Jakarta -
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus mengelola usaha, atau sering disebut dengan
mompreneur, bisa dibilang enggak mudah ya, Bun. Kita harus bisa menyeimbangkan antara urusan rumah tangga dan bisnis.
Menurut perencana keuangan Yosephine P. Tyas, yang akrab disapa Pipin, ada tiga masalah yang sering dialami seorang
mompreneur, yakni biaya tidak terduga, diskon, dan banyaknya tawaran berutang. Nah, biaya tidak terduga biasanya yang membuat kita membutuhkan banyak dana.
"Misal, kayak ada anggota keluarga yang sakit, kita butuh biaya. Terus ada lagi entah kerabat, teman, butuh uang, atau kita butuh biaya perbaikan rumah," terang Pipin, dalam acara 'Mompreneur: Dari Rumah Menjadi Ibu Pengusaha Mandiri' di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Nah, untuk biaya tidak terduga ini, kata Pipin, solusinya adalah dengan menyediakan simpanan
dana darurat. Paling tidak, kita sudah menabung tiga sampai enam bulan dari pengeluaran.
"Misal, suami di PHK, kita masih ada cadangan dana, jadi kita enggak perlu berutang apalagi menjual aset," tuturnya.
Masalah berikutnya adalah diskon. Tidak dipungkiri bahwa perempuan mudah tergiur dengan diskon. Biasanya, kita beli barang yang kita ingin walau belum dibutuhkan. Atau membeli selusin barang karena alasan diskon, padahal hanya butuh satu.
"Terkait diskon, kita harus tentukan
budget belanja, kalau sudah mencapai budget, berarti harus ditunda ke bulan berikutnya, atau sebaliknya. Misal, bulan ini enggak belanja, jadi kalau ada sisa bisa dipakai di bulan depan. Jadi, setiap pengeluaran dibuat
budget dan anggarannya," begitu solusi Pipin.
Yang terakhir, Pipin memaparkan, yakni banyaknya tawaran berutang dengan mudah, mulai dari sms, telepon, didatangi langsung, atau bahkan pinjaman online. Hati-hati, Bun, kalau terlilit utang itu berdampak ke generasi berikutnya, anak bisa sampai putus sekolah, atau enggak punya rumah walau sudah usia pensiun.
"Utang itu ada produktif ada konsumtif. Kalau konsumtif itu salah satunya kayak kartu kredit. Jadi, penggunaan yang sehat adalah dibayar lunas, kalau
minimum payment bunganya besar. Itu sama aja kita menggerus aset. Kalau kita salah pake
kartu kredit bahaya," ujarnya.
Jadi, Bun, untuk tawaran utang ini kita mesti cermat ya. Jangan karena alasan mudah mendapatkannya, tapi malah kena masalah di kemudian hari.
(yun/muf)