HaiBunda

MOM'S LIFE

Selamat Jalan Pua Magasiva, Ranger Merah Pahlawan Anak 90-an

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Minggu, 12 May 2019 13:29 WIB
Ilustrasi Power Ranger/ Foto: D Dipasupil/Getty Images for Saban Brands
Jakarta - Kabar duka datang dari dunia hiburan, Pua Magasiva salah satu pemeran Power Rangers meninggal dunia. Magasiva meninggal dalam usia 38 tahun di rumahnya, Bun.

Bagi Bunda yang lahir di tahun 90-an, pasti sudah enggak asing kan dengan wajahnya. Ya, Magasiva pernah memerankan tokoh Shane Clarke atau Ranger Merah dalam serial Power Rangers Ninja Storm yang tayang di tahun 2003.


Melansir CNN, Magasiva ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Sabtu pagi (11/5/2019) di Wellington, Selandia baru. Namun, sejauh ini tak ditemukan tanda-tanda mencurigakan di tubuhnya.


"Kami semua benar-benar hancur mendengar berita tragis tentang Pua Magasiva. Pua adalah anggota South Pacific Pictures yang sangat dicintai selama bertahun-tahun di hati dan pikiran kami," tulis perusahaan rumah produksi Shortland Street di media sosialnya.

Magasiva diketahui menikahi dengan Lizz Sadler tahun lalu. Kini, dia pergi meninggalkan Lizz dan seorang anak perempuan berusia 7 tahun dari pernikahannya terdahulu, Bun.

Tak hanya keluarga yang berduka, salah satu temannya di dunia hiburan pun turut menyatakan kesedihan atas kepergian Magasiva.

Pua Magasiva meninggal dunia/ Foto: Istimewa

"Saya begitu sedih saat mendengar salah satu keluarga Ranger kami pergi. Pua, kamu akan selalu kami rindukan. Kamu adalah pusat energi saat kami berangkat dan pergi. Selalu tertawa dan bergurau," ungkap Jason Chan, Co-Star 'Power Rangers' di media sosialnya.

Bagi Lizz dan putri Magasiva tentu menjadi hal berat kehilangan orang yang mereka cintai. Apalagi, sang Ranger meninggal dalam usia yang terbilang muda.

Bagi keluarga yang ditinggalkan, butuh waktu untuk menerima kenyataan yang sesungguhnya. Melansir Psychology Today, duka akibat kehilangan pasangan adalah sumber utama stres yang bisa mengakibatkan harapan hidup dan depresi.

Untuk mencegah depresi, lingkungan di sekitarnya sangat disarankan untuk memberi dukungan. Bahkan, bisa melibatkan bantuan profesional jika proses duka berlangsung lama hingga berbulan-bulan.


"Dukungan sosial saja sering kali tidak cukup dan terapi perilaku kognitif mungkin diperlukan untuk mengekang jenis pemikiran negatif yang dapat menjurus pada depresi serius dan masalah lain yang muncul karenanya," tulis Romeo Vitelli Ph.D. dalam artikel Grief, Loneliness, and Losing a Spouse.

Selamat jalan Pua Magasiva, dan kita doakan yang terbaik untuk keluarganya ya, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tania Putri Pemain Sinetron Kepompong, Ini 5 Potretnya Alih Profesi Jadi Financial Planner

Mom's Life Annisa Karnesyia

Potret Krisdayanti Bersama Suami dan Anak Kenakan Pakaian Adat Timor Leste

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Kegiatan yang Dilakukan Pasangan Bahagia saat Weekend Menurut Pakar

Mom's Life Amira Salsabila

Hailey Bieber Ungkap Perjuangan Melahirkan Anak Pertama, Sempat Alami Perdarahan Postpartum

Kehamilan Annisa Karnesyia

Sudah Terbukti, Ini Keahlian Utama agar Anak Sukses Seumur Hidup

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Tanda Anak Cari Perhatian Orang Tua yang Jarang Disadari

Tania Putri Pemain Sinetron Kepompong, Ini 5 Potretnya Alih Profesi Jadi Financial Planner

10 Kegiatan yang Dilakukan Pasangan Bahagia saat Weekend Menurut Pakar

Hailey Bieber Ungkap Perjuangan Melahirkan Anak Pertama, Sempat Alami Perdarahan Postpartum

Sudah Terbukti, Ini Keahlian Utama agar Anak Sukses Seumur Hidup

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK