Jakarta -
Kabar duka datang dari Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa
Aa Gym. Sang ibunda tercinta, Yetty Rochayati menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 28/4/2019) pukul 05.18.
Yetty meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dalam usia 76 tahun, Bun. Setelah sebelumnya mendapat perawatan akibat penyakit yang dideritanya. Diceritakan anak pertama
Aa Gym, Ghaida Tsurayya, jika kondisi sang nenek mengalami naik turun sebelumnya.
"Enin itu awalnya demam, terus tiba-tiba serangan jantung. Meninggalnya tadi pagi jam 5-an sekarang sudah di rumah duka. Rencana mau dimakamkan di eco pesantren Da'arul Tauhid. Waktunya masih di rapatkan bentar lagi," ungkap Ghaida saat berbincang dengan
HaiBunda melalui sambungan telepon.
Sebagai cucu pertama, Ghaida merasa sangat kehilangan, Bun. Apalagi saat ini sang ayah, Aa Gym sedang menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci. Maka Ghaida dan keluarga ingin mengambil keputusan terbaik terkait keputusan pemakaman sang nenek.
Menurutnya, sebelumnya sang nenek memang sudah sakit gula sehingga kondisinya memang lemah. Terlebih, ditambah dengan serangan jantung di akhir hayatnya.
Ibunda Aa Gym meninggal/ Foto: Ari Saputra |
"Sudah sering sakit, sudah naik turun karena Enin punya penyakit gula. Kondisinya lemah banget dan serangan jantung. Usianya sudah tua banget. Sekarang posisi bapak masih umrah, kita sekarang lagi
ngerapatin secepat mungkin mau dikuburkan,"lanjutnya.
Innaa lillahi wa inna illahi raaji'unn, turut berduka cita. Semoga Ghaida dan keluarga Aa Gym diberi ketabahan ya, Bun.
Melepas kepergian orang tercinta memang hal yang sangat berat ya, Bun. Terlebih harus kehilangan Bunda yang selama ini mendukung kita dalam segala suasana. Melansir Fatherly, sebuah penelitian menunjukkan, anak akan merasakan rasa kehilangan yang jauh lebih besar saat ibunya meninggal. Hal itu disebabkan hubungan ibu dan anak yang sangat dekat.
Dalam menerima kenyataan bahwa
orang tua telah tiada, biasanya mereka akan melewati beberapa fase yang berat, Bun. Diungkap Psikolog Sekolah dan Terapis, Maggie Kline bahwa ada lima fase duka yang setidaknya akan mereka lewati.
Pertama, anak akan melewati fase penyangkalan. Pada orang dewasa, akan membuat mati rasa. "Karena tentu akan mengejutkan bagi seorang anak,"ungkapnya dikutip dari
Kids In The House.
Selanjutnya, mereka akan merasakan kesedihan, lalu diikuti rasa marah. Ya, sebagian anak-anak akan merasakan marah atas kejadian tersebut.
Setelah itu, sebagian anak-anak yang berusia di atas tujuh tahun akan mulai beranda-andai saat orang tua kembali hidup.
"Jadi mereka akan mulai mengatakan, 'Harusnya aku...'Aku ingin supaya'....'Andai aku nggak bandel, Nenek/Bunda/Ayah mungkin masih hidup..," tutur Kline menambahkan.
Pada fase akhir, barulah mereka bisa menerima kenyataan yang sesungguhnya jika
orang tua mereka telah tiada.
Simak juga yuk, Bun, cerita Juliana Moechtar selepas kepergian suami tercinta, Herman 'Seventeen' dalam video di bawah ini.
(rap/rap)