Jakarta -
Puasa Ramadhan terpaksa batal karena tamu bulanan datang menyapa ya, Bun. Selain enggak boleh puasa dan salat, Bunda juga dilarang untuk melakukan 'ehem' sama Ayah nih.
Islam secara tegas mengatur hal itu, sama halnya seperti puasa yang diharapkan dapat melatih kesabaran untuk menahan hawa nafsu. Menurut penjelasan di buku
Fiqih Wanita, laki-laki diharapkan bisa bersabar untuk sementara waktu menjauhi istrinya hingga selesai
masa haidnya.
Larangan di sini, bermanfaat untuk membiasakan tubuh agar tahan terhadap keadaan mendadak sehingga badan tidak dikejutkan oleh sesuatu yang tidak biasa dialaminya. Selain itu, berguna juga untuk menjaga jiwa tidak terganggu ketika lupa, Bun.
Meskipun hasrat untuk bercinta sedang menggebu-gebu, sebaiknya ditahan ya karena banyak ulama berpendapat Ayah bisa kena 'penalti' jika nekat mengajak Bunda 'ehem'. Masih menurut penjelasan buku yang sama, Nabi Muhammad SAW menjelaskan hukuman bagi laki-laki yang mengajak istrinya bercinta saat sedang haid. Dalam hal ini, Ayah harus mengeluarkan sedekah satu dinar atau setengah dinar jika melanggar.
 Larangan bercinta saat sedang haid/ Foto: iStock |
Besarnya kafarat dalam hal tersebut, hingga kini masih menjadi perdebatan di antara ulama. "Hadist itu menunjukkan kewajiban kafarat bagi orang yang menggauli istrinya yang sedang haid. Pendapat itu mengikuti Ibnu Abbas, Hasan Al-Basri, Said bin Jubair, Qatadah, Al-Auza'iy, Ishaq dan Ahmad," terang Asy Syaukani.
Sedangkan menurut Al-Hasan dan Said, lelaki yang menggauli istrinya saat sedang haid wajib membebaskan seorang budak. Tapi ada juga besar satu atau setengah dinar, harus disesuaikan dengan pendapatan masing-masing.
Di antara pandangan di atas, ternyata pendapat lain yang dikemukakan Asy-Syafi'i dan Ahmad dianggap paling sahih di antara riwayat lainnya, Bun. Dimana mayoritas ulama salaf berpendapat kalau tidak ada kafarat namun wajib memohon ampun dengan beristighfar.
Terlepas dari hukum agama, melakukanÂ
hubungan seksual saat sedang haid memang membahayakan kesehatan. Melansir
Health Line, ada risiko infeksi menular seksual (IMS) ketika melakukan hubungan intim selama periode menstruasi. Di antaranya seperti HIV dan hepatitis.
Virus ini hidup dalam darah yang dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi. Sedangkan menurut penjelasan dr Ardiansjah Dara, SpOG, hubungan intim saat haid bisa berdampak pada nyeri perut dan endometriosis. Selain itu, darah menstruasi dapat masuk kembali ke rahim ketika terjadi aktivitas seksual.
"Kalau darah mens yang harusnya keluar dari rahim malah didorong masuk lagi, nantinya darah menggumpal di rahim. Hal itu bisa menyebabkan endometriosis," ujar dr Dara dikutip dari
detikcom.
Wah, sebaiknya tahan diri untuk tidak melakukannya ya, Bun. Ingat bahayanya bagi kesehatan tubuh. Saksikan juga dampak kurang tidur pada nyeri menstruasi!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)