baru saja merusak metabolisme dengan diet yoyo," ujar Hyman, dalam ulasan
5 Reasons Most Diets Fail (and How To Succeed) di situs resminya.
Dokter asal Amerika Serikat ini menambahkan, kunci menurunkan dan mempertahankan berat badan sebenarnya sangat sederhana. Pertama, kurangi nafsu makan Bunda, bukan dengan mengurangi asupan secara ekstrem dan membuat kelaparan.
Yang kedua, meningkatkan metabolisme secara otomatis, sehingga Bunda membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Sayangnya, menurut Hyman, sebagian besar orang diet melakukan sebaliknya yakni meningkatkan rasa lapar dan memperlambat metabolisme.
Nah, berikut Hyman memaparkan alasan kebanyakan
diet gagal, sekaligus solusinya supaya Bunda berhasil mendapatkan berat badan ideal.
Ilustrasi diet/ Foto: Istock |
1. 'Teori' kemauanAda ilmu tentang kelaparan. Sayangnya, sebagian besar diet akan memicu rasa lapar. Rasa lapar meningkat secara dramatis, keinginan makan meningkat, dan metabolisme melambat untuk menghemat energi.
Apakah Bunda tahu? Makan makanan tertentu yang rendah lemak, karbohidrat tinggi, atau makanan manis, justru meningkatkan rasa lapar dan memperlambat metabolisme.
Solusinya:Makanlah secukupnya untuk memuaskan selera makan Bunda, tapi makanan yang benar-benar segar. Makan protein untuk sarapan dan hindari makan tiga jam sebelum tidur.
Susun menu makanan untuk menyeimbangkan gula darah dan menurunkan insulin. Gabungkan protein, lemak, dan karbohidrat rendah glikemik, non-tepung seperti sayuran dan buah. Perlu Bunda ketahui, lemak, protein, dan serat bisa memperlambat lonjakan insulin.
2. Fokus pada kaloriBeberapa kalori membuat gemuk, ada juga kalori yang membuat Bunda kurus. Yang kita ketahui, makanan apa pun yang membuat insulin melonjak seperti gula, tepung, biji-bijian, buah, dan kacang-kacangan, memicu perubahan metabolisme.
"Apa yang dilakukan insulin? Ini mendorong semua bahan bakar dalam darah Anda dari makanan yang baru saja Anda makan ke dalam sel-sel lemak lapar Anda," jelas Hyman.
Hyman mengingatkan, rasa lapar Bunda justru akan meningkat dan memperlambat metabolisme. Akibatnya, baru satu jam setelah makan, Bunda akan merasa lapar lagi dan malah makan makanan manis.
Solusinya:Bunda harus fokus pada makanan yang sangat rendah glikemik sebagai makanan pokok. Kacang-kacangan, biji-bijian, ayam, ikan, daging hewan yang makan rumput, sayuran rendah glisemik seperti bahan-bahan salad.
Ingat juga, Bun, jangan konsumsi pemanis buatan karena memicu reseptor manis, rasa lapar, dan metabolisme yang lambat yang mengarah pada
obesitas dan diabetes tipe 2.
Tiga penyebab gagal diet lain dan solusinya, buka halaman selanjutnya ya, Bunda.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rdn)